26. Edwin disini Untukmu

14 1 0
                                    


Ayo, kasih semangat ke Edwin supaya bisa meluluhkan hati Keyva. Siapa tahu habis ini Keyva kasih kesempatan buat si Edwin.

Daripada kelamaan, Happy Reading gaes...

-------------------

Edwin Walker

Aku memacu mobilku dengan cepat. Puluhan kali mengambil jalan milik kendaraan lain. Mengiharukan teriakan klakson dari kendaraan lainnya yang menganggu laju mobil ku. Hanya Keyva yang aku pikirkan sekarang.

Gumpalan awan hitam mulai menyatu semakin besar dan besar. Aku meyakinkan diriku sendiri untuk menolong keyva sebelum awan hitam memuntahkan butiran airnya.

Setelah perjalanan jauh dan melelahkan , aku melihatnya. Tidak seperti yang aku harapkan. Keyva sedang berteduh di bawah atap gudang di antara kebun teh. Keadaannya basah kuyup berulang kali Keyva mengusap lengannya menandakan Ia kedinginan.

Aku ingin segera memeluknya, mengatakan semua akan baik – baik saja. Hanya saja jalan yang tidak beraspal, bebatuan serta genangan air hujan dimana – dimana membuatku harus bersabar untuk menemuinya.

Bersabarlah Keyv

Setelah sampai di dekat gudang kebun teh, aku segera turun tidak peduli jika tubuh ku akan basah terkena air hujan. Keyva yang lebih aku khawatirkan sekarang.

"Edwin apa yang kau.."

"Aku disini untukmu Keyv. Aku sangat mengkhawatirkanmu. Apa kau baik – baik saja?" Ucapku. Kerutan pada dahi Keyva sudah menunjukkan kebingungannya atas keberadaanku saat ini.

"Tidak seharusnya kau ada disini Edwin."

Aku mengamati dengan seksama keadaan Keyva sekarang. Wajah dan bibir Keyva pucat. Tubuhnya bahkan menggigil. Kedua tangannya dingin, pakaiannya juga basah kuyup.

Terkutuklah kau Edwin! Seharusnya kau memacu mobilmu lebih cepat!

"Aku harus Keyv dan kau masih belum menjawab pertanyaanku." Aku mendengus keras. Keyva masih saja keras kepala dan ingin mendebatku dalam keadaan seperti ini.

"Aku baik Ed."

"Tunggu disini Keyv." Ucapku penuh kelembutan. Mendengar Keyva memanggilku dengan panggilan yang sama seperti dulu membuat rasa khawatirku sirna. Sebelum beranjak aku mencium kening keyva.

Kemudian aku menuju ke arah pintu gudang penyimpanan teh, membukanya dan memasukkan motor keyva ke dalam serta menguncinya kembali. Aku bisa melihat tatapan bertanya dari wajah Keyva.

Lalu, aku mengambil alih tas ranselnya mengarahkan Keyva ke mobil ku, tidak lupa memayunginya dengan setelan jas ku.

"Aku akan menjelaskannya nanti Keyv".

Raut wajah Keyva menunjukkan rasa penasaran yang jelas, dengan bibir manyun Keyva tetap melangkah mengikutiku menuju mobil yang terparkir tidak jauh dari Gudang penyimpanan teh. Ingin rasanya ku melumat bibirnya dengan keras.

Oh berhentilah berpikir mesum Ed.

Setelah memastikan Keyva aman di dalam mobil, aku berjalan memutar menuju kemudi mobil. Membawa Keyva pulang menjadi pilihan yang tepat untuk saat ini. Namun ada hal yang lebih penting, keadaan Keyva yang basah kuyup dengan berulang kali Keyva bersin sudah menunjukkan jika keadaannya tidalah baik.

Hujan semakin deras diikuti dengan kilatan petir membuatku susah untuk melajukan mobil lebih cepat. Jalanan yang berlubang dengan kubangan air hujan juga tidak membantu perjalanan kami.

Ladies vs. GentlemenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang