Kylie'spov
“Kylie!”
Aku menghentikkan langkahku untuk menoleh dan menemukan Will berlari kecil ke arahku. “Hey,” sapanya saat kami sudah bersebelahan. “ Cuaca yang kurang baik ya,”
Pipiku tiba-tiba bersemu malu. Will sialan, ia hanya menyapaku dan wajahku sudah merah. Belum lagi murid-murid di koridor yang memandangi kami seakan-akan kami mahluk dari planet lain.
Aku tersenyum malu. “Pagi, Will.” kataku lalu aku meneruskan langkahku. Will ikut berjalan disebelahku. “Ya, sepertinya hujan tidak akan berhenti hingga petang.”
“Kukira juga begitu.” Sahut Will. “Kelas Biologi?” tanyanya.
Aku meringis. “Bukan, olahraga.”
Ia mendecakkan mulutnya lalu mengangkat kedua bahunya santai. “Itu bukan masalah, kita dapat bertemu di kantin.”
Aku mengangguk sembari memperhatikannya. Kali ini ia memakai kaus biru tua panjang dan celana jeans abu-abu belel. Titik-titik air meluncur dari rambutnya yang sedikit basah karena hujan di luar. Jujur saja itu menambah keseksiannya. Tubuhnya tegap dan ia berjalan kelewat ‘cool’ mungkin ‘cold’. Mata hitamnya saat ini memandangku dengan tatapan penasaran.
Eh, dia sedang menatapku?
Aku memalingkan wajahku. Tapi itu tak cukup, ia menyeringai jail. “Yap, aku suka tatapan yang intens, miss degrest.”
“Intens? Jangan bercanda!” sanggahku cepat. Kelewat cepat sepertinya. Aku mempercepat langkahku sedangkan Will tetap mengekor di belakangku.
Saat pintu gymnasium sudah terlihat, aku membalikkan badanku. “Terimakasih sudah mengantarku. Kau bisa ke kelas biologi.” Kataku sembari tersenyum gugup.
Ia tertawa kecil dan itu membuatku sedikit gusar. “Apa ada yang salah?” tanyaku.
“Apa yang membuatmu berpikir bahwa aku mengantarmu?” tanyanya geli. “kelas biologi tepat disebelah ruangan gymnasium.”
Skak mat.
Aku menggigit bagian dalam mulutku hingga kurasakan cairan logam membanjiri mulutku. Dengan susah payah, kutelan darahku sendiri.
“Aku sungguh tak tau jika kelas biology tepat disebelah ruangan ini.” Suaraku terdengar sangat defensive dari yang kuharapkan. Sial.
“Ya, tentu saja kau kan murid baru.”
Tiba-tiba aku melihat perubahan pada diri William. Tubuhnya menegang dan matanya menatapku tajam . Oh tidak, ia menatap tajam ke belakangku.
“Kelas akan segera dimulai, Kei. Sebaiknya kau masuk atau pelatih akan memarahimu.”
Aku berbalik dan melihat rambut ikal itu. Mata coklat itu. Dan bibir merah yang sedang menyeringai penuh ejekan itu. Itu semua milik Zacharry. Ia melangkah kearahku dari dalam gymanasium.
“Ya, sebaiknya kau segera masuk, Kylie.”
Aku berbalik kembali menghadap William. Ia masih menatap Harry dengan tajam. Aku menelan ludah dengan susah payah. “Well, sampai ketemu di kantin.”
William mengangguk dan pergi ke kelasnya.
Aku berbalik ke arah Harry dan seringainya semakin lebar. “Sampai ketemu di kantin,” Ia membeo dengan suara di genit-genitkan. Kurasa suaraku tidak segenit itu!
Aku menatapnya marah. “Apa-apaan sih?” tanyaku marah.
“Kau baru 2 hari disini dan kau sudah menggoda Durtmant? Luar biasa.”
![](https://img.wattpad.com/cover/11531217-288-k849316.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbelievable
VampireVampire dan Pemburu Iblis alias Shadowhunters, tiba-tiba saja masuk ke dalam kehidupanku. Merusaknya sekaligus mewarnainya. Tapi yang kutahu pasti hanya satu hal : Aku jatuh cinta dengan mahluk bertaring sialan itu.