Zacharry’spov
Saat Tom bilang padaku Irinna akan cuti selama 2 bulan saat sekolah dimulai, aku sempat berpikir akan kesepian karena ia super sexy. Ehem maksudku karena dia satu-satunya perempuan yang dekat denganku lebih dari 2 bulan.
Jangan terlalu cepat mengatakan aku ini vampire yang playboy karena aku hanya bersenang-senang. Aku tak pernah serius menjalani kehidupan karena yeah aku abadi. Jangan berpikir bahwa hidup selamanya itu menyenangkan karena kenyataannya sama sekali tidak. Setiap beberapa tahun, aku harus berpindah tempat. Sebelum di Sucksreeds,aku tinggal di Ohio, sebelumnya aku tinggal di Bali. Aku kembali ke rumah tua milik ayahku di Suckreeds, karena sangat merindukannya walau aku tak pernah mengenalnya.
Kembali ke masalah Irinna, kukira saat Irinna kembali nanti, aku akan sangat merindukannya. Tapi kemudian, gadis itu datang. Gadis yang tepat tinggal di sebelah rumahku. Gadis yang berungkali meneteskan airmatanya karena perbuatanku. Gadis yang membuatku mabuk dan gila. She is driving me crazy. Aku tidak pernah sekalipun memikirkan Irinna sejak ada Kylie.
Sekali lagi, jangan menganggapku playboy.
Ternyata Irinna datang lebih cepat dan saat ini, ia sedang menggandeng tanganku dengan sangat agresif. Jujur saja, aku agak sedikit muak dengan tingkahnya yang berlebihan.
“Jadi kenapa kau tak menghubungiku?” tanyanya menyelidik.
“Apa aku harus menghubungimu?”
Ia melepaskan tanganku dan menatapku kesal. “Ayolah babe, kau itu pacarku!”
Aku memutar mata kesal. Apakah definisi berpacaran itu harus berkomunikasi setiap saat? Kalau begitu lalu apa bedanya dengan pelayanan kepolisian yang sedia 24 jam jika kita menghubunginya? Jika memang begitu, pacaran saja dengan petugas pelayanan telepon. Mudah kan?
“Dengar, aku bukan customer service, Irinna.”
Gadis itu merengut. “Kau kenapa sih?”
“Kenapa apanya?”
“Kau kira aku tak tau soal gadis itu? Aku punya banyak teman disini yang selalu memberi informasi tentangmu, Harry!”
Aku menatapnya tak percaya. Jadi selama ini aku dimata-matai oleh teman-temannya? Ini gila.
“Aku akan ke rumahmu nanti malam.”
“Untuk apa?” tanyaku berlagak bego. Irinna memandangku seakan-akan aku ini berotak udang. Tentu saja aku tau maksudnya karena setiap Irinna kerumahku, kami selalu terbangun bersama di pagi harinya. Jangan salahkan aku, karena gadis itu yang memulai.
Ia bahkan tak tau kalau aku ini setengah vampire. Bagaimana jika tau? Tentu ia akan menelfon angkatan militer dan meminta mereka untuk menangkapku. Haha. “Aku sibuk, Irinna.” Kilahku. Aku benar-benar ingin lepas darinya.
“Yeah, tentu saja, sibuk dengan tetanggamu itu.” Sindirnya. Aku berlalu meninggalkannya, untuk apa membalas sindiran tak bermutu semacam itu?
“Dan sekarang kau coba meninggalkanku?” Suaranya terdengar tepat dibelakangku. Aku berhenti dan berbalik, iapun segera memasang wajah puppy face nya.
“Kau kira aku tak tau apa yang kau lakukan di Hawaii?”
“Aku harus mengikuti pekerjaan ayahku, karena mom sudah tiada dan aku anak tunggal, kau tau itu kan?”
“Bukan itu.” Aku menatapnya tajam. Kemudian aku meraih tangan kanannya dan mengacungkannya. “Jadi apa yang kau lakukan disana hingga 3 kukumu ini rusak? Kau menggaruk aspal? Atau menggaruk punggung seorang pria? Setau ku kau sangat mencintai kuku-kukumu. ”
![](https://img.wattpad.com/cover/11531217-288-k849316.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbelievable
VampireVampire dan Pemburu Iblis alias Shadowhunters, tiba-tiba saja masuk ke dalam kehidupanku. Merusaknya sekaligus mewarnainya. Tapi yang kutahu pasti hanya satu hal : Aku jatuh cinta dengan mahluk bertaring sialan itu.