Terimakasihhh buat readers yang masih sabar nungguin cerita ini di update!! Maaf banget ya kelamaan updatenyaaaaa... Oh dan ini dia Zacharry Andrewind Xaveriez kitaaa. Namanya Freddie Rayner, dia model. Kenapa dia? Karena dia punya cheekbones yang super sexy, mata hijau dan rambut coklat wavy di foto ini!! dan thanks buat votesnyaa dan komentarnyaa! :) x
-------------------------------------------------
Zacharry'spov
Aku suka sekali melihatnya tidur. Wajahnya terlihat damai dengan mata yang terpejam. Rambut brunette panjangnya kusut dan sebagian besar menutupi wajah cantiknya.
Aku baru saja melakukan sebuah kesalahan. Aku sudah bertekad untuk bersama Irinna dan melepaskan Kylie karena aku tidak mau menghancurkan hidupnya tetapi yang terjadi malah sebaliknya. Tadi malam aku mendengar Kylie bertengkar dengan ayahnya. Orangtuanya akan berpisah. Kemudian aku mendengar suara mobil dan melihat mobil yang dikendarai Kylie melaju kencang meninggalkan ayahnya.
Tanpa pikir panjang aku langsung mengejarnya dan memintanya untuk membiarkan aku mengendarai mobilnya. Matanya yang basah oleh air mata bingung menatapku. Jika aku menjadi dia, tentu saja aku akan bingung. Karena aku sudah memberikan pernyataan pada Kylie bahwa aku dan dia tidak bisa bersama tetapi aku malah bersikap seperti pahlawannya tadi malam.
Aku benar-benar tidak bisa melihatnya sendirian. Tidak bisa. Yang kuinginkan adalah tetap bersamanya. Menjaganya agar tetap aman dalam pengawasanku. Tidak membiarkan laki-laki bajingan seperti Aaron mendekatinya. Setelah William pergi, jujur saja aku merasa senang tapi kemudian Aaron datang. Sialan.
"Harry?"
"Hei, apakah tidurmu nyenyak?" tanyaku padanya sesaat setelah matanya puas menelusuri kamar ini. "Jika kau merasa kasurnya kurang nyaman aku bisa menggantinya dengan yang baru."
"Oh, tidak." Ia menggeleng pelan. "Aku baik-baik saja dengan kasur ini, tapi-kita dimana?"
"Mansionku. Sebenarnya ini mansion ibuku, tapi ia memberikannya padaku sekitar 30 tahun yang lalu tapi aku jarang sekali datang kemari."
"Kalau begitu apa ada orang lain yang tinggal disini?" Ia menegakkan posisi duduknya. "Kamar ini terlihat bersih dan perabotannya terlihat terawat."
Aku tertawa kecil sebelum menjawab pertanyaannya. "Tidak ada siapa-siapa disini. Hanya ada kita berdua. Seorang warlock teman ibuku sengaja menyihir mansion ini agar selalu terlihat terawat." Jelasku.
Dia menggumamkan 'warlock' tetapi tidak bertanya padaku apa itu warlock. Kebetulan aku juga sedang malas menjelaskannya.
"Apa tadi malam aku tertidur di mobil?"
"Ya."
"Dan kau yang membawaku kemari?"
"Tentu saja. Kau kan tidak bisa terbang sendiri." Kataku. Ia memutar matanya kesal tapi kemudian tersenyum. Aku bersumpah rela melakukan apa saja demi melihat senyum ini lagi.
"Apa orangtuaku benar-benar akan berpisah?"
Aku memandangnya lurus sedangkan ia menundukkan kepalanya sembari mengigit bibir bawahnya. "Kei-"
"Tidak!" potongnya cepat sebelum aku sempat mengatakan sesuatu. Ia menatapku kemudian tertawa aneh. "Jangan coba-coba untuk menghiburku dengan kalimat 'semua akan baik-baik saja'. Aku tau mereka akan berpisah. Orangtua Stevan juga dulu berpisah and its not big deal. Aku bisa bertahan hidup sendiri. Aku tidak butuh mereka dan aku juga tidak membutuhkanmu karena terakhir kali kita berargumen kau tidak menginginkan kita bersama. Jadi kupikir, aku bisa keluar sekarang dari mansion megahmu. " Kemudian ia bergerak bangun dari tempat tidur dan memakai sepatunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unbelievable
VampiroVampire dan Pemburu Iblis alias Shadowhunters, tiba-tiba saja masuk ke dalam kehidupanku. Merusaknya sekaligus mewarnainya. Tapi yang kutahu pasti hanya satu hal : Aku jatuh cinta dengan mahluk bertaring sialan itu.