Masih ingetkan? Nama Drea itu Athalia Putri, jadi kalo ada yang gak ngerti boleh baca dulu prolognya ya:")
***
Terlihat seorang gadis yang kini sedang membuka pintu rumahnya yang tebuat dari kayu, bahkan rumahnya seperti akan roboh mungkin sudah tak layak disebut rumah. Dengan penuh semangat dirinya pergi menuju sekolah. Dengan sepeda bututnya dia terus mengayuh agar bisa sampai ke tujuan tepat waktu.
Kini dirinya menatap gedung yang berada di depannya ini. SMA Garuda sekolah swasta yang membuat dirinya mengenal banyak orang. Berjalan menelusuri koridor-koridor sendiri dengan senyum yang selalu terhias di bibirnya.
Di kelas XI-IPA 3 kini dirinya belajar. Dengan hati yang selalu bahagia walaupun banyak luka yang kini dia sembunyikan. Dia tak memiliki banyak sahabat tapi dia punya banyak orang yang selalu membuat dirinya tersenyum.
Seperti motto hidupnya "Tersenyumlah selagi kau masih bisa, meskipun terkadang luka mengahalangin senyummu."
"Athaaaa." Teriak seseorang dengan senyumnya.
"Apa laurenkuh sayang." Jawab Drea. Ya, gadis yang sedari diceritakan adalah seorang Drea yang selalu ceria. Dirinya selalu membuat banyak orang tersenyum begitupun sebaliknya. Walau luka selalu ada dalam hatinya tak pernah ada kata menyerah dalam kehidupannya.
"Ciee kelas 11 sekarang, kita sekelas lagi dong yeayyy." Ucap lauren itu kegirangan.
"Iya dong pasti ren." Ucap Athalia a.k.a Dreaa yakin.
"Sebangku lagi yaa?" Tanya Lauren. Sedangkan yang diberi pertanyaan hanya mengangguk antusias.
Akhirnya mereka larut dalam pembicaraan entah itu tentang hari libur yang mereka lewati atau apapun namun Drea berharap semua ini akan selamanya begini. Hingga akhirnya seorang guru masuk.
Kini jam sudah menunjukkan saatnya jam istirahat. Dan Drea sedang menuju ruang kepsek. Entahlah, tapi tadi saat dirinya akan pergi menuju kantin. Bu Riska memanggilnya untuk segera ke ruang kepala sekolah.
Dan kini disini dirinya berada di ruang kepsek di hadapan di hadapan Bu Ani a.k.a kepsek SMA Garuda.
"Jadi? Apa tujuan ibu memanggil saya ya bu?" Akhirnya Drea yang membuka suara.
"Eumm, sebenarnya ada sesuatu yang harus ibu katakan padamu. Dan ini menyangkut masa depanmu." Sahut Bu Ani lembut.
"Kok saya jadi penasaran ya bu?" Tanya Drea.
"Kamu mendapatkan beasiswa bersekolah di Herm school." Ucap Bu Ani tegas.
"Apa?!" Pekik Drea.
"Sebenarnya saya sangat senang kamu bisa bersekolah disana padahal kamu sudah masuk ke sekolah ini. Tapi, saya juga merasa sedih karena harus melepaskan anak sebaik dan sepintar kamu. Tapi, ibu juga mengharapkan kamu bisa menerima beasiswa ini." Tutur bu Ani.
"Apakah ibu tidak sedang bercanda?" Tanya Drea memastikan dan dibalas anggukan serta senyuman oleh bu Ani.
"Ibu tidak bercanda tha. Gini, kamu kan punya cita-cita agar bisa sekolah di oxford? Nah, kalo misalkan kamu menerima beasiswa ini dan belajar sungguh-sunguh. Cita-cita mu akan lebih mudah kamu raih tha. Ibu yakin kamu pasti mau." Tutur bu Ani masih dengan kelembutannya.
Seketika sekelebat bayangan tentang keluarganya menghampiri pikiran Drea. Banyak pertanyaan yang ingin dia ajukan.
Bagaimana dia jika bertemu dengan saudara-saudaranya?
Bagaimana jika saudaranya mengenalinya?
Bagaimana jika kembarannya merasakan ikatan batin dengannya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secrets Of Drea [Hiatus]
Teen Fiction⚠️Revisi setelah tamat⚠️ Mungkin yang kau tahu aku hanya seorang gadis yang ceria dan memiliki banyak kebahagiaan. Ingatlah! Jangan lihat seseorang dari covernya saja. Aku suka kau menganggapku wanita yang ceria. Tapi, ayolah segala sesuatu tidak da...