Happy reading❤
•••
Sudah 1 bulan lebih Drea tinggal di Panti, hari harinya lumayan menenangkan sekarang. Dia juga sudah siap untuk kembali dan menyelesaikan masalah. Tapi, dia tak bisa meninggalkan anak anak panti yang sudah seperti adiknya sendiri.
Hari ini, dia berencana untuk membereskan barang barangnya. Dia memutuskan untuk menyelesaikan masalah sekarang setelah pulang dari panti. Dia juga tahu, orang orang di sekitarnya sekarang pasti sedang mencarinya.
Sebelumnya, tentang penyakitnya. Entahlah, Drea pun tak tahu yang jelas sekarang darah dari hidungnya sudah jarang keluar. Bahkan tidak mungkin. Tapi, sakit kepala sering menyerangnya, juga badannya sering sakit dan pegal pegal padahal pekerjaan yang dia lakukan selama di Panti tidak terlalu berat.
"Kamu beneran mau pulang?" Tanya Bunda.
"Iya bun," Sahut Drea.
"Yaudah, hati hati ya. Kalo ada apa apa kamu bisa bilang ke bunda ya. Awas jangan lupa makan teratur ya. Kalo kambuh lagi jangan lupa langsung ke rumah sakit." Nasihat Bunda.
"Siap Bunda, yaudah Drea mau ke anak anak dulu. Mau pamit sama mereka." Ujar Drea.
"Ayo, sama bunda."
Drea dan Bunda pun pergi ke taman belakang untuk menemui anak anak panti yang sedang bermain disana.
"Kakkk Dreaa." Teriak mereka ketika melihat Drea dan langsung menghambur memeluk Kaki Drea. Drea tersenyum, ah rasanya dia tak bisa meninggalkan anak anak ini.
"Kakak mau kemana? Kok bawa tas?" Tanya salah seorang anak.
"Hmmm, kakak mau ke rumah orang tua kakak dulu sayang. Kalian baik baik ya disini." Jawab Drea sembari berjongkok menatap anak anak yang juga sedang menatapnya.
"Kakak jangan pergi." Ucap anak itu lagi lalu berlari ke kamarnya, namanya Devi. Dia anak yang paling dekat dengan Drea.
"Kamu kejar Devi dulu sana, anak anak biar bunda yang urus." Ucap Bunda.
"Makasih ya bun." Setelah itu Drea pergi mengejar Devi.
Sesampainya disana, Drea melihat Devi menangis. Dirinya juga tak ingin meninggalkan anak ini, tapi bagaimana lagi, dia harus segera menyelesaikan masalahnya. Drea pun mendekati Devi kemudian memeluk Devi dari samping.
"Jangan nangis dong sayang. Lihat kakak." Ucap Drea lembut.
"...." Devi masih saja menangis.
"Yaudah dengerin kakak ya, Kakak gak pergi lama kok. Kakak cuman mau ke rumah ornag tua kakak, kalo kamu mau kita ke rumah orang tua kakak yuk." Bujuk Drea.
"Hikss aku mau disini aja, tapi aku juga mau ikut kakak hikss." Jawab Devi yang masih menangis.
"Gini aja deh, sekarang kamu ikut kakak ke rumah kakak, terus besok kita ke sini lagi. Setelah itu, kakak bakalan sering main ke panti ya." Ucap Dre tersenyum kemudian mengusap puncak kepala Devi. Devi juga tersenyum kemudian memeluk Drea sembari menganggukkan kepala nya sebagai jawaban.
"Yaudah sekarang kamu siap siap sana." Suruh Drea sembari tersenyum.
Devi pun dengan semangat berlari kecil ke toilet dan segera membasuh wajahnya. Dan bersiap untuk ikut ke Drea.
Drea pun masih duduk di tempatnya sembari menatap Devi yang bersemangat, setelah itu ada Bunda yang datang ke kamar Devi dan memberitahu Drea ada seseorang yang mencarinya.
"Yaudah bun, nanti kalo Devi udah beres suruh ke depan aja aku tunggu di depan. Bajunya dia juga udah aku masukin ke tas nya kok."
"Loh kok? Devi mau ikut kamu?" Tanya bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secrets Of Drea [Hiatus]
Fiksi Remaja⚠️Revisi setelah tamat⚠️ Mungkin yang kau tahu aku hanya seorang gadis yang ceria dan memiliki banyak kebahagiaan. Ingatlah! Jangan lihat seseorang dari covernya saja. Aku suka kau menganggapku wanita yang ceria. Tapi, ayolah segala sesuatu tidak da...