Di mulmed foto Raffa ya:" gak tahu kenapa tiba-tiba pilih song sebagai Raffa, merasa cocok aja gitu.
•
•
•
Setelah pulang dari rumah Derald. Raffa terus terngiang-ngiang ucapan Derlad. Kini dirinya sedang berada di balkon kamarnya sembari menatap bintang-bintang.
Flashback
"Gue liat lo excited banget denger cerita gue tentang Drea yang ceria." Ucap Derald.
"Hahaa gak tahu juga sih gue. Gue aja ngerasa kalo lagi sama dia es gue mencair. Lo kan tahu sendiri gimana gue kalo sama orang baru apalagi cewek." Jelas Raffa.
"Jatuh cinta kali lo. Tapi lo kalo mau jatuh cinta jangan sama anak sma juga dong. Umur aja 20 suka sama anak 18 tahun." Canda Derald.
"Kan cinta gak mandang umur. Ehh bentar bentar kok gue kaya lagi ngakuin kalo gue jatuh cinta sama Drea ya?" Pertanyaan itu berhasil membuat Derald tertawa.
"Awas lo ya, kalo sampe nyakitin Drea. Dia udah gue anggep adek sendiri. Kalo sampe itu terjadi gue gorok lu. Eh gak deng gue bakal jauhin lo sama dia." Ucap Derald agak serius.
"Ashiappp." Ucap Raffa.
"Gue titip sama lo. Jangan sampe lo nyakitin dia, lo gak tahu siapa Drea sebenernya. Mungkin dia kelihatan bahagia tapi kalo lo liat matanya lo bakalan lihat betapa lemah dan rapuh sosok Drea." Ucap Derald serius membuat Raffa terdiam.
"Gak usah dipikirin cukup jaga Drea aja, bikin dia bahagia." Lanjutnya.
Flashback off
Akhirnya Raffa pun memutuskan untuk tidur dan besok dia berniat untuk mengajak Drea ke tempat yang mungkin bisa membuat dirinya senang.
🐾🐾🐾
Suara adzan shubuh terdengar menyadarkan Drea bahwa hari sebentar lagi siang. Dengan semangat dirinya pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengambil wudhu.
Selesai melaksanakan ibadahnya Drea pergi untuk menyiapkan peralatan sekolahnya. Ketika sedang mengecek peralatan sekolahnya, hp nya berdering menandakan ada panggilan masuk.
"Halo, Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam Dre. Ini aku Raffa."
"Oh iya kak, ada apa? Btw kenapa kakak bisa tahu nomer aku?"
"Mmmm ada deh. Itu, emm, itu kakak mau ngajakin kamu ke tempat yang mungkin kamu bakalan suka."
"Tapi kan sekarang aku sekolah."
"Maksudnya nanti pas kamu pulang sekolah. Nanti kakak jemput di depan sekolah kamu ya."
"Gakusah kak."
"Gak ada penolakan. Bye Dre."
Terdengar suara telepon mati. Tanpa sadar kini Drea dan Raffa tersenyum.
🐾🐾🐾
"Lauraaaa." Sahut Drea yang sudah duduk di samping Laura.
"Kenapa sih?" Tanya Drea sembari mencolek dagu Laura.
"Gak tahu ah kesel." Ucapnya kemudian menenggelamkan wajahnya.
"Padahal yang cantik baru dateng lo." Sahut Drea.
"Hilih bacot." Ucap Laura tak peduli.
"Dedek gak boleh ngomong kasar."
Saat ingin membalas ucapan Drea bel masuk berbunyi membuat mereka berdua harus berhenti berbicara dulu.
🐾🐾🐾
Terlihat dari jauh mobil sport mewah terparkir di depan sekolah membuat banyak siswa bertanya-tanya. Bahkan ketika sang pemilik keluar banyak siswi berteriak karena ketampanan pria tersebut. Siapa lagi kalau bukan Raffa.
Bahkan Drea risih melihatnya dirinya pun jadi ragu untuk menghampiri Raffa. Karena tak mau lama-lama, akhirnya Drea memutuskan untuk menghampiri Raffa.
"Kak." Ucap Drea dengan nada memelas.
"Apaaa?" Tanya Raffa agak menunduk karena ketinggian Drea dibawahnya.
"Ayo cepetan kak, tuh udah pada lihatin. Kan malu." Ucap Drea.
"Yaudah yaudah ayo dede emes." Ucap Raffa kemudian mencubit pipi Drea membuat sang empu meringis. Mereka pun lagsung masuk ke dalam mobil untuk menuju tempat tujuan.
🐾🐾🐾
Setelah berdebat dengan pakaian yang dikenakan Drea, akhirnya dia memilih mengalah mengikutu kemauan Raffa untuk pergi ke mall terlebih dahulu membeli pakaian Drea.
"Ini aja udah, sana pake." Ucap Raffa final. Drea pun memilih menurut saja daripada harus berdebat.
Raffa sengaja tak membelikan Drea baju minidress, karena tujuannya adalah Dufan.
🐾🐾🐾
"Wahhhh Dufan." Ucap Drea kegirangan.
"Mau main apa dulu?" Tanya Raffa sembari memerhatikan Drea.
"Ishh Kak Raffa jangan lihatin gitu." Ucap Drea lalu menutup wajahnya.
"Ayo." Raffa pun mengajak Drea menaiki kora-kora sembari terus menggenggam tangan Drea.
Aduh ini jantung kenapa marathon gini. Batin Drea.
Mereka terus berteriak menikmati permainan, Raffa sudah sangat gemas melihat wajah ketakutan Drea
Tapi, setelah itu Drea akan tertawa mengingat dirinya yang terus berteriak dan memegang lengan Raffa erat.
Mereka sangat senang, apalagi Drea. Ini pertama kalinya dia ke Dufan. Entah kenapa dia senang, senang di dekat Raffa.
Iya, entah kenapa dia merasa nyaman ketika sedang di dekat Raffa.
🐾🐾🐾
"Huhhh cape banget." Ucap Drea ketika dirinya sudah duduk cantik di dalam mobil.
"Tapi seneng kan?" Tanya Raffa yang mulai menyalakan mobilnya.
"Seneng bangett." Ucap Drea kegirangan.
"Mampir dulu ke rumah ya, Layla nanyain terus." Pinta Raffa.
"Emmm oke deh. Tapi jangan lama-lama ini kan udah jam 8 kasian Nadya sendiri di rumah." Jawab Drea.
"Siip bawel." Ucap Raffa terkekeh.
"Aku gak bawel ishh." Sahut Drea.
"Iya iya." Jawab Raffa. Tak ada suara yang membalasnya lagi, ketika dirinya melihat ke samping ternyata Drea tertidur.
Setelah setengah jam dalam perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah Raffa. Saat Raffa akan membangunkan Drea ada yang aneh. Drea menangis sambil tertidur.
Raffa pun langsung membangunkan Drea. Drea segera mengusap air matanya. Raffa masih memerhatikan.
"Kenapa?" Tanya Raffa yang dijawab gelengan oleh Drea.
"Gak usah jadi ke rumah nya ya, langsung pulang aja. Kakak khawatir." Ucap Raffa menatap Drea intens yang dijawab gelengan.
-----------------
Hayolo kenapa Drea nangis?
Ehh btw mereka makin dekat aja ya? Suka gak? Kita lihat nanti aja ya, soalnya jodoh gak kemana🤣Aku mau ngasih tahu nih sama kalian, Drea ini sebenarnya orangnya moodyan gitu. Tapi dia jarang nunjukin kesedihan. Dia juga suka beda kalo sama orang baru, tapi kenapa ya kalo sama Raffa enggak?
Oke deh udah segitu aja👋
Bye bye.
TbcSalam,
Nerin puspita
KAMU SEDANG MEMBACA
Secrets Of Drea [Hiatus]
Teen Fiction⚠️Revisi setelah tamat⚠️ Mungkin yang kau tahu aku hanya seorang gadis yang ceria dan memiliki banyak kebahagiaan. Ingatlah! Jangan lihat seseorang dari covernya saja. Aku suka kau menganggapku wanita yang ceria. Tapi, ayolah segala sesuatu tidak da...