Happy Reading🖤
•••
Jam istirahat sudah terdengar beberapa menit yang lalu. Namun, Drea sedang tak ingin kemana mana sekarang.
"Drea, Dipanggil bu Eva ke ruang bp." Ujar seorang murid kepada Drea yang sedang berada di kelasnya.
"Ah iya, makasih." Sahut Drea kemudian segera pergi menuju ruang bp.
"Sama gue ayo," ajak seseorang dari belakang yang tiba tiba saja menggenggam tangan Drea.
"Loh? Rizky?" Bingung Drea.
"Ayo katanya di panggil ke BP." Ajak Rizky.
"Apasih, liat tuh orang lain pada ngeliatin kita. Gak malu apa kamu?"
"Gak dong kan sama orang cantik." Tak mau mendengar lagi ocehan Rizky, Drea pun berjalan lebih dulu dari Rizky.
Sesampainya di ruang BP, yang mengetuk pintu bukan Drea namun Rizky. Setelahnya bu Eva mempersilahkan mereka masuk dan menyuruh Rizky untuk keluar. Rizky hanya menurut saja.
"Kamu tahu kan kenapa kamu dipanggil kesini?" Tanya Bu Eva menatap Drea yang menunduk.
"Tahu bu," sahut Drea.
"Kemarin kamu sudah membolos lebih dari 2 minggu belum lagi waktu waktu sebelumnya. Ibu hanya ingin mengingatkan kalo kamu sekolah disini memakai beasiswa jadi ibu harap kamu tidak menyia-nyiakannya. Kalo kamu membolos lagi, kamu juga tahu kan konsekuensinya?" Jelas bu Eva.
"Iya bu, saya mengerti. Kemarin memang saya ada sedikit ada urusan yang mendadak bu."
"Yasudah, jangan sampai hal seperti ini terulang lagi. Oh iya, ibu mau tanya soal camping. Kamu siap tidak untuk menjadi petugas kesehatan nanti."
"Belum tahu bu, soalnya saya kurang minta untuk hal seperti itu." Jawab Drea sopan.
"Yasudah, ibu harap kamu mau menerimanya." Sahut bu Eva. Setelah itu Drea hanya tersenyum kaku kemudian berjalan pergi meninggalkan ruang BK.
Drea terkejurt ketika mendapati Rizky tengah bersandar di pintu, yang membuat Rizky jatuh ketika Drea menarik gagang pintu. Dari dalam ruangan terdengar gelak tawa bu Eva membuat Rizky mendengus.
"Suruh siapa nyender disitu." Ujar Drea ketus kemudian berjalan pergi meninggalkan Rizky. Rizky pun segera bangkit dan menyusul Drea.
"Kantin yuk." Ajak Rizky.
"Udah bel masuk. Gak denger apa!" Ketus Drea.
"Iya nyonya iya."
***
Drea melihat mobil yang tak asing melaju ke arahnya. Dirinya kini sedang menunggu di halte untuk menaiki bus. Dia memperhatikan Raffa yanga sedang turun dari mobil dan berjalan ke arahnya.
"Drea." Ujar Raffa kemudian memeluk Drea.
"Drea." Ujar seseorang dari arah jauh. Ada Rizky disana berdiri mematung melihat Drea dipeluk orang lain. Entah kenapa dirinya merasa tak bisa menerima ini.
Drea menghela nafas lelah kemudian mengurai pelukannya. Dia menatap kedua lelaki di depannya ini.
"Rizky," ujar Drea.
"Siapa dia?" Tanya Rizky.
"Kenalin saya pacarnya Drea." Ucap membuat Drea mendengus kesal
"Jangan mulai." Peringat Drea.
"Jadi bener?" Tanya Rizky lagi. Drea pun mengangguk sembari meringis melihat wajah Rizky yang tak enak.
"Pulang yuk." Ajak Raffa.
"Gue mau ngomong sesuatu sama Drea." Ujar Rizky.
Saat Raffa akan menarik lengan Drea, Drea menatap nya seolah berbicara 'kasih aku kesempatan untuk ngomong sama dia'. Raffa yang mengerti pun hanya mengangguk kemudian berjalan pergi meninggalkan 2 orang itu.
"To the point aja Riz." Ujar Drea kemudian kembali duduk di halte menunggu Rizky berbicara.
"Se--sebenernya gue. Gue gak tahu sejak kapan perasaan ini muncul. Yang jelas gue udah mulai ngerasa nyaman sama lo. Gue, cinta sama lo Dre." Ujar Rizky lirih.
"Maaf." Ucap Drea menatap lelaki dihadapannya ini.
"Ini salah gw yang terlalu berharap sama lo. Pas tadi gue lihat lo di peluk sama dia gue berasa patah hati banget. Lebay kan gue?" Ucap nya sembari tersenyum palsu.
"Lo tahu gak? Selama di Bandung gue selalu mikir lo. Mikiran kejutan yang pas ketika nanti gue pulang dari Bandung. Nyiapin hati gue buat nembak lo, supaya kalo suatu saat lo tolak gue.
Gue gak akan marah bahkan kecewa. Tapi nyatanya sekarang aja sebelum gue nembak lo gue udah di tolak secara langsung. Bener ya, karma itu nyata. Dulu gue yang nyia nyiain cewek sekarang malah sebaliknya." Jelas Rizky membuat Drea bungkam.
"Ijinin aku meluk kamu untuk terakhir kali boleh?" Tanya nya kemudian. Rizky pun memeluk Drea dan mengusap ngusap kepalanya. Tanpa mereka sadaeri ada seseorang yang memerhatikan mereka dengan tatapan sedih dan kecewa. Drea pun segera mengurai pelukannya.
"Maaf, tapi mungkin kita memang gak berjodoh. Aku gak bisa nyalahin dan marah marah ke kamu karena kamu suka sama aku yang jelas-jelas udah punya pacar pilihanku sendiri. Perasaan gak pernah memandang kepada siapa dia akan jatuh. Perasaan juga tak pernah bisa dipaksakan.
Tapi, jika kamu ikhlas ijinkan orang yang kamu cintai pergi dengan orang yang dia pilih. Aku minta maaf, kedepannya mungkin aku akan jaga jarak sama kamu, begitupun aku memohon sama kamu supaya menjaga jarak sama aku. Karena aku tahu ada hati seseorang yang harus aku jaga." Jelas Drea kemudian berusaha tersenyum.
"Gue harap keputusan gue merelakan lo dengan adalah pilihan terbaik. Tapi, kita jadi sahabat bisa kan?" Tanya Rizky. Drea pun mengangguk. Setelah itu dirinya berkata bahwa pasti ada seseorang yang menunggu Rizky di masa depan. Setelahnya dirinya pamit untuk pulang.
Awalnya Rizky menawarkan tumpangan untuk Drea. Tapi Drea menolaknya dengan alasan ada seseorang yang menjemputnya. Padahal dirinya saja bingung siapa yang akan menjemputnya.
***
"Drea." Ujar Nadya girang ketika memasuki rumah dan melihat Drea tengah duduk di sofa sambil membaca novel milik Nadya yang ia pinjam minggu lalu.
"Lo jadi kan ikut camping besok?" Tanya Nadya ketika sudah duduk disamping Drea.
"Iya." Jawabnya singkat.
"Kita ngemall yuk, beli peralatan." Ajak Nadya.
"Gak ah, aku lagi ngirit tahu." Jawab Drea.
"Plis lah, nanti gue yang traktir deh." Mohon Nadya.
"Aku lagu cape Nad, kapan kapan aja ya ke mall nya." Tolak Drea halus.
"Yaudah oke, tapi bener ya nanti ke mall."
"Iya."
"Eh ayo dong kita siap siap." Ajak Nadya. Kemudian mereka berdua pergi menuju kamar masing2 untuk mempacking beberapa barang.
•••
Happy 41k++ readers yorobun😭💜
Beneran nangis yorobun, kamsahamnida kamsahamnida😭🤧❣Btw mon maaf baru update, kemarin baru ngebenerin beberapa typo terus kebanyakan ngebucin jk. Btw aku mau belok dulu nih.
Btw ada yang army gak nih? Pengen minta suaranya dong wk☺💜
Borahae yorobun.
Eh btw ini mau tamat nih, udah siap sama Drea nih? Di next chapter bakalan ada info. Jangan lupa dibaca ya gais.
DON'T FORGET TO VOTE, COMMENT, AND SHARE THIS STORY😗💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Secrets Of Drea [Hiatus]
Teen Fiction⚠️Revisi setelah tamat⚠️ Mungkin yang kau tahu aku hanya seorang gadis yang ceria dan memiliki banyak kebahagiaan. Ingatlah! Jangan lihat seseorang dari covernya saja. Aku suka kau menganggapku wanita yang ceria. Tapi, ayolah segala sesuatu tidak da...