Drea berhasil, dirinya memenangkan karate ini. Jam sudah menunjukkan pukul 16.53 WIB. Hujan pun turun dengan sangat deras. Drea pun segera menjemput kembarannya di sekolahnya.
Sesampainya disana dia melihat kembarannya kedinginan. Dan seperti terkena flu, dia pun membuka jaket hangat yang menutupi badannya untuk ia pakaikan pada kembarannya.
Dia pun kedinginan, tapi dia lebih takut jika ia dimarahi ayah dan ibunya. Ketika sampai disana dia melihat ibu dan ayahnya sedang menunggu di ruang tamu, sedangkan kakak-kakaknya sedang melaksanakan camping sekolah. Drea pun mengeratkan pelukannya pada kembarannya.
"Kau darimana saja hah?" Tanya ayahnya dengan nada tinggi. Ibunya pun membawa Kembarannya pergi.
"Dasar, kau tak tahu adikmu kedinginan?" Ucapan ayahnya semakin tinggi, piala yang berada di tangannya pun terjatuh akibat bentakan ayahnya itu.
Dia terus di caci, dimaki di beri ucapan tak mengenakan, semua pandangan itu tak luput dari para maid. Bahkan banyak maid yang menangis melihat Drea yang dipukul namun tetap tak mengeluarkan air matanya. Hingga akhirnya sebuah kalimat yang membuatnya runtuh.
"Pergi kau anak tak tahu diuntung, jangan pernah bawa apapun dari sini, pakai saja bajumu itu. Jangan pernah kembali ke sini karena aku membencimu." Ucapan tegas ibunya itu membuat Drea harus pergi dari rumah dan memulai kehidupannya, sendiri.
Flashback off
"Siapa mereka Dre? Kasih tahu kakak." Ucap Raffa menggenggam erat tangan Drea. Drea menggeleng menandakan dirinya tak mau memberitahu siapa mereka.
"Ak--aku belum siap kak--hikss--"
"Jangan nangis Dre, ada aku." Sahut Raffa lalu memeluk Drea memberikan kekuatan.
Setelah lama menanngis akhirnya Drea tertidur, Raffa melihat wajah polos Drea dengan matanya yang bengkak akibat menangis tadi, dia merasa bersalah telah meminta Drea untuk bercerita.
Jam sudah menunjukkan pukul 12.13 yang berarti sebentar lagi kelasnya akan dimulai. Raffa pun menelpon ibunya untuk meminta menjaga Drea, dia tak mau hal diluar akal terjadi pada Drea. Setelah menunggu beberapa menit Silvi pun datang dengan Layla.
"Mata kakak kok bengkak? Udah nangis ya? Kak Drea juga, sama kakak dibikin nangis ya?" Tanya Layla ketika melihat mata Raffa yang sedikit bengkak.
"Nggak ada, apaan kakak bikin nangis Drea. Yang ada nih ya, Drea bakalan seneng sama kakak." Ucapan Pedenya Raffa membuat Silvi terkekeh.
"Udah udah, kasian tuh Dreanya lagi tidur. Kamu lagi bukannya cepet-cepet berangkat kuliah malah adu mukut sama adek sendiri dulu." Ucap Silvi menengahi.
🐾🐾🐾
Sesampainya di kampus, banyak yang melihat aneh Raffa mungkin karena matanya yang sedikit memerah dan bengkak akibat menangis tadi. Ada waktu beberapa menit sebelum kelas di mulai, dia pun berniat pergi ke toilet untuk memeriksa wajahnya. Setelah merasa baik-baik saja, dia pun pergi ke kantin untuk mengisi perutnya.
Dan yap, dia melihat Graha sedang duduk.
"Graha." Ujarnya.
"Ada zombie disini, gile mata lu kenapa bro?" Tanya Graha melihat mata Raffa.
"Kenala sih semua orang heboh banget ngurusin mata gue." Jawab Raffa malas.
"Hahaaa, abis komuk lu beda banget." Ejek Graha. Saat sedang bercanda ria tiba-tiba seorang wanita datang dengan pakaian minimnya dan langsung bergelayut manja di tangan Raffa.
"Babe mata kamu kenapa? Kok bengkak gini." Ucap wanita itu. Raffa pun langsung mengehempaskan tangannya.
"Pergi." Ucapnya dingin.
"Ish babe kamu itu ya---"
"Pergi." Ucapnya tegas membuat wanita alay itu pergi.
"Dingin banget lo. Kapan cair na. Dasar es." Ucap Graha terkekeh.
"Kaya yang nggak es aja lo."
"Oh iya, gimana hubungan lo sama anak SMA itu?" Tanya Graha.
"Ya gitu deh, makin baik ck."
"Eh tolil kalo ngomong yang jelas."
"Iya makin baik abang Graha, makin deket juga abang." Ujarnya kesal.
"Kenalin dong sama kita."
"Iya dah lain kali."
🐾🐾🐾
Setelah selesak kelasnya, Raffa pun lamgsung bergegas ke rumah sakit untuk melihat keadaan Drea. Sesampainya disana dia melihat Drea yang tersenyum tanpa beban. Bahkan dirinya tak sada bahwa Raffa sudah masuk ke ruang rawatnya.
"Hai, dede lucu ini siapa?" Tanya Raffa ke anak balita yang di gendong Drea.
"Tadi pas di taman aku lagi jalan jalan, terus dia nyamperin aku dan gak mau pulang, akhirnya ibunya pun pergi dan dia bilang dia bakalan jemput Reki nanti."
"Namanya Reki ya?" Tanya Raffa yang dijawab anggukan oleh Drea.
Tok tok tok
Terdengar suara pintu ruang rawat Drea diketuk, Raffa pun membukanya dan betapa terkejutnya dia melihat siapa orang yang mengetuk pintu.
"Lo? Den Raffa?" Tanya wanita paruh baya itu.
"Ehh bibi, ada apa bi?" Tanya balik Raffa.
"Ini loh, bibi mau jemput anak bibi."
"Oh jadi, Reki itu anak bibi?"
"Iya, ada Rekinya?"
"Ada kok bi, ayo masuk."
🐾🐾🐾
"Kak pengen pulang." Rengek Drea.
"Besok Drea, ini udah sore tuh. Nanti kamu sakit lagi." Jelas Raffa.
"Ah kakak mah gitu." Ucap nya.
"Loh? Kok marah, yaudah pulang. Tapi janji harus makan teratur." Jawab Raffa yang dijawab posisi hormat gerak oleh Drea membuat Raffa gemas.
Setelah lama dalam perjalanan, akhirnya mereka pun sampai di tujuan, tunggu. Ini bukan rumah Drea. Ini kan rumah Raffa?
"Kok disini?" Tanya Drea kebigungan dengan wajah polosnya membuat Raffa mencubit pipinya kemudian Drea pun mengusap-ngusap pipinya.
"Nginep disini, gak ada penolakan. Ayo masuk."
"Ish kok gitu sih." Kini tangannya sudah ditarim Raffa untuk masuk. Ketika masuk dia disambut pelukan hangat Silvi.
"Aaa akhinya keinginan tante supaya kamu nginep disini terwujud juga." Ucap Silvi antusias lalu mengajak Drea ke kamarnya, Raffa pun tersenyum melihat itu.
"Nah mulai sekarang kamu panggil tante dengan sebutan mom ya." Pinta Silvi.
"Tapi---"
"Gak ada tapi-tapian sekarang kamu tidur, istirahat jangan sampai sakit lagi. Oke?" Jelas Silvi yang dibalas anggukan oleh Drea. Diam-diam Drea menangis, menangis bahagia karena bisa merasakan kehangatan keluarga lagi.
---------
Done yup Flashback nya🤣
Yuhuuuu double update
Btw maaf ya gais, w masih kaku dalam hal romantis nih, diri w sendiri aja vaca percakapan Drea sama Raffa kaya adek kakak:(
Tapi tenang aja next time gak akan ada panggilan kakak lagi buat Raffa ya?Byebye
Tbc.Salam,
Nerin puspita
KAMU SEDANG MEMBACA
Secrets Of Drea [Hiatus]
Teen Fiction⚠️Revisi setelah tamat⚠️ Mungkin yang kau tahu aku hanya seorang gadis yang ceria dan memiliki banyak kebahagiaan. Ingatlah! Jangan lihat seseorang dari covernya saja. Aku suka kau menganggapku wanita yang ceria. Tapi, ayolah segala sesuatu tidak da...