Seperti janjinya kemarin, malam ini Graha akan bertemu dengan Rio, temannya. Untuk menyelidiki tentang 'adiknya'.Sudah 5 menit yang lalu dirinya berangkat menuju rumah Rio, tapi jalanan sangat macet kebetulan ini hampir jam 9 malam, yang menunjukkan orang orang pulang dari jam kerjanya, membuat dirinya harus berlama-lama di jalanan dulu.
Setelah 1 jam lebih perjalanan akhirnya Graha sampai di rumah Rio, jam menunjukkan pukul 10 kurang, kalau bukan karena ingin segera mengetahui faktanya dia tak akan mau seperti ini.
🐾🐾🐾
"Gue udah dapet beberapa info, cuman semuanya masih samar-samar."1
"Gue tunggu informasi selanjutnya ya yo."
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mendengar pembicaraan mereka dan mengehela nafas gusar.
🐾🐾🐾
Drea dan Raffa kini sedang berada di sebuah cafe yang lumayan terkenal di Jakarta. Banyal yang merek bicarakan. Omong-omong, Drea sudah tak menyebut Raffa dengan sebutan Kakak karena
"Kamu nya aja yang gak tahu segimana kepintaran aku?"
"Masa sih, oiya Dre. Aku mau kamu jujur sama aku, siapa sebenarnya keluarga kamu itu?"
"Emm maaf kak, tapi menurut aku itu gak penting soalnya mereka kayaknya kelihatan baik baik aja kok, tanpa aku." Tiba-tiba Drea merasakah sesak, di akhir katanya pun dirinya mengucapkan itu dengan lirih.
"Gak usah sedih, mau ikut aku ke suatu tempat gak? Aku jamin kamu bakal suka."
Setelah menerima penawaran Raffa, Drea dan Raffa pun pergi setelah membayar makanan mereka. Sepanjang perjalanan Drea tak henti-hentinya bertanya.
"Emang kamu belum pernah pacaran?"
"Belum, soalnya dulu kan aku tuh ya kucel banget, mana item lagi, kalo ke sekolah aja kadang mandi kadang nggak soalnya dulu mau mandi tuh susah nyari airnya." Raffa pun meringis mendengarnya.
"Ada ada aja kamu ini, tapi dulu kamu pernah suka sama seseorang gak?"
"Ya pernah dong Raf, masih normal kok aku hehe."
"Oya, kirain gitu cewek kaya kamu gak pernah punya rasa suka." Drea pun memukul lengan Raffa pelan.
"Emang nya aku ini apa heh." Ucap Drea merengut kesal.
"Dih kalo kesel gitu jadi lucu ya mukanya." Sahut Raffa kemudian mencubit pipi Drea.
"Adawww sakit kak."
"Udah ayo turun tuh udah sampe."
Raffa dan Drea turun di tempat yang terdapat banyak pohon, Drea pun jadi ketakutan karena tempat ini terlihat angker. Raffa yang mengetahui gerak gerik Drea pun menggenggam erat tangannya.
"Gak usah takut, ada aku. Ntar kalo udah nyampe di tempatnya bakal takjub deh."
🐾🐾🐾
Raffa mengajak Drea ke sebuah sungai yang indah, disana sangat sepi, hanya suara kicauan burung yang terdengar. Di dekat sungai itu juga terdapat pohon besar yang disitu ada sebuah rumah pohon.
*Kalo gak kebayang, kalian lihat film My Heart aja. Nah maksud aku yang sungai nya itu, pohon rumah nya juga. Cuman disini yang ngebedain gak ada ring basket doang."Sejuk banget."
"Mau masuk ke rumah pohon gak?"
"Mau mau."
Mereka menaiki satu persatu tangga dengan dengan hati-hati.
"Suka gak?"
"Suka banget kak--eh Raf."
"Haha masih kaku ya."
"Raffa, boleh gak kalo misalkan kalo aku lagi sedih kesini?"
"Boleh, tapi ada syaratnya?" Ucap Raffa membuat Drea mengernyit.
"Kalo mau kesini harus sama aku."
"Oh oke."
Mereka pun menikmati sisa sore hari mereka dengan bermain di rumah pohon ini, sesekali Raffa jahil kepada Drea membuat Drea kesal.
"Drea." Dari tatapan mata Raffa Drea bisa melihat bahwa lelaki ini meminta kejujuran.
"Iya Raf?"
"Kamu gak risih gitu aku sering nyamperin kamu, antar jemput kamu sekolah dan sering ngajak jalan."
"Ada ada aja pertanyaan kamu ini, gak tahu kenapa sih. Mungkin karena aku belum pernah dapet perhatian dari seorang kakak laki-laki jadi aku ngerasa kaya punya kakak sendiri aja gitu kalo sama kamu."
"Huffttt aku sebenernya takut kamu risih."
"Gak kok tenang aja."
"Udah mau malem nih, pulang yuk." Ajak Raffa yang dijawab anggukan oleh Drea. Mereka pun pergi meninggalkan rumah pohon dan menyimpan kenangan disana.
--------------
628 words👋
Sorry ya di chapter ini sengaja i pendekin dulu
Soalnya di chapter selanjutnya kemungkinan bakalan panjang.Don't forget for vote and comment🙌🏻
Salam,
Nerin puspita
KAMU SEDANG MEMBACA
Secrets Of Drea [Hiatus]
Novela Juvenil⚠️Revisi setelah tamat⚠️ Mungkin yang kau tahu aku hanya seorang gadis yang ceria dan memiliki banyak kebahagiaan. Ingatlah! Jangan lihat seseorang dari covernya saja. Aku suka kau menganggapku wanita yang ceria. Tapi, ayolah segala sesuatu tidak da...