Chapter 12 : " Another side( Intermission )

54 10 0
                                    

Pernahkah kalian merasa seperti dunia yg kalian kenal hancur? Mereka yg kalian kira sangat kalian kenal menjadi sangat berbeda, mereka begitu berbeda hingga seperti orang lain. Bahkan kenyataan yg kalian anggap benar ternyata hanyalah kesalahan pahaman dan membuat kalian merasa hidup di dalam sandiwara?

***
Di dalam ruangan yg diselubungi kaca sebagai dindingnya Seokjin tengah duduk di kursinya seraya melihat layar komputer.

Ia terlihat begitu serius menatap layar komputer yg menampilkan profil korban dan petunjuk kasus yg tengah ia selidiki.

Tok Tok Tok ... Sebuah ketukan pintu pun mengalihkan pandangannya. Dengan gerakan tangannya ia mengisyaratkan bawahannya yg sedang berdiri di luar seraya membawa bungkusan paket untuk masuk.

"Ada apa?" tanya Seokjin dengan nada rendah

"Ada kiriman paket untuk Ketua tim, tapi tidak ada nama pengirimnya. Apa paket ini harus diperiksa dulu?" tanya bawahan itu

"Tidak perlu, berikan saja padaku." ujar Seokjin

"Baik." ucap bawahan itu lalu memberikan paket itu dan pergi

Setelah bawahannya pergi Seokjin pun membuka paket itu. Matanya terbelalak begitu melihat isi paket itu. Isinya adalah selembar foto dan sepucuk surat. Surat kecil yg mampu memancing emosinya.

" Ku beri kau petunjuk jadi temukanlah aku. Tidak hanya aku tapi juga penjahat sesungguhnya."

Terdengar seperti tantangan dan teka-teki apalagi foto itu adalah foto yg diambil saat Seowon, Seungwoo dan Kisook sedang mencengkram Saeron. Ya, sebuah bukti untuk kejadian 3 tahun yg lalu.

***

" Kami bisa saja bahagia dan bersama saat ini, tapi kalian menghancurkannya!" Bentak Mino seraya mengarahkan belati yg ia pegang ke leher Kisook

*Flashback On*

BUKK! Suara hentakan keras terdengar saat Mino yg malang di dorong ke tembok oleh Seungwoo, Seowon dan Kisook.

"Ada apa ini kak? Kenapa kalian melakukan ini? Aku tidak melakukan kesalahan apa pun..." ucap Mino dengan terbata-bata lantaran merasa takut

"Hei, tenang saja kami tidak akan menyakitimu." ujar Kisook seraya menampar pelan pipi Mino

"Apa yg kalian inginkan?" ucap Mino dengan nada yg sama

"Kau, ku dengar kau dekat dengan Kim Saeron. Kau hubungi dia dan minta dia menemuinya." perintah Seowon

"Apa? Kenapa?" tanya Mino khawatir

"Tenang saja, kami tidak akan melakukan apa-apa ... kami hanya ingin bicara." ujar Seowon

Mino yg sangat polos kala itu tanpa ia sadari ia melakukan kesalahan besar dengan memercayai perkataan 3 pria itu.

Di malam kelam sebelum Mala petaka itu terjadi, Seungwoo, Seowon, Kisook dan Mino telah berada di tempat terlebih dahulu.

Mino begitu cemas hingga ia menekuk kedua tangannya di depan dada dengan bahu yg bergetar. Ia tidak mengerti apa yg sedang di rencanakan ketiga pria itu dengan senyuman yg membuatnya merasa takut.

Ia begitu katakutan hingga ia berniat melarikan diri dari tempat itu, namun langkahnya terhenti saat Kisook mencegatnya.

"Kau mau kemana? Kau tidak boleh pergi. Ada tugas yg harus kau kerjakan. ini!" ujar Kisook seraya memberikan sebuah kamera digital kepada Mino.

"Untuk apa ini?" tanya Mino dengan terbata-bata.

"Tentu saja untuk merekam." jawab Kisook ketus

Blank spaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang