Dag Dig Dug ...
Suara detak jantung mereka menjadi tak karuan. Mungkin karena suasana yg mencekam dan mereka sedang berada di situasi yg sangat menakutkan membuat mereka cepat cemas serta berpikiran negatif tentang sesuatu.
Hoseok pun menelan ludahnya seraya mengerutkan dahinya saat dia perlahan-lahan menoleh untuk melihat Jisoo yg berada tak jauh di sisi kanannya. Namun, begitu melihat wajah Lisa yg begitu serius menatap ke arah Jisoo membuat Hoseok semakin ketakutan dan menelan ludah beberapa kali.
Hoseok pun akhirnya melihat wajah Jisoo dengan jelas. Di mata Hoseok, Jisoo terlihat sangat aneh. Dia menatap suntikan yg berisi formaldehid dengan tatapan lekat seakan menelanjangi suntikan itu. Dia juga tersenyum aneh dan memberikan kesan misterius sekaligus aneh seakan ada sesuatu yg ia pikirkan.
"Jisoo-ya, apa yg kau pikirkan? Jangan melakukan sesuatu yg aneh..." ujar Lisa seakan ia mengetahui apa yg sedang dipikirkan sahabatnya itu.
"Suntikan ini ... biar aku menyimpan satu. Kau tenang saja, aku tidak akan melakukan hal bodoh ... setidaknya sampai aku memastikan kalau kau baik-baik saja." ucap Jisoo sembari memasang wajah tersenyum cerianya kepada Lisa lalu menyimpan satu suntikan berisi di sakunya.
Clap Clap Clap...
Suara tepuk tangan tiba-tiba terdengar. Serentak mereka bertiga menoleh ke arah pintu masuk yg merupakan sumber dari suara yg mereka dengar.
"Mino?" ujar Jisoo begitu melihat pria yg sedang bertepuk tangan di pintu masuk
"Mino? Siapa?" tanya Lisa
"Bukankah dia..." ujar Hoseok seraya mencoba mengingat dan menerka akan pria itu yg samar-samar ia ingat.
"Dia adalah orang yg selalu bersama Saeron. Orang paling setia dan paling dipercaya oleh Saeron." jelas Jisoo membuat Lisa dan Hoseok menjadi takut dan cemas.
" Sangat mengesankan ternyata kau menjadi pengkhianat mengingat kau adalah orang pertama yg diubah oleh Saeron." ucap Mino dengan smirknya menatap ke arah Jisoo.
" Berhenti basa-basi dan segera kita selesaikan ini." ujar Jisoo dengan tatapan tajam serta mengangkat kedua tinjunya
"Wah, kau jadi lebih berani. Ini akan sangat menyenangkan, tapi meski kau sudah mendapatkan senjata mematikan seperti formaldehid itu aku tidak akan mati dengan mudah." ujar Mino seraya memasang smirknya yg menyebalkan.
Jisoo menjadi kesal karena melihat Mino yg dengan sombongnya menatapnya dengan remeh. Jisoo pun langsung maju dan mulai menyerang Mino dengan ganas, namun Mino selalu bisa menghindarinya dengan mudah.
Jisoo pun meraih sebuah tongkat besi sepanjang 1,3 meter dan mulai mengayunkannya. Mino pun mulai terdesak karena jangkauan tongkat yg cukup jauh.
Jisoo mulai merasa menang karena akhirnya ia berhasil memukul Mino beberapa kali. Tapi Jisoo tidak tahu bahwa inilah kesempatan yg ditunggu oleh Mino.
Begitu tongkat menyentuh tubuhnya, segera Mino meraih tongkat itu dan hanya dengan satu tarikan tongkat itu beralih ke tangannya.
Jisoo masih terpaku tak percaya. Ia hanya bisa menatap Mino dengan mata bergetar begitu pun Lisa dan Hoseok.
"Sudah ku katakan aku ini jauh dari levelmu. Kau itu memiliki kelebihan tidak bisa mati meski terluka dengan parah, tapi hanya itu saja. Kau tidak pernah membunuh sama sekali, sedangkan aku selalu bisa mengambil nyawa dengan mudah." ujar Mino seraya mengelus tongkat besi yg ada di tangannya
BUKK!! Suara hantaman keras pun terdengar ketika Mino memukul lutut Jisoo dengan keras hingga Jisoo jatuh tersungkur.
Mino pun menatap dengan remeh Jisoo yg jatuh ke lantai dan kesulitan untuk bangkit kembali.
![](https://img.wattpad.com/cover/149001622-288-k802464.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Blank space
FanfictionKim Namjoon adalah seorang dokter sekaligus ilmuwan yg jenius. Ia menemukan berbagai terobosan besar di dunia medis hingga pada akhirnya ia kembali melakukan penelitian untuk menciptakan pil mempercepat regenerasi. Kejatuhan Namjoon pun dimulai saat...