Di saat kebaikan dan kejahatan menjadi satu dan sakit hati di penuhi kebencian dan menjadi dendam, kau menjadi buta.
Tak ada baik dan buruk, semua terlihat sama. Kau seakan melihat di sebuah terowongan panjang dengan hanya memandang satu tujuan.
Tapi apakah itu benar dan salah? Adakah yg bisa mendikte kalau perbuatanmu itu salah saat kau menuntut keadilan atas takdir buruk yg menimpamu?
***
Hujan kian turun dengan derasnya. Begitu deras dengan hawa dinginnya yg menusuk tulang.
Kini di malam hari yg disertai hujan Taehyung berdiri di depan gerbang rumah Lisa. Ia hanya berdiri diam sembari melihat lurus ke dalam rumah yg berdiri kokoh. Tanpa payung ia membiarkan dirinya basah kuyup.
Seorang pelayan yg kebetulan melihat Taehyung saat ia lewat itu pun langsung menghampiri Lisa dan memberitahunya.
"Apa? Orang aneh apa?" tanya Lisa merasa tidak percaya akan apa yg dikatakan oleh pelayannya
"Itu di depan gerbang ada laki-laki yg terus berdiri sambil melihat ke rumah. Dia tidak bergerak sedikitpun bahkan saat hujan deras begini. Apa jangan-jangan dia stalker?" ucap pelayan
" Stalker apanya ... baiklah, biar aku periksa sendiri." ucap Lisa lalu beranjak menuju jendela lalu melihat keluar.
"Astaga, itu Taehyung. Cepat ambilkan payung!" ucap Lisa dengan nada cemas
Dengan tergesa-gesa dan mimik wajah cemas Lisa menghampiri Taehyung dengan membawa payung seraya berlari kecil. Lisa pun segera mendekati Taehyung agar mereka bisa berbagi payung.
"Apa yg kau lakukan disini? Kenapa berdiri saja di tengah hujan seperti ini? Ayo masuk!" ucap Lisa lalu meraih tangan Taehyung dan mencoba membawa Taehyung masuk, tapi ia berhenti lantaran Taehyung yg tak kunjung Sudi melangkahkan kakinya
"Kenapa? Kau tidak mau masuk? Tidak bisa seperti ini nanti kau bisa terkena demam dan flu jika terus berdiri di luar seperti ini." ucap Lisa cemas
"Kenapa? Kenapa kau sebaik ini padaku?" tanya Taehyung
"Apa maksudmu kenapa? Aku ini kan pacarmu, tentu aku akan bersikap baik padamu." ujar Lisa
"Tapi kenapa? Bahkan hari itu di hutan, kenapa kau membawaku pergi padahal bisa saja akulah pembunuh Jungkook yg sedang terjadi.
"Karena aku tahu kau tidak mungkin melukai orang lain. Apa pun itu, saat kau kehilangan kendali ... semua itu karena kau ingin melindungi orang lain." ujar Lisa
"Bagaimana kau yakin? Kau baru saja mengenalku beberapa bulan ini." ucap Taehyung
"Tidak, aku sudah mengenalmu sejak lama. 3 tahun yg lalu ada seorang gadis yg masih duduk di bangku SMP berlari ketakutan di lorong rumah sakit dari kejaran penculik. Dia sangat putus asa sampai dia membuka pintu apa pun yg ada di depannya. Tanpa sadar ia berakhir di sebuah ruangan dimana seorang laki-laki dirawat untuk waktu yg lama." ucap Lisa dengan pasti menatap mata Taehyung yg terlihat menerka
" Karena putus asa dan takut akan penculik itu gadis itu mencoba membangunkan pria yg koma itu. Secara ajaib pria itu sadar dan mulai mengamuk. Tapi dia bukan mengamuk tanpa alasan, dia hanya menyerang semua orang yg mencoba mendekati gadis itu. Di dalam insiden itu ia tanpa sengaja membunuh 30 perawat termasuk 3 orang penculik. Dia dikenal sebagai monster tapi bagi gadis itu dia adalah penyelamat, seorang pelindung. Pria itu adalah kau Kim Taehyung dan gadis itu adalah aku Lalisa Manoban." jelas Lisa membuat Taehyung membulatkan matanya.
"Kau? Jadi sejak awal kau sudah tahu aku ini siapa?" ucap Taehyung
"Ya, kau adalah Kim Taehyung yg entah bagaimana diberitakan sudah meninggal padahal kau sedang koma. Dan mungkin itulah alasan kenapa kau mengubah namamu dan mengulang kembali 3 tahun yg telah hilang." ucap Lisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Blank space
Fiksi PenggemarKim Namjoon adalah seorang dokter sekaligus ilmuwan yg jenius. Ia menemukan berbagai terobosan besar di dunia medis hingga pada akhirnya ia kembali melakukan penelitian untuk menciptakan pil mempercepat regenerasi. Kejatuhan Namjoon pun dimulai saat...