Mereka akhirnya tiba di kelas. Dengan nafas yg ngos-ngosan mereka menatap seisi ruangan kelas. Kelas mereka sepi dan sunyi hanya ada suara angin yg menggerakkan gorden di dekat jendela di tepi ruangan. Kelas yg tadinya penuh dengan hingar-bingar kini mendadak kosong dengan kondisi kursi dan meja yg berantakan. Sangat aneh dan membuat bulu kuduk merinding.
"Ada apa ini? Sebenarnya apa yg telah terjadi?" ucap Lisa dengan wajah pucat
Yoongi yg melihat itu pun terdiam. Ketakutan mulai menggerayangi benaknya. Pikiran-pikiran buruk tentang apa yg terjadi mulai bermunculan di pikirannya. Yoongi begitu takut hingga ia mengulangi ludahnya.
KYAAA!! Kembali suara teriakan terdengar di lantai bawah. Tanpa mengetahui apa yg sedang terjadi suara teriakan tadi sukses memacu jantung Yoongi dan Lisa maraton.
Detak jantung mereka berdetak sangat cepat hingga rasanya ingin meledak. Tapi rasa penasaran mereka lebih besar dari rasa takut yg menjalar di seluruh tubuh mereka.
Setelah mengumpulkan segenap keberanian mereka pun memutuskan untuk menghampiri asal suara. Bukan dengan berlari seperti yg tadi mereka lakukan. Kali ini mereka melangkah dengan hati-hati sambil mengumpulkan keberanian.
Di tengah jalan di depan ruang lab kimia, tiba-tiba mereka di tarik ke ruangan. Lisa yg terkejut langsung berteriak dan memukuli tangan yg mencengkram tangannya.
"Kya! Lepaskan aku! Lepas..." jerit Lisa
"Hush! Lisa tenanglah! Ini aku Jisoo..." ucap seorang gadis yg menarik mereka. Gadis itu ternyata adalah Jisoo.
Mendengar suara yg tidak asing itu Lisa pun memberanikan diri untuk membuka matanya. Dia pun akhirnya menghela nafas lega begitu melihat yg menariknya tadi adalah sahabatnya Jisoo.
"Jisoo-ya, ternyata kau..." ucap Lisa lega
"Sementara ini bersembunyilah disini dan jangan sampai dilihat siapa pun." ucap Jisoo dengan suara minim
"Kenapa? Memangnya apa yg sedang terjadi?" tanya Lisa ikut berbisik
"Tadi kami mendengar teriakan. Memangnya apa yg sedang terjadi disini?" tanya Yoongi ikut angkat bicara
"Ini semua karena Saeron. Sulit untuk menjelaskannya. Pokoknya sekarang sembunyi saja dulu..." ucap Jisoo
"Tapi..."
KRRIITT ... Suara derit pintu pun mengalihkan pandangan mereka. Seseorang masuk ruangan dengan mata kosong menatap mereka.
"Jim..." Sebelum Lisa selesai menyebut nama Jimin Jisoo menahan tangan Lisa dan menatapnya seakan melarangnya untuk bicara
"Apa yg kalian lakukan disini? Cepatlah ke aula. Saeron sudah menunggu kita semua." ucap Jimin dengan nada datar seperti mayat hidup lalu pergi
"Gawat, karena sekarang kalian sudah di lihat kalian harus ikut ke aula atau kalian akan menjadi target selanjutnya." ujar Jisoo
"Target selanjutnya? Target apa maksudmu?" tanya Yoongi
"Dengar, ini mungkin terdengar tidak masuk akal. Semua orang yg kita kenal sudah bukan orang yg sama. Mereka sudah bukan manusia lagi. Lakukan saja apa yg ku katakan ini." ujar Jisoo
"Jisoo-ya, itu ... kau mimisan." ucap Lisa seraya menunjuk hidung Jisoo
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Yoongi
"Aku baik-baik saja, ini biasa sejak aku berubah menjadi seperti mereka." ucap Jisoo
"Ah, benar!" ucap Jisoo tiba-tiba seakan mendapatkan sebuah ide
Jisoo pun mengambil darah yg mengalir keluar dari hidungnya itu dan mengoleskannya pada wajah Lisa dan Yoongi.
"Dengan ini mereka tidak akan menyangka kalau kalian belum terinfeksi. Kita akan ke aula sekarang. Dengar baik-baik, apa pun yg terjadi jangan melakukan yg berlawanan dari yg lain. Jangan berekspresi dan turuti apa pun yg dikatakan Saeron dengan patuh. Jangan pernah menentangnya atau nanti dia akan curiga." Jelas Jisoo
KAMU SEDANG MEMBACA
Blank space
FanfictionKim Namjoon adalah seorang dokter sekaligus ilmuwan yg jenius. Ia menemukan berbagai terobosan besar di dunia medis hingga pada akhirnya ia kembali melakukan penelitian untuk menciptakan pil mempercepat regenerasi. Kejatuhan Namjoon pun dimulai saat...