Chapter 3: "Not For Me"

145 19 3
                                    

Kebahagiaan, rasa syukur akan nafas, senyum dan semua keindahan dunia itu bukan untukku. Bahkan jika aku sangat menginginkannya, aku sadar aku telah kehilangan semuanya. Nafas yg selalu ku hembuskan sekarang bukan milikku lagi. Aku bahkan bingung harus bagaimana bersikap.

Aku hancur atau bangkit aku tidak tahu. Apakah ini anugerah ataukah kutukan aku pun tak tahu. Semuanya sudah berubah, sekarang aku hanya mengetahui sedikit hal yaitu kebencian.

***

Garis polisi mengitari sebuah kawasan kecil di tengah hutan. Kawasan hutan yg tadinya sepi mendadak menjadi ramai dalam satu malam. Kamera polisi yg menangkap gambar penemuan mayat yg tergeletak dalam kondisi yg mengenaskan. Mayat itu dipenuhi luka tusukan di dada dan perut hingga ususnya menyeruak keluar. Bau busuk pun menyeruak dan menusuk hidung siapa pun yg menciumnya. Namun, satu hal yg ganjil adalah wajah mayat yg tersenyum.

Seorang kepala detektif melihat mayat dengan seksama. Matanya yg setajam elang mencoba mencari setiap tanda di tubuh dan sekitar mayat itu. Sesekali ia menutup hidungnya dengan jari telunjuknya lantaran bau busuk yg ia cium.

"Apa identitas korban sudah diketahui?"  tanyanya kepada salah satu detektif yg berada disampingnya

"Iya, Kepala detektif Kim. Korban adalah Lee Seungwoo, putra dari Menteri Pertahan. Korban sudah dinyatakan hilang 3 hari yg lalu setelah menghadiri pesta di Bar Paradise." ujar Detektif itu

Kepala Detektif Kim, ya begitulah pria bernama lengkap Kim Seokjin itu dipanggil. Namanya begitu besar dikepolisian lantaran banyaknya kasus besar dan sulit yg ia pecahkan. Muda dan berbakat dikepolisian bahkan menjadikannya sorotan media dan menjadi detektif unggulan untuk menangani kasus-kasus besar.

"Siapa yg menemukan korban?" tanya Seokjin lagi

"Pria paruh baya bernama Jung Tae San. Dia adalah warga lokal pencari rempah-rempah. Ini adalah jalur pendakiannya setiap pagi." ucap detektif itu

"Segera kirim mayat ini ke forensik untuk diotopsi. Sementara itu periksa latar belakang korban, teman-temannya dan juga bar itu. Cari tahu apa dia memiliki musuh atau siapa pun yg memiliki motif untuk melakukan pembunuhan ini." ujar Seokjin

"Baik." jawab detektif itu

"Bagaimana pun aku melihatnya, mayat yg tersenyum ini sangat aneh." gumam Seokjin

***

Namjoon dan Taehyung sedang menikmati sarapan pagi mereka seraya menonton TV. Berita tentang penemuan mayat Lee Seungwoo pun langsung tayang sebagai Breaking News. Berita itu menjadi berita heboh yg menggetarkan Korea Selatan.

" Putra Menteri Pertahanan yg dikabarkan menghilang 3 hari yg lalu telah ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi mengenaskan di tengah hutan di kawasan Gyongsangdong. Saat ini Kepolisian masih menyelidiki kasus ini.

Menteri Pertahanan Lee Seungwan memberikan pernyataan kalau akan menghukum berat pelaku pembunuhan putranya. " ujar presenter

Namjoon menghela nafas lalu menggelengkan kepalanya saat mendengar berita itu. Ia tidak habis pikir bagaimana pembunuhan keji itu masih terjadi di Korea.

"Manusia sepertinya lebih buas dari pada hewan." gumam Namjoon seraya menyunggingkan salah satu sudut bibirnya

Namun, ekspresi Namjoon berubah saat melihat putranya yg tersenyum ceria yg tak biasa ia lihat.

"Mati seperti itu dan baru ditemukan 3 hari setelahnya, Korea memang masih tidak berubah." ujar Taehyung

"Tapi, kau memang pantas mendapatkannya." lanjut Taehyung membuat Namjoon tersentak

Blank spaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang