Chapter 16

45 12 0
                                    

Hawa dingin kian menusuk tulang. Malam yg dingin itu kian mencekam bagi Jennie dan Yoongi yg melihat kuburan Jungkook telah digali.

Tanpa bisa melakukan apa pun mereka pulang dengan membawa rasa penasaran mereka. Tak berdaya dan tak tahu harus mencari jawaban dimana.

***

Taehyung yg baru saja pulang dari rumah Lisa, pulang dengan senyum sumringah. Begitu lebar dan cerah. Meski pulang dengan keadaan basah kuyup, dia tidak peduli sama sekali.

"Kakak, kenapa basah kuyup begini?" tanya Saeron seraya mendekati Taehyung.

"Ah, bukan apa-apa..." ucap Taehyung seraya menetralkan senyumnya.

"Aish ... cepatlah ganti baju, aku akan membantu mengeringkan rambut kakak nanti." perintah Saeron

"Baik, aku ganti baju dulu." ucap Taehyung lalu bergegas ke kamarnya

***

" Kakak dari mana? Rumah Lisa?" tanya Saeron seraya mengeringkan rambut kakaknya itu dengan handuk.

"Eoh." jawab Taehyung singkat

"Kenapa? Kakak sangat menyukainya? Kak, cinta sangat tidak cocok dengan kita. Di dunia ini kakak hanya punya aku dan aku juga hanya punya kakak. Kita juga sama-sama dikhianati oleh cinta kita. Kenapa ingin mengulang kesalahan yg sama?" ujar Saeron

"Yg dulu itu memang kesalahan. Bukankah dia sudah di penjara sekarang? Sekarang harusnya dendam kita sudah berakhir?" ucap Taehyung

"Berakhir? Ini adalah awalnya kak. Ku mohon bantu aku, lagi pula kita ini berbeda dari orang lain. Kakak juga tahu, kakak tidak bisa bersama Lisa karena perbedaan itu. Jadi, bantulah aku. Bantu aku menghapus semua perbedaan itu agar kita bisa bahagia." ucap Saeron seraya menatap mata Taehyung

"Kau ... mau sejauh apa kau bertindak?" ucap Taehyung dengan mata yg bergetar

"Ku mohon. Kakak tidak mau membantu adikmu ini dan membiarkannya menderita? Ku mohon kakak." ucap Saeron lalu memeluk Taehyung erat

"Aku menyayangimu kak. Apa kau tidak menyayangiku?" bisik Saeron

"Tentu saja, aku sangat menyayangimu." ucap Taehyung lalu membalas pelukan adiknya itu dan membuat Saeron tersenyum dengan salah satu sudut bibirnya.

***

Pagi kembali datang. Di dalam ruangan berjeruji besi Seowon terbangun dari tidurnya dengan seragam biru dengan angka 376 tertulis di dada kirinya.

Mungkin karena untuk pertama kalinya ia tidur di lantai yg dingin dan hanya beralaskan selimut yg tipis. Seluruh tubuhnya terasa sakit.

Biasanya ia akan bangun dengan di sambut beberapa pelayan yg mengantarkan sarapan mewah untuknya. Kali ini ia harus terbiasa dengan makanan penjara yg sangat tidak enak dengan lauk yg sederhana.

Seowon pun duduk diam sembari menatap sarapan untuknya pagi ini. Hanya nasi putih dengan kari seadanya. Melihat itu saja membuat Seowon benar-benar kehilangan nafsu makannya.

"Astaga, lihatlah ini. Aku yg biasanya hanya menikmati makanan bintang lima, sekarang malah mendapatkan makanan binatang seperti ini." gumam Seowon seraya berdecak.

"Awas saja Kisook sialan itu. Aku yakin dia yg melaporkanku dan lari dengan semua uang itu sendirian. Awas saja kalau ketemu, aku akan mencabik-cabiknya." gumam Seowon

"Hei, 376. Ada tamu untukmu.." ujar sipir lalu membuka ruang tahanan dan membawa Seowon keluar.

***
Di dalam ruangan yg terisolasi dengan dibatasi kaca di depannya, Seowon duduk seraya menatap gadis yg duduk di di depannya dengan tatapan tak percaya.

Blank spaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang