Chapter 1: " Die is Not Too Bad"

290 22 0
                                    

Hidup itu seperti bangunan, satu centi meter saja kesalahan di dalam pembangunannya maka bangunan itu akan runtuh. Hidup juga begitu, jika kau melakukan satu saja kesalahan maka hidupmu akan hancur.

1 kali saja ketahuan mencuri akan dicap pencuri, 1 kali berbuat jahat akan tetap dicap jahat dan pecundang? Akan selalu menjadi pecundang.

Tidak peduli berapa banyak kelebihanmu orang lain hanya akan melihat 1 kelemahanmu. Tidak peduli sebaik dan sesempurna apa hidupmu.

***

Disebuah ruangan yg dihiasi mikroskop,zat kimia dan berkas-berkas penelitian. Seorang pria paruh baya berjas putih dengan masker yg menutupi hidung dan mulutnya serta kaca mata pelindung yg melindungi matanya sedang melihat objek kecil dari lensa miskroskopnya kemudian menuliskan catatan di sebuah buku penelitian. Pria paruh baya yg memiliki papan nama bertuliskan Dokter Kim Nam Joon itu terlihat serius meneliti objeknya.

Drrrttt ... Drrrttt ... Namjoon pun menghentikan kegiatannya. Dilepasnya masket lalu sarung tangannya dan meraih ponselnya yg sedari tadi berdering di atas meja. Senyum pun mengembang di wajahnya saat ia melihat nama "Taehyung putraku" di layar ponselnya

"Halo, Taehyung-ah." ucap Namjoon

"Halo, Ayah! Ayah, aku memenangkannya! Aku menang olimpiade matematika dengan nilai penuh!" ucap Taehyung gembira

"Benarkah? Selamat putraku, Ayah sangat bangga padamu." ujar Namjoon seraya tersenyum bahagia

"Aku juga, Apa yg sedang Ayah lakukan sekarang?" tanya Taehyung

"Ayah sedang melakukan persiapan untuk konfrensi pers nanti malam." ujar Namjoon

" Wah, Daebak! Aku yakin Ayah akan berhasil di dalam konfrensi pers nanti. Ayah pasti akan membuat terobosan besar bagi umat manusia. Oh ya ... Ayah, aku akan menjemput Saeron dari kelas baletnya sekarang. Sampai ketemu nanti Ayah." ucap Taehyung

"Euhm, hati-hati pulang bersama adikmu. Sampai ketemu nanti." ujar Namjoon mengakhiri percakapan mereka

***

Lampu-lampu kamera silih berganti memancar ketika menangkap foto Dokter jenius yg juga seorang ilmuwan bernama Kim Namjoon itu memaparkan teori dan rencana penelitian barunya sebagai terobosan baru didalam ilmu medis yakni menciptakan pil untuk mempercepat regenerasi.

"Meski masih dalam tahap pengembangan, kami yakin proyek ini akan menjadi terobosan besar dalam medis bagi umat manusia." ujar Namjoon

"Apa anda sangat yakin dengan pil regenerasi ini?"

"Apa tidak ada efek samping yg ditimbulkan oleh pil itu nantinya?"

"Proyek ini bisa dibilang  melawan kuasa Tuhan, Anda yakin ini akan mencapai hasil memuaskan tidak seperti sistem kloning domba Dolly?"

Pertanyaan demi pertanyaan silih berganti diajukan para reporter pada dokter jenius itu. Dengan tenang Namjoon melihat para reporter yg mengajukan pertanyaan, ia pun tersenyum tipis lalu angkat bicara.

"Pil ini masih dalam tahap pengembangan dan sampai sekarang tidak ada efek samping yg ditemukan. Sekali lagi kami tekankan kami sangat optimis dengan proyek kami ini." ucap Namjoon

Konfrensi pers pun berakhir . Dengan senyum bangga Namjoon keluar dari ruang konfrensi bersama seorang juniornya Dokter Park Hyungsik.

"Selamat Dokter Kim, anda akan membuat terobosan besar sekali lagi." ucap Dokter Park

"Begitupun denganmu Dokter Park. Aku senang kali ini kita bekerja sama. Aku harap..." ucap Namjoon terhenti ketika ponselnya berderingnya

Namjoon pun meraih ponselnya dari saku jas putihnya. Wajahnya Namjoon sontak berubah. Begitu pucat dan seluruh tubuhnya bergetar. Matanya membulat sempurna dan perlahan air matanya mengalir membasahi pipinya.

Blank spaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang