Hush! Hush! ... Nafas Kisook kian memburu saat ia terus mencoba berlari dari kejaran Sehun yg ia yakini sudah meninggal.
"Pergi kau! Pergi!" teriak Kisook seraya terus berlari.
Tapi semua itu percuma karena orang yg mengejarnya tidak akan pernah berhenti.
PAK! BUUKK! Suara dentuman keras pun terdengar kala Kisook terjatuh lantaran tersandung ranting pohon.Darah segar pun mengalir dari dahinya karena saat terjatuh kepalanya membentur batu. Kisook pun memegangi kepalanya yg terasa sangat sakit. Ia melihat ke sekitar tapi semuanya terlihat berputar-putar, seakan ia tak lagi menapaki bumi ini hingga akhirnya kesadarannya hilang sepenuhnya.
***
BUUUR ... Siraman air yg cukup banyak membangunkan Kisook dari ketidaksadarannya. Perlahan ia membuka mata dan melihat seorang pria berdiri di hadapannya, pria yg tak asing lagi baginya.
"Kau? Kenapa kau melakukan ini? Kenapa menyekap ku disini? Apa kau bercanda?! Lepaskan aku!" ujar Kisook dengan nada tinggi
" Bercanda? Tidak, aku melakukan pembalasan untuk semua dosamu." ucap pria itu
"Dosa? Semua dosa yg ku lakukan kau juga menjadi bagiannya ... sekarang bahkan 3 tahun yg lalu. Kenapa? Kau pikir hanya kami bertiga yg bersalah? Apa kau lupa kau juga menjadi bagiannya ... karena kau yg membawa Saeron kesana." ujar Kisook membuat pria itu kehilangan kesabaran dan menarik kerah bajunya
"Kenapa? Apa kau takut untuk mengakui kalau kau juga bagian dari dosa itu? Sadarlah, sebesar apa pun dosa kami kau juga menanggung dosa yg sama. Bahkan kau lebih buruk karena kau membawa gadis yg kau cintai kepada kematian." ujar Kisook dengan senyum liciknya
Pria itu pun kehabisan kesabaran dan mencengkram kerah baju Kisook dengan mengangkat tangan kanannya yg mengepal.
Kisook tersenyum mengetahui ia berhasil mempermainkan emosi lawan bicaranya. Ia berpikir dengan begini ia bisa lolos, hingga seorang gadis datang dan memegang tangan pria itu hingga ia melepaskan kepalannya.
Mata Kisook benar-benar berubah dan memancarkan sinar ketakutan yg amat besar. Bagaimana tidak, gadis yg berdiri di hadapannya itu adalah Kim Saeron. Gadis yg 3 tahun lalu ia pastikan sudah meninggal. Ya, gadis yg menjadi alasan ketakutannya selama ini kini berdiri di hadapannya dengan tatapan dan senyuman yg mampu membuatnya merinding.
"Tenanglah, kita tau yg dia katakan itu bohong. Dia hanya ingin mempermainkan emosimu agar kau bertindak gegabah dan membuatnya lolos. Sekarang dia di tangan kita Mino-ya, kita bisa membalas semua perbuatannya kepada kita." ucap Saeron dengan lembut seraya memegang pipi Mino
Seperti kerbau dicocok hidungnya, Mino pun menuruti perkataan Saeron dan melepaskan tangannya dari kerah baju Kisook.
"Kau, bagaimana bisa kau hidup lagi? Kau itu sudah..." ujar Kisook terhenti
"Mati? Ya aku memang sudah mati sebelumnya, tapi itu hanyalah jalan untukku mendapatkan kehidupan baru yg menakjubkan ini. Sekarang aku bisa melakukan apapun yg aku suka tanpa takut apa-apa." ucap Saeron lalu mengeluarkan belati dari saku celananya
"Mau ku perlihatkan?" lanjutnya dengan senyum yg sangat menakutkan
Saeron pun tanpa keraguan sedikitpun memotong nadinya hingga darah mengucur keluar dengan sangat deras. Kisook begitu kaget dan ketakutan sedangkan Saeron tertawa melihat reaksi Kisook.
Saeron pun mengusap darah yg ada di pergelangan tangannya dan secara ajaib semua lukanya hilang tak berbekas.
"Bukankah ini luar biasa?" ujar Saeron seraya menatap Kisook dengan senyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blank space
FanfictionKim Namjoon adalah seorang dokter sekaligus ilmuwan yg jenius. Ia menemukan berbagai terobosan besar di dunia medis hingga pada akhirnya ia kembali melakukan penelitian untuk menciptakan pil mempercepat regenerasi. Kejatuhan Namjoon pun dimulai saat...