Chapter 14 : " what's the truth?"

54 11 0
                                    

Pernahkah kalian memikirkan bagaimana cara kalian mati nantinya?. Mungkin karena kecelakaan, penyakit atau mungkin juga bunuh diri.

Tapi benarkah kematian itu sangat menakutkan? Tidak. Yg paling  menakutkan bukanlah kematian, tapi saat kematian itu tak menjemput bahkan ketika kau sudah melakukan segala cara untuk mati.

***

JISOO-YA!!

Yoongi langsung berteriak dan berlari mendekati Jisoo yg terlihat tidak sadarkan diri  di dalam bath up yg  dipenuhi darah.

Yoongi yg sangat cemas  hendak mengangkat tubuh Jisoo, tapi ia terhenti. Matanya terbelalak bahkan seluruh tubuhnya gemetar. Ia begitu ketakutan hingga ia terduduk di lantai yg basah karena bersimbah darah.

Bagaimana Yoongi tidak ketakutan, ketika ia melihat Jisoo yg tadinya terbaring tak sadarkan diri kini tengah berdiri di hadapannya dan menatapnya dengan tatapan kosong.

"Ini bukan yg aku inginkan." ucap Jisoo dengan nada rendah dan pelan yg dapat membuat siapa pun yg mendengarnya ketakutan.

"Aku ... Aku ..." lanjutnya kini dengan tatapan sedih.

Selang beberapa detik tanpa bisa melanjutkan kata-katanya, Jisoo jatuh pingsan begitu saja ke atas pangkuan Yoongi yg masih terpaku ketakutan.

***
Di lorong panjang yg dihiasi orang-orang sakit dan para perawat yg sedang lalu lalang, seorang gadis cantik terlihat berlari kecil seraya melirik kiri dan kanan.

Ia terlihat begitu cemas. Langkahnya pun berhenti saat melihat Yoongi duduk di kursi tunggu tepat di samping ruang UGD. Ya, gadis itu adalah Kim Jennie.

Saat Yoongi panik, bingung dan tidak tahu harus menghubungi siapa ketika ia berada di situasi yg sangat rumit, Yoongi hanya terpikir nama Jennie di dalam benaknya. Dan, itulah kenapa Jennie berada di tempat ini sekarang.

"Yoongi-ya, bagaimana keadaan Jisoo?" tanya Jennie

Tapi ia tak mendapatkan jawaban apa pun kecuali gelengan kepala. Saat itu juga Jennie menyadari betapa Yoongi sedih dan berputus asa.

Laki-laki yg biasa terlihat begitu teguh, dingin dan gagah. Kini terlihat begitu lemah dan tak berdaya.

Jennie pun duduk di samping Yoongi dan merangkul bahunya. Yoongi yg begitu sedih memilih untuk menenangkan dirinya dan membenamkan dirinya di dalam pelukan hangat Jennie.

"Jangan khawatir, semua akan baik-baik saja. Jisoo akan baik-baik saja." ucap Jennie dan Yoongi menganggukkan kepalanya.

***
Di ruangan gelap yg hanya di Sinai cahaya lampu yg pudar. Tempat terpencil yg berdebu dan menakutkan dimana Saeron menahan Kisook.

Saeron terlihat duduk di depan Kisook yg masih terikat di kursi dengan mata tertutup. Hanya dengan isyarat tangannya Mino yg sedari tadi berdiri di sampingnya langsung mengerti dan melepas penutup mata Kisook.

"Ada apa lagi? Sudah lama kau menyekap ku dan kau membiarkan aku tetap hidup? Kenapa? Apa kau tidak memiliki keberanian?" ujar Kisook dengan smirk nya.

"Tenang saja, kematian mu pasti akan datang. Tapi sebelum itu aku punya hadiah untukmu." ucap Saeron membuat Kisook menatapnya bingung.

Saeron pun menjentikkan jarinya dan yg datang benar-benar membuat Kisook marah.

"Kenapa kau membawanya kemari?! Lepaskan dia! Dasar cewek iblis! Masalahmu itu denganku, kenapa kau membawa-bawa dia ke dalam masalah ini!" ujar Kisook seraya meninggikan suaranya.

Kisook benar-benar dipenuhi emosi saat melihat pacarnya di bawa oleh Mino ke hadapannya. Saeron yg melihat reaksi Kisook saat itu juga tersenyum puas.

Blank spaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang