1. Cerdas cermat

16.7K 1.4K 110
                                    

1. Cerdas cermat

"Tunjukkanlah bakatmu, bakat yang selalu dipendam akan sulit berkembang."

❄❄❄

Seluruh guru SMA Aderald tengah berkumpul di ruang kepala sekolah. Tatang selaku kepala sekolah SMA Aderald terlihat begitu murka. Suasana pun menjadi sangat serius.

"Saya mendapat laporan, bahwa kita kembali kehilangan soal UTS," ucap Tatang. "Padahal sebentar lagi UTS akan dilaksanakan, kenapa hal seperti ini selalu saja terjadi? Siapa sebenarnya pelakunya?" Tatang terlihat frustasi, namun semua guru hanya yang hadir hanya terdiam.

"Soal-soal UTS itu disimpan di ruang guru. Bapak dan Ibu guru berada di sana, kenapa bisa sampai tidak ada yang melihat siapa pelakunya?" Lanjut Tatang bertanya.

"Mungkin dia mengambilnya di saat tidak ada orang," salah satu guru berkomentar.

"Nah itu siapa? Apa sesama guru? Atau orang lain? Pasti pelakunya adalah seseorang yang mengetahui tata letak soal-soal tersebut."

Tak ada lagi yang menjawab, semua guru memilih bergeming. "Kalau sudah begini, artinya kita kembali kebocoran soal. Ini tidak bisa dibiarkan! peristiwa seperti ini sudah cukup sering terjadi. Setiap kali akan ujian, entah itu UTS maupun UAS selalu saja ada yang mencuri soal. Kita harus segera menemukan pencurinya, jangan sampai membiarkan pencuri itu berkeliaran bebas!" Tatang menegaskan.

"Lalu bagiamana cara menemukan pelakunya Pak?"

Tatang menghela napasnya panjang. Berpikir sejenak, beberapa detik kemudian, ia kembali menatap para guru yang duduk berjajar di depannya. "Kita tidak punya waktu banyak, karena sebentar lagi UTS, lebih baik sekarang segera buat soal yang baru, yang jauh berbeda dari soal sebelumnya. Namun kita harus tetap memikirkan cara untuk menangkap pelakunya. Mengerti?"

"Mengerti "

❄❄❄

"Hari ini sekolah kita kembali kecurian soal ujian," ucap Asma yang kini tengah berdiri di depan kelas 12 IPA 1. "Pelakunya belum diketahui, apakah guru, murid atau orang lain. Siapapun itu saya harap bukan diantara kita."

Asma melihat satu persatu siswanya sekejap, ia sangat berharap pelakunya bukan siswanya. Jangan sampai!

"Baik lupakan dulu masalah kehilangan soal UTS, sekarang saya akan membagi kalian menjadi beberapa kelompok. Tiap kali pelajaran saya, saya mau kelompoknya ini terus, tidak usah ganti-ganti," lanjut Asma. "Meski begitu, saya harap semuanya bisa tetap kompak, selalu membaur dengan yang lainnya dan tidak ber-gang. Saya tidak suka di kelas ini ada gang-gang-an. Jelas?"

"Iya Bu.."

"Sekarang saya akan tulis nama kelompoknya di papan tulis. Saya hanya akan mengelompokkan  berdasarkan abjad saja."

Kelompok yang berdasarkan abjad sangat menguntungkan bagi trio kampret, siapa lagi kalau bukan Reihan, Raka dan Riko, itu julukan mereka, entah siapa yang memberinya nama.

Kenapa menguntungkan? Karena selain mereka bisa berkumpul, ada siswa yang sangat pintar juga berinisial R, yang bisa memudahkan mereka dalam mengerjakan tugas. Tentu, itu sangat menguntungkan bagi mereka, tapi tidak dengan Reila!!!

Sekelompok dengan trio kampret merupakan musibah terbesar baginya. Apalagi harus berhadapan dengan Reihan anak sang direktur yang sok berkuasa, sok cool, dan selalu bertingkah seenaknya. Membuat Reila tak tahan, harus banyak bersabar dan beristighfar.

Dear ClassmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang