6. Reihan galau.
Aku tidak suka, prinsip ku dipermainkan!!!
- Reila Aracelli -
***
“Rei, lo yakin mau mutusin semua pacar lo?” tanya Riko yang kini sedang berjalan beriringan dengan Reihan dan Raka, setalah Reihan menerima tangtangan dari Dara untuk memutuskan semua pacarnya dalam satu hari.
“Ya, siapa sih cewek yang bakal nolak gue, cewek sepopuler Dara pun bisa gue taklukan, lihat aja nanti!” jawab Reihan dengan percaya dirinya.
“Jang, jangan suka mempermainkan hati wanita, wanita itu sulit diterka, dalamnya lautan bisa diselami, tapi dalamnya hati siapa yang tahu?” ujar Raka sok puitis.
“Berisik lo ah!”
Raka tahu kalau Reihan tidak mungkin mendengarkan nasihatnya, tapi Raka tidak suka kalau ada yang menyakiti hati wanita, karena baginya itu sama saja dengan menyakiti hati ibunya sendiri. Ini perbedaan yang mencolok antara Reihan dan Raka, Raka memiliki ibu yang sangat sayang padanya, penuh dengan kelembutan. Sedangkan Reihan, ibunya cenderung arogan dan tak pernah memberikan Reihan kasih sayang seorang ibu, yang menyebabkan Reihan bersikap seenaknya pada perempuan, karena dia melihat sikap ibunya.
“Emangnya kabogoh (pacar) si Ujang aya sabaraha ayuena? (ada berapa sekarang?)” tanya Raka mengalihkan nasihantnya tadi, karena terasa percuma.
“Lima ya bos?” jawab Riko ragu.
“Waduh..lima? Teu (nggak) salah??” Raka terkaget diiringi terheran-heran. Dirinya saja sekarang menjomblo, kenapa bisa-bisanya sahabatnya ini memiliki pacar lima dalam satu waktu.
Reihan tak menjawab seolah membenarkan jawaban Riko, membuat Raka mengacak rambutnya frustasi.
"Jang jangan gitu, wanita itu mahkluk lemah, harus dilindungi bukan disakiti."
"Lo dari tadi berisik banget, lagian mereka yang mau jadi pacaran gue, bukan salah gue dong," elak Reihan yang tak dibalas lagi oleh Raka.
"Terus lo mau mutusin mereka gimana?" tanya Riko. "Bukannya ke-lima pacar lo itu bukan anak sekolah ini?"
"Gampang, putusin lewat telepon aja. Beres kan!"
"Sadis bener si Ujang..."
Reihan segera menjalankan misinya. Dia telepon semua pacarnya dan langsung bicara pada intinya saja. Tak ada pengantar, tak ada rangkain kalimat lain selain dua kata, "Kita putus!" kemudian menutup sambungan teleponnya.
Sadis! Raka berkali-kali berkomentar, tapi diacuhkannya.
Hanya dengan beberapa menit, Reihan berhasil memutuskan semua pacarnya. Ini menandakan misinya telah selesai. Tapi, dia tidak akan langsung menemui Dara, karena khawatir Dara tidak percaya atau menganggapnya terlalu sadis seperti yang dikatakan Raka.
Jadi, Reihan mengulur waktu hingga beberapa jam, agar aksinya terlihat menyakinkan. Tiga jam berlalu, dan semua guru masih rapat. Reihan kembali menemui Dara yang kini tengah berada di kantin.
Ditemukannya Dara sedang bersama seorang cowok. Namun, Reihan mengabaikan cowok itu, karena baginya orang itu tidak penting. Reihan berdiri di sebelah Dara yang tengah duduk sambil menyeruput minumannya.
"Gue udah mutusin semua pacar gue," ujar Reihan.
Dengan santai, Dara menyimpan minumannya di atas meja, kemudian mengambil tisu untuk mengelap bibirnya pelan. Barulah ia menoleh ke arah Reihan yang sudah menatapnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Classmate
Teen FictionOn going {Teenfiction~spiritual} Kelas 12 adalah kelas dimana anak SMA harus belajar sungguh-sungguh demi lulus sekolah. Menjadi sangat sibuk, kuis hampir tiap hari, melelahkan bukan? Bagaimana jadinya jika saat kamu kelas 12, kamu mendapatkan banya...