26. Dua tersangka
***
“Jadi kamu mau cerita apa?” tanya Anggi mengawali.Clara ragu, tapi ia merasa harus tetap bercerita, berharap Anggi bisa membantunya.
“Jadi gini, Gi. Waktu itu kan kamu pernah bilang, gara-gara sering kecurian soal ujian, kepala sekolah melarang anak OSIS menyimpan kunci ruang guru,” ujar Clara mengambil jeda. Anggi mulai mengernyit, mendengar Clara membicarakan masalah ini. “Tapi, bagaimana jika masih ada orang yang menyimpannya?”
Anggi tampak terkaget. “Ma… maksud kamu siapa?”
Clara mulai menatap tajam Anggi. “Aku tahu siapa orangnya, tapi kamu jangan bilang siapa-siapa.”
Anggi mengangguk pelan dengan mata yang membelalak.
“Ke..vin.”
Anggi mengerjap, mengembuskan napasnya, kemudian kembali terbelalak. “Kenapa Kevin masih punya kuncinya?”
“Ya aku juga nggak tahu, sebenernya aku curiga kalau Kevin yang mencuri soal UAS itu.”
“Kenapa?”
“Karena Kevin terus mendapat desakan dari ibunya agar jadi juara kelas, dia juga sangat terobsesi masuk universitas ternama.”
Anggi tertegun mendengar ceritanya, di sisi lain ia pun bingung “Jadi apa yang akan kamu lakukan?”
Clara kembali menatap Anggi intens. “Aku nggak mau Kevin dikeluarkan dari sekolah, menurut kamu aku harus gimana?”
“Kamu yakin palakunya Kevin bukan Reihan?"
Clara mendengus. “Untuk apa Reihan mencuri soal ujian, nilai dia aja hancur semua.”
Anggi menunduk tanda mengerti pemikiran Clara, beberapa detik kemudian ia kembali mendongak. “Berarti kamu harus bilang sama kepala sekolah kalau Kevin bisa jadi yang mencuri soal UAS nya.”
“Anggi… kalau kepala sekolah marah dan langsung mengeluarkan Kevin dari sekolah gimana?”
“Enggak akan, asal kamu penuh pengertian ngomongnya.”
Clara mengernyit bingung. “Maksud kamu?”
“Kamu bilang sama kepala sekolah, kalau Kevin mengalami tekanan berat dari orang tuanya, kamu ceritain betapa menyedihkannya Kevin dan minta sama Kepala sekolah agar jangan mengeluarkan Kevin, aku rasa kepala sekolah bakal ngerti,” jelas Anggi.
Clara terdiam, ada benarnya juga yang dikatakan Anggi, bicara baik-baik dengan kepala sekolah, semoga kepala sekolah bisa mengerti dan akan meringankan hukuman Kevin, jika memang Kevin yang mencuri soalnya.
Clara memutusakan untuk berbicara dulu dengan Kevin sebelum berbicara dengan Kepala sekolah, ia ingin memastikan sekali lagi.
Saat jam istirahat, Clara menghampiri Kevin yang tengah belajar di bangkunya, ia duduk di bangku depan Kevin. Kevin tampak terkaget dengan kehadiran Clara yang tiba-tiba.
“Eh, Ra. Ada apa?” tanya Kevin.
“Kamu rajin banget sih, belajar terus,” ujar Clara.
“Iya kan bentar lagi UAS.”
Clara tampak cemberut, sebenarnya niat Clara mengahmpiri Kevin, ingin mencari tahu. Dimana kevin waktu hari selasa, tepat saat pencurian itu terjadi.
“Oh iya, Vin pulang sekolah nanti, kamu langsung bimbel lagi ya?”
“Enggak, hari ini aku mau belajar sama kamu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Classmate
Teen FictionOn going {Teenfiction~spiritual} Kelas 12 adalah kelas dimana anak SMA harus belajar sungguh-sungguh demi lulus sekolah. Menjadi sangat sibuk, kuis hampir tiap hari, melelahkan bukan? Bagaimana jadinya jika saat kamu kelas 12, kamu mendapatkan banya...