5 | SHOULD IT?

1.5K 158 4
                                    


Play Music:
Wanna One - I'll Remember
Haebin (Gugudan) - On the Road


"Sudah cukup dengan segala sakit yang ku sembunyikan dalam diam. Karena sekarang, hatiku pun sudah tak kuat lagi untuk membendung lonjakan derita yang tiba dengan begitu kelam."


Nayla berjalan menyusuri koridor sekolah yang mulai dipadati banyak siswa saat hendak menghabiskan waktu istirahatnya. Ia terus berjalan menuju kantin sekolah yang memang jaraknya cukup jauh dari kelas. Sama seperti hari-hari sebelumnya, gadis itu masih sendiri.

Setelah sampai di tempat yang ia tuju, gadis itu lebih memilih duduk di salah satu bangku kosong yang terletak di pojok ruangan. Biasanya, kantin sekolah akan ramai dan penuh layaknya ada orang-orang yang sedang berebut untuk menerima bantuan pangan di jam-jam seperti ini. Tapi nampaknya hal itu tidak sedang berlaku hari ini. Suasana kantin bisa dibilang ramai lancar. Seperti biasa, para siswa maupun siswi mengantri untuk membeli beberapa makanan yang dijual disini, ada juga beberapa guru yang mungkin sedang mengadakan tes kandungan gizi pada setiap makanan yang dijual.

Nayla tak membeli apapun, gadis itu hanya duduk dan sesekali memainkan handphone-nya. Bukannya Nayla tak punya uang saku, hanya saja gadis itu bukanlah tipikal perempuan hobi berwisata kuliner. Akan lebih baik jika uangnya ia tabung. Barangkali, suatu saat gadis itu ada keperluan yang mendesak ia tak perlu meminta uang kepada Bundanya. Nayla terlalu malu untuk melakukan hal itu. Gadis itu masih sibuk dengan handphone-nya hingga sebuah suara mengagetkannya.

"Aloha The Queen of Trouble Maker, sendirian aja? Oh sorry, jadi lupa deh kalo situ memang nggak punya teman" seorang gadis berucap sambil sedikit terkikik.

Nayla hanya diam, tau jika ia menanggapi, semuanya malah akan semakin panjang. Gadis di depannya ini memang salah satu dari sekian banyak orang yang bisa dibilang tidak menyukai Nayla. Entahlah, Nayla tak peduli dengan itu semua.

"Kok diem aja? Ga punya mulut ya? Atau lagi tuli? Ayolah dear, jangan buat dirimu sendiri makin terlihat bodoh" gadis itu sedikit memelankan suaranya pada kalimat terakhir.
Nayla masih diam. Ia hanya melirik tajam ke arah gadis didepannya itu.

"Kamu itu gak punya malu ya Nay. Harusnya kamu liat Kakak kamu itu! Dia gak berandalan kayak kamu, gak bodoh kayak kamu, dan yang pasti...gak ganjen kayak kamu! Orang kayak kamu itu gak pantes ada disini, harusnya orang kayak kamu itu udah dari dulu berada di tempat sampah!" gadis itu sedikit mendekatkan dirinya pada Nayla, sebelum akhirnya melanjutkan kalimatnya yang tertunda dengan sedikit berbisik

"Punya nama belakang yang sama, lahir dari rahim yang sama, juga latar belakang keluarga yang sama. Aku heran kenapa kalian bisa jauh berbeda"

Sudah cukup. Nayla sudah terlalu sabar menghadapi gadis didepannya itu. Nayla bangkit dari kursinya. Dan tanpa aba-aba, sebuah tamparan yang cukup keras mendarat di pipi putih orang didepannya.

"Agea Sellyn. Heran deh, suka banget ngurusin hidup orang. Lupa ya, kalo hidup sendiri masih berantakan? Ah maaf seharusnya aku menyebutkan namamu dengan lengkap," Nayla berdiri, ia sedikit mendekat ke arah Gea. Mencoba menirukan apa yang dilakukan gadis di depannya sebelum ini.

"Agea. Sellyn. Sanjaya. Nama keluarga yang bagus, nama seorang pengusaha terkenal yang harus bangkrut gara-gara ditangkap polisi karena tindakan pengedaran obat terlarang. Sayang sekali bisnisnya harus berhenti sampai disitu. Atau mungkin penerusnya juga akan melakukan hal yang sama? Ah, biarkan waktu saja yang akan menjawabnya." Nayla berujar dengan nada yang tak kalah menjengkelkan.

Nayla hendak meninggalkan tempat tersebut, hingga tiba-tiba saja Gea menarik tangannya dengan kasar. Gadis itu tampaknya sangat marah. Sebelah tangannya mengepal, dan seketika berhasil melayangkan sebuah pukulan keras di pipi kanan Nayla. Anggaplah Nayla sudah gila, gadis itu kalap dan membalas perbuatan Gea tanpa ampun. Beberapa kali Nayla sempat menjambak rambutnya, juga menamparnya.

Dear Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang