28 | BEEN THROUGH

787 53 10
                                    

Play Music :

EXO - Good Night (WINTER ALBUM UNIVERSE)

"Sekali lagi, satu kata darimu sungguh berarti.
Sekali lagi, satu kata darimu semakin menyejukkan hati.
Dan sekali lagi, satu kata darimu kembali menumbuhkan percaya pada diri, bahwa aku tidak sendiri."

Senja. Ketika semburat merah telah tiba menyelimuti cakrawala. Senyap, tapi tak sekalipun menyulutkan rasa yang terpendam dalam dada.

Gadis beriris kelam itu tengah duduk di atas kursi anyaman yang ada di balkon kamarnya, ditemani secangkir thai tea hangat yang tinggal setengah saja. Ah, jangan lupakan seorang laki-laki yang kini tengah asyik menatap benda pipih di genggamannya. Laki-laki itu nampak seperti orang sibuk yang tidak bisa diganggu barang sedetikpun, ia bahkan mengabaikan Syifa yang mencoba mencari ketenangan dari tempat itu.

Tempat yang begitu menenangkan bagi seorang Assyifa Gymnastiar. Dari sana, Syifa mampu mendengar berbagai macam suara. Tempat itu memang tempat favorit nya dirumah, tempat itu berbeda. Tempat yang sepi namun sejatinya ramai. Dari sana mampu terdengar suara kicauan burung yang mengalun merdu, suara angin yang membelai kulit, suara gesekan daun yang saling bersentuhan, suara klakson kendaraan yang bersahutan, bahkan juga suara decitan ban dari jalanan yang tak jauh dari sana.

"Lagi ngapain, sih, Lan?" Syifa bertanya sambil sedikit menyesap teh-nya pelan.

"Lagi chat-an sama teman, kak."

"Udah punya teman?" Syifa bertanya lagi.

"Udah dong," Alan menukas cepat.

"Baguslah."

Selama beberapa menit semuanya kembali hening, dua orang itu tengah sibuk dengan aktivitas nya masing-masing. Syifa tengah memejamkan matanya, merasakan hangat yang menyentuh kulitnya saat dipapar sinar senja, sementara Alan masih sama, berkutat dengan handphone yang telah sepenuhnya berhasil mengalihkan pikirannya.

"Kak," Alan memandang Syifa sembari meletakkan handphone-nya keatas meja.

"Hm?"

"Waktu pertama kali masuk sekolah, ada satu anak yang berhasil buat Alan tertarik." laki-laki itu berujar sambil melipat tangannya didepan dada.

"Namanya siapa?" Syifa bertanya dengan raut penasaran di wajahnya yang tampak jelas.

"Namanya Cinderella," Alan menjawab sembari terkekeh, mengabaikan Syifa yang tengah memandangnya dengan tatapan bingung. "Nggak lah, namanya Fira." ujarnya lagi.

"Kamu suka, Lan?"

"Ih, nggak lah. Gimana ya..., kagum aja gitu. Sama kayak waktu Alan liat Maudy Ayunda di tv, kak, kagum."

"Kenapa bisa gitu?"

"Nggak tau juga. Dia orang pertama yang kasih Alan senyum saat setiap kali masuk kelas, temannya juga nggak banyak. Dia juga jarang ke kantin, palingan juga pas istirahat kedua aja, sisanya dia lebih sering main di perpus." Alan berujar panjang lebar, mencoba menjelaskan apa yang ada di pikiran nya.

"Lain kali kamu harus kenalin dia sama kakak, kayaknya dia orangnya asik." Alan tak menanggapi, laki-laki itu hanya tersenyum sembari menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Dear Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang