Part 14 Get Merried

13.6K 267 10
                                    

Setelah berpamitan dengan dokter Patricia, Kevin melingkarkan tangan kanannya ke bahu Abel. Orang yang melihatnya mengira mereka adalah sepasang suami istri. Sikap Kevin selayaknya seperti seorang suami kepada Abel, tak ada sedikitpun sikap canggung yang diperlihatkan oleh Kevin.
***
Abel mengemas pakaiannya kedalam koper, semenjak tinggal dirumah Kevin, baju Abel hampir banyak seperti semula. Tak bosan-bosannya Kevin membelikannya pakaian untuk Abel. Satu bulan sudah Abel tinggal dirumah Kevin. Hari ini Abel dan Kevin akan pergi menemui Om Pranoto yang merupakan kakak dari Almarhum ibunya Abel untuk melamar sekaligus menikahinya.
Tekad Kevin telah bulat untuk segera menikahinya, walaupun kondisi Abel yang hamil oleh pria lain, tapi Kevin tak memperdulikan hal itu. Bagi Kevin, Abel adalah wanita yang cocok baginya. Kelembutan dan sikap keibuan Abel meluluhkan hatinya yang telah lama kosong semenjak ditinggalkan Divon yang merupakan tunangannya 3 tahun lalu. Semenjak itu Kevin benar-benar menutup hatinya untuk wanita manapun yang mendekatinya. Dan saat Abel masuk kedalam kehidupannya hatinya kini dipenuhi dengan rona kebahagiaan.
***
Rumah dari Om nya  Abel masih lekat dengan nuansa jawa. Rumah dengan gaya pendopo dengan halaman yang cukup luas. Disisi kanan dan kiri halaman ada pohon rambutan yang cukup besar.
Om Abel dan tantenya terkejut dengan kedatangan keponakannya yang sedang hamil besar.
Pak Pranoto terlihat geram dengan ulah Abel yang sudah dianggapnya anak perempuan satu-satunya, karena Om Pranoto hanya memiliki anak laki-laki saja. Abel hanya tertunduk malu sekaligus takut dengan segala perbuatannya.
"Dasar wanita bodohh!!" tangan pak Pranoto melayang ke pipi Abel dan sebelum mendarat ke pipi Abel, Kevin langsung memegangi tangan om Pranoto.
"Pukul saya saja Om, jangan Abel" pinta Kevin dengan jantan.
Dengan cepat pak Pranoto mendaratkan tangan kirinya menampar Kevin dengan keras.
Kevin hanya terdiam dan tak ada niatan sedikitpun untuk membalas. Baginya melindungi kekasihnya adalah yang terpenting.
"Saya ingin menikahi Abel Pak"
"Saya sangat mencintai Abel, dan saya janji akan membahagiakan Abel". Kevin memegangi tangan pak Pranoto, menaruh tangan Kevin dipunggung tangan Om Pranoto.
Ibu Setyo yang merupakan istri pak Pranoto memohon suaminya untuk menghentikan amarahnya.  Abel menangis sesunggukan membuat bu Setyo iba hingga memeluki Abel yang masih menangisi kondisinya.
"Nduk, tante ikhlas kamu menikah dengan Kevin"
"Sudah toh pak, yang penting nak Kevin serius mau bertanggung jawab dan niat untuk nikahi Abel" Ibu setyo berusaha membela. Sisi keibuan Ibu Setyo mengalahkan rasa kecewa yang dilakukan putrinya.
"Yo wis, besok kalian harus menikah. Saya ndak mau berlama-lama. Saya ndak akan mengundang tetangga atau saudara, mau ditaruh dimana muka bapak bu..?!"
***
Pagi-pagi sekali pak Pranoto dan Ibu Setyo membawa Abel dan Kevin untuk meninggalkan rumah. Dengan sigap Pak pranoto membuka gerbang rumahnya dan segera masuk ke mobil Yang disewa oleh pak Pranoto. Pak Pranoto tidak mau satupun tetangga mengetahui aib yang telah dilakukan keponakan perempuannya itu.
Mereka langsung menuju bandara dan merencanakan menikahkan keduanya di Jakarta saja. pak Pranoto dan istrinya tak mau aib keponakannya terbongkar dan orang sekampung menghujatnya.
"Nak Kevin kerja dimana?" Tanya Ibu Setyo memecahkan keheningan selepas masuk ke mobil Kevin.
"Saya usaha Tante..." jawab Kevin dengan seulas senyum.
"Usaha apa Nak Kevin" tanya ibu Setyo penasaran.
"Usaha batubara Tante" jawab kevin.
"Waahh hebat nak Kevin, masih muda sudah jadi pengusaha". Seloroh bu Setyo bangga.
"Kamu kenal dimana dengan Abel?" Tanya bu Setyo mencoba mengorek
"Anuu tante, ketemu di mall". Kevin terpaksa berbohong.
"Kamu kuliah dimana Kevin" tanya pak Pranoto yang tiba-tiba ikut nimbrung dalam percakapan.
"Saya kuliah di Columbia. di US pak" Jawab Kevin seraya menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.
"Orang tua mu dimana Kevin?" Tanya pak Pranoto yang ingin mengetahui silsilah keluarga Kevin.
"Di German Om, mereka sudah jadi WNA"
Sesampainya dirumah Kevin, ibu Setyo terus berdecak kagum dengan kemegahan rumah Kevin. Rumah yang sangat besar dengan segala fasilitas yang mewah.
"Duuh bagus banget rumahnya nak Kevin" seru bu Setyo sambil menatap ke sekeliling rumah Kevin.
"Tante udah sii maluu ahh" seru Abel meminta budenya untuk diam.
***
"Kevin Cliff Douglas, saya nikahkan kamu dengan putri saya Labela Risyana bin Pranoto dengan mas kawin 50 gram emas dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!"
"Saya terima nikah dan kawinnya Labela Risyana bin Pranoto dengan mas kawin 50 gram emas dan seperangkat alat sholat dibayar tunai.
"Alhamdulillah" seru Kevin sambil memandangi wanita disampingnya yang kini telah resmi menjadi istrinya.
Kevin mengundang beberapa teman dekatnya saja saat bersama-sama kuliah di Columbia.
Paman Kevin, Eddie ikut menyaksikan pernikahan keponakan yang paling disayangi.
Kevin mencium kening istrinya, rona kebahagiaan begitu terasa saat Kevin dinyatakan sah menjadi suami Abel.
Acara akad nikah yang sederhana hanya dihadiri oleh keluarga dan teman dekat Kevin.
Sehari setelah pernikahan keponakannya dan Kevin, Om dan tante Abel pamit tuk kembali ke Yogyakarta. Abel dan Kevin mengantarnya sampai ke Bandara.
Om dan tantenya Abel hanya berpesan agar Kevin tidak menyakiti hati keponakan kesayangannya.
***

Hasrat TerpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang