Part 12 Pengorbanan

14.2K 259 7
                                    

Selesai mandi Abel keluar dari kamarnya. Rumah bergaya modern klasik dengan corak coklat, hitam, abu-abu sangat kental dirumah ini. Abel memandangi setiap sudut rumah ini, terlihat sepi dan suasana yang dingin terasa tidak ada campur tangan seorang wanita dirumah ini. Abel menuju arah ruang tamu, jajaran piala dan foto menghiasi setiap sudutnya. Foto Kevin dengan senyum sumringah kemenangan, foto berjabat tangan dengan tokoh-tokoh penting menjadi saksi betapa karir Kevin sangat cemerlang. Semua foto yang dilihat Abel hanyalah foto-foto tentang prestasinya dan beberapa foto Kevin bersama orang tuanya. Hati Abel terusik kenapa tak ada foto istri dan anak Kevin. Buru- buru Abel menepis pikiran itu, separutnya Abel mengucapkan terima kasih kepada pria yang telah menyelamatkan hidupnya dan telah berbaik hati membiarkan menumpang dirumahnya. Walaupun entah berapa lama dia diberikan izin tinggal dirumah itu.
Abel segera menuju dapur, dilihatnya dapur yang jarang digunakan untuk memasak. Abel segera membuka isi lemari dan dilihatnya beberapa potong sosis dan ham di freezer, dan mie spaghetty mentah yang ditaruh diatas kulkas. Abel berencana akan masak makan malam untuk Kevin sebagai rasa terima kasih.
***
Abel telah selesai memasak, dirapikannya meja makan dengan lilin-lilin yang ditaruhnya diatas meja. Abel membuatkan spaghetty carbonara dan caesar salad untuk makan malam. Diliriknya jam dinding yang menunjukkan pukul 7 malam.
Tak berapa lama Abel mendengar suara mobil masuk ke garasi, buru-buru Abel membuka pintu rumah dan dilihatnya sosok Kevin yang sudah berdiri didepannya.
"Hai" sapa Abel dengan senyum grogi dan kikuk.
"Hai Bel, finally kamu udah segeran mukanya" Kevin membalas sapaan Abel dengan senyum manisnya. Abel menyilakan Kevin masuk, dan wajah Kevin tampak terkejut betapa rumah yang ditinggali selama ini terlihat lebih rapi dan wangi. Kevin tersenyum sumringah, tak menyangka Abel akan melakukan ini semua.
"Pak Kevin mau makan dulu atau mandi dulu?" Tanya Abel
"Kamu masak?" Tanya Kevin kaget.
"Iya pak" jawab Abel sambil tertunduk.
"Wooww greatt!! Seru Kevin tidak menyangka.
"Thanks Abel, is it your name right?" Tanya Kevin memastikan.
"Yes pak" jawab Abel sambil tersipu malu.
"Aku mandi dulu ya, nanti kita makan sama-sama". Pinta Kevin bersemangat.
Selesai mandi kevin dengan celana pendek dan kaos putih lengan buntung duduk di meja makan. Aroma wangi tubuh Kevin benar-benar maskulin. Perutnya yang six pack menerawang dari kaosnya yang tipis.
"Enak banget masakan kamu Bel, love this" puji Kevin sambil nulutnya terus mengunyah.
"Oh yaa by the way I have bought you some clothes, please wearing this tonight"
"Koper kamu hilang, someone has stolen. Sorry then. Better kamu ganti baju kamu sekarang ya jangan pakai baju itu lagi". Pinta Kevin sambil menyudahi makan malamnya.
"Coba kamu pakai sekarang, kalau gak muat besok bisa aku tukar" pinta Kevkn bersemangat".
"Thanks a lot pak" Jawab Abel bahagia.
Abel bergegas kekamarnya, diganti baju kotornya dengan baju yang dibelikan kevin. Baju dress hitam tanpa lengan, dengan pita kecil di dadanya. Walaupun hamil tubuh Abel tidak gemuk, hanya besar dibagian perut dan payudara saja.
Abel merasa malu dengan baju yang diberikan Kevin karena tampak seksi dengan model dress selutut dengan model dibagian dada yang seksi.
Lama Abel terdiam dikamar, dan ragu untuk menunjukkannya ke Kevin.
Saat Abel mematut-matut tubuhnya dikaca Tanpa disadari Abel, Kevin telah berdiri mematung. Kevin terlihat mengagumi wanita yang dilihatnya. Wanita yang cantik, sopan, dan sangat seksi.
Baju yang sedang dipakainya memperlihatkan lekukan tubuhnya, payudara yang besar dan menyembul keluar tanpa disadari memunculkan hasrat kelaki-lakiannya.
"God damn it!" Pekik kevin dalam hati, kenapa wanita ini menggairahkan. "Apa aku sudah gila menyukai wanita yang hamil besar!!"
"Abel, aku tunggu kamu dibangku kolam renang" panggil Kevin sambil berlalu menahan dirinya untuk menahan perasaannya.
Kevin membuka kaos putihnya dan bertelanjang dada, segera Kevin menceburkan dirinya kekolam yang cukup dingin.
Abel dengan malu-malu duduk dikursi santai kolam renang sambil menyaksikan Kevin yang dengan hebatnya menunjukkan kehebatannya berenang.
Tak berapa lama Kevin keluar dari kolam renang, tubuh atletis Kevin membuat Abel tertunduk tak kuasa.
Kevin yang melihat sikap Abel yang terlihat malu, membuat Kevin berinisiatif usil untuk membopong Abel ke kolam renang dan menjatuhkannya ke kolam.
Abel yang meronta-ronta tak bisa berbuat banyak dan hanya pasrah saat Kevin menceburkannya ke kolam renang.
Tubuh Abel basah, dan Alex segera mendekatinya.
Kevin menariknya untuk berenang bersamanya. Dengan sedikit memaksa akhirnya Abel pun luluh untuk menemaninya berenang. Kevin mengajarinya beberapa teknik berenang yang benar. Kevin mengajari teknik pernafasan dan sikap tubuh saat berenang. Beberapa kali Kevin memegang pinggang Abel, ada desiran dijantungnya. Dan Kevin sudah tak tahan lagi saat Abel memeluknya di air. Mr P Kevin menegang dan Abel pun merasakannya saat mengenai pantat Abel.
Kevin segera menatap Abel, mencari kebenaran dimata Abel apakah Abel juga menginginkannya.
Abel menunduk saat Kevin menatapnya lekat. Kevin segera menarik tubuh Abel dan menjilat bibir Abel. Kevin segera melumat bibir Abel dengan menumpahkan nafsu yang selama ini tertahan.
Abel, terlihat pasrah dan menikmatinya. Abel membiarkan payudaranya digerayangi oleh Kevin. Sesekali Abel mendesah keenakan saat Kevin menciumnya sambil memainkan puting payudaranya yang sedang sensitif.
Kevin segera menggendong Abel keluar dari kolam renang dan membawanya kekamarnya.
Kevin menidurkan Abel dikamar Kevin. Dengan tubuh yang basah, membuat hasrat Kevin semakin panas dan ingin mencumbu Abel.
Kevin kembali melumat bibir ranum Abel, Kevin dapat merasakan bahwa Abel membutuhkan perlindungannya dan ingin disayangi.
"Abel..., kamu cantik dan seksi sekali" puji Kevin saat menelanjangi Abel. Kevin kembali menjilat payudara Abel dimainkan putingnya hingga Abel beberapa kali terangsang.
Kevin segera membuka boxer celananya, dan Abel terkaget saat mengetahui ukuran Kevin sangat besar untuk ukuran indonesia. Kevin menyuruh Abel untuk menjilati penisnya yang dari tadi sudah menegang. Kevin teriak keenakan sambil mengelus rambut Abel.
Abel dengan posisi duduk merasakan kepuasan berlipat ganda. Kevin terus menghujaninya dengan ciuman, gigitan, hisapan dipayudaranya. Setelah setengah jam bercinta Kevin tertidur pulas.

Hasrat TerpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang