Part 26-Haru-Biru

8.5K 155 5
                                    

Setelah dua minggu dari pertemuannya dengan Alex, Abel merasakan ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Nafsu makannya semakin menggila diikuti dengan berat badannya yang melonjak naik. Abel baru tersadar saat melihat kalender jadwal mens nya, matanya mendelik saat dilihatnya sudah telat 1 bulan. Alex dilanda kecemasan dan ketakutan kalau ternyata kenyataan pahitnya adalah dia sedang mengandung anak Alex.

 Alex dilanda kecemasan dan ketakutan kalau ternyata kenyataan pahitnya adalah dia sedang mengandung anak Alex

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abel memandangi perubahan bentuk tubuhnya dicermin. Tubuhnya kini sedikit berisi dengan payudara yang membengkak. Abel melihat perubahan di pantatnya yang terlihat lebih besar sekarang.
Jantung Abel berdegup tidak karuan, rasa takut terus menjalar dipikirannya. Beberapa hari belakangan saat dirasakan sakit pada payudaranya hanya karena mau mens seperti biasanya. Tapi saat ini Abel tersadar saat bersetubuh dengan Alex, tanpa menggunakan pengaman. Dan Abel menyadari bahwa semua ini memang Alex sengaja melakukannya.
Abel bergegas menuju apotek yang tidak jauh dari rumahnya. Abel mengendarai sedan silver dan memarkir mobilnya tepat didepan Apotik untuk membeli tes kehamilan.
Sepulangnya dari Apotek, Abel segera membuka bungkusan test pack dengan perasaan takut. Tak berapa lama test pack menunjukkan 2 garis merah yang cukup jelas

 Tak berapa lama test pack menunjukkan 2 garis merah yang cukup jelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abel terdiam kaku saat melihat hasilnya.
"Maafin aku bunny, aku udah menghancurkan mahligai rumah tangga kita". Pekik penyesalan Abel dalam hati. Air mata menggenang dikelopak mata Abel. Abel tak menyesali apa yang sudah diperbuatnya bersama Alex. Karena yang dilakukannya karena saling mencintai. Abel hanya tidak sanggup melihat hati Kevin hancur, apalagi Kevin adalah orang yang sangat tulus mencintai Abel apa adanya. Abel menyadari dirinya yang benar-benar kejam dan hina.
"Tapi apakah ini semua salahku?!" Abel berteriak pada dirinya sendiri.
"Tapi keadaanlah yang membuat diriku seperti ini!!". Seru Abel dalam hati. Abel masih terisak-isak menangisi keadaannya.
"Dunia yang telah mempermainkan aku!! Bukan aku yang mau hidupku seperti ini!". Abel berceloteh sendiri dengan wajah tertunduk kaku.
***
Keesokan harinya Abel meminta Alex untuk menemuinya pada saat jam makan siang. Alex tak bisa lama-lama bertemu karena masih ada jadwal meeting dengan para kepala direksi.
"Sayang, kamu tau tujuanku ngajak kamu ketemuan hari ini?". Abel membuka pembicaraan.
"Hatiku mengatakan ada hal penting yang ingin kamu bicarakan ya sayang". Jawab Alex sambil melihat ke sorot mata Abel.
Abel langsung menyodorkan bungkusan ke Alex, tanpa mau menjelaskan alasannya secara verbal.
Alex tertawa lebar saat melihat isi bungkusan itu. Mata Alex berbinar melihat dua garis dari hasil test pack Abel. Alex sama sekali tidak terlihat kaget, karena feelingnya sudah kuat saat mereka menghabiskan dua malam di Bandung.
Alex meraih tangan Abel dan menggenggamnya erat. Alex  mencium tangan Abel dan mengucapkan terimakasih atas berita bahagia ini.
"Makasih sayang, kamu udah kasih kado terindah ini buat aku. Aku akan membawamu kembali ke pelukanku sayang. Karena kamu memang jodohku". Abel terkejut dengan jawab Alex yang sepertinya sudah merencanakan semua ini.
"Sehat terus anak papa". Alex mengelus perut Abel dengan lembut.
Abel yang tadinya ingin marah kepada Alex sirna begitu saja setelah merasakan sendiri kesungguhan Alex mencintainya tanpa pernah berhenti.
"Sayang, mulai sekarang kamu jangan panggil aku dengan sebutan sayang lagi ya. Tapi kamu panggil aku dengan sebutan mas seperti saat kita nikah dulu. Karena sebentar lagi kita akan menikah". Abel kembali dikejutkan dengan pernyataan Alex yang membuat hatinya mengharu-biru.
"Iya mas". Abel manut dengan permintaan Alex.
"Yang pasti aku gak mau kamu lebih lama lagi tinggal dirumah Kevin sayang. Mungkin kamu harus kabur dari rumah itu dengan membawa anak-anak kita". Abel mengangguk tanda setuju.
"Aku sudah resmi bercerai dari Reva, artinya aku sudah bisa menikahimu. Tapi untuk saat ini kita tidak bisa langsung menikah resmi karena kamu masih berstatus istri Kevin. Tunggu tiga bulan lagi kita bisa menikah resmi sayang". Seloroh Alex bersemangat.
"Iya mas, aku akan secepatnya keluar dari rumah Kevin".
++++++

Hi Readers, jangan lupa vote dan komennya ya biar saya tambah semangat update ceritanya ^^
Btw ada cerita novel aku terbaru judulnya "Pengabdian Aisya" yang baru hari ini saya publish. Mohon di view ya ^^

Makasih ❤️❤️

Hasrat TerpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang