Part 28-Escape

7.8K 153 4
                                    

Pagi itu Abel mengemas sedikit pakaian kedalam sebuah kardus kecil dan mengemas baju dan barang-barang penting sikembar. Abel tak mungkin membawa semua barang-barang dirinya dan kedua anaknya. Karena Abel khawatir bila security rumahnya akan curiga. Abel sengaja menyuruh pengasuh dan pembantunya untuk pergi berbelanja agar Abel dengan mudah pergi membawa sikembar tanpa sepengatuan pengasuh dan pembantunya. Abel menaruh sepucuk surat dibawah bantal tidur suaminya dan ada rekaman video yang sengaja dibuat Abel agar suaminya tak perlu lagi mencarinya yang sengaja ditaruh diatas meja riasnya.
Pak Egi security rumahnya tidak menaruh curiga ketika Abel menyuruhnya membawa dua kardus kedalam taksi. Abel menggendong kedua anaknya untuk masuk kedalam taksi.
Abel menarik nafas lega ketika taksi membawanya pergi.
***
Abel merebahkan tubuhnya diatas kasur apartemen Alex. Matanya menatap jam dinding berharap Alex segera pulang dari kantor.
Abel terpaksa menggunting nomor ponsel lamanya karena ingin menghilangkan jejak dari Kevin dan berharap Kevin tak akan mencarinya lagi.
Abel mengelus perutnya yang mulai sedikit munjung. Abel merasa sangat bahagia menikmati kehamilan kedua ini.
Abel segera mandi dan mengganti bajunya dengan sebuah daster berbahan satin agar merasa lebih nyaman.
Terdengar ketukan pintu saat Abel sedang bermain dengan sikembar.
Abel memastikan dilubang kaca pintu bahwa yang datang adalah Alex.
"Mas Alex aku kangen kamu" Abel langsung menarik Alex masuk dan memeluknya.
"Sayang, aku juga kangen banget sama kamu". Alex membalas pelukan Abel dengan kecupan di dahi Abel.
Alex dan Abel segera menuju kamar sikembar dan mereka menikmati waktu bermain bersama kedua anaknya itu.

Alena kiri dan Axel kanan***—Kevin PoV—Mata Kevin berkaca-kaca melihat video pengakuan Abel yang sangat menyakitkan hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alena kiri dan Axel kanan
***
—Kevin PoV—
Mata Kevin berkaca-kaca melihat video pengakuan Abel yang sangat menyakitkan hatinya. Abel telah mengkhianati cinta sucinya. Lebih baik Abel menghunuskan pedang ke jantungnya daripada harus merasakan dikhianati oleh istrinya seperti ini. Alex mengambil surat yang ditujukan Abel untuknya sambil membaca dengan deraian air mata.
"Dear Mas Kevin,
Maafkan aku yang sudah mengkhianati cintamu. Aku memang tidak layak untuk menjadi pendampingmu. Aku hanyalah wanita pendosa yang berkutat dalam lumpur dosa. Aku telah berdosa padamu, karena aku hanyalah orang yang tidak tahu diri, membalas kebaikan hati dan ketulusanmu dengan mengkhianatimu.
Jangan pernah lagi mencariku Dan sikembar Mas, karena aku sudah mengambil jalanku sendiri.
Surat dan video ini bisa kamu jadikan bukti di pengadilan mas untuk menceraikan aku.
Aku berharap kamu menemukan wanita yang lebih pantas dan jauh lebih baik dari aku.

Salam

Abel

****
"Tegaaa kamu Bel!! Kamu kejaaam!!" Kevin berteriak lantang berusaha melepas emosinya. Urat-urat di lehernya mengeras karena terbakar emosi.
Security rumah, pembantu dan pengasuh sikembar ketakutan mendengar teriakan Pak Kevib yang menggema dirumah itu.
Kevin seperti orang kesetanan melemparkan barang-barang dikamarnya.
Para asisten rumah tangganya dilanda kepanikan dan juga khawatir dengan keadaan majikannya itu. Mereka takut kalau pak Kevin melakukan tindakan menyakiti dirinya.
+++++
Hi para readers yang masih setia membaca lanjutan cerita novel ku.
Kira-kira endingnya mau sedih apa bahagia niih 🤗🤗
Please vote and give your coments!!

Hasrat TerpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang