"Perkataan Pamanku tadi jangan kau masukkan di hati. Pria penjilat itu memang tidak pernah suka dengan keluargaku." Jelas Jungkook saat ia dan Eunha berjalan menuju white fortuner milik Jungkook yang terparkir depan halaman luas kediaman Kakeknya.
"I...iya..." Sahut Eunha pelan.
"Aku akan mengantarmu pulang. Ayo." Kata Jungkook sambil membuka pintu mobil untuk Eunha.
Eunha masuk ke dalam mobil disusul Jungkook yang juga masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi kemudi.
Drttt... Drrrttt...
Getaran ponsel Jungkook membuat gerakan Jungkook yang berniat menyalakan mesin mobil harus terhenti.
Jungkook melirik ponselnya melihat siapa yang menghubunginya. Ia terdiam sesaat kemudian memutuskan untuk mengangkat telfon itu.
"Halo..."
"..........."
"Besok malam?"
"........."
"Aku tidak mau kalau Penjilat beserta keluarganya hadir."
"........."
"Akan aku usahakan."
Setelahnya panggilan itu berakhir, Jungkook menyimpan kembali ponselnya dan menyalakan mesin mobil sedangkan Eunha hanya diam tanpa suara sesekali menoleh menatap Jungkook.
Selama perjalanan keduanya hening. Tak ada yang berniat membuka suara, Eunha fokus dengan pikirannya sendiri sedangkan Jungkook fokus menyetir.
Bahkan sampai mobil Jungkook terparkir di depan rumah Eunha keduanya masih diam, hingga Eunha buka suara, "sudah sampai, aku turun dulu. Terima kasih karena sudah maumengantarku pulang." Eunha membungkuk pada Jungkook kemudian membuka pintu mobil untuk segera keluar dari mobil itu.
"Eunha," Panggil Jungkook membuat Eunha yang sudah turun berbalik dan menatap Jungkook.
"Ada apa, Tuan?" tanya Eunha.
"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan, bisa minta waktumu sebentar?" tanya Jungkook.
Eunha mengangguk, "Bagaimana jika kita mebicarakannya di dalam rumahku saja? Aku akan menyeduhkan teh untuk anda."
"Baiklah..." Jungkook keluar dari mobilnya dan mendekati Eunha dan keduanya berjalan memasuki rumah sederhana milik Eunha.
Rumah itu hanya sebuah rumah sederhana tapi di dalamnya Eunha menata rumahnya sangat rapi. Semua barang-barang tersimpan pada tempatnya membuat Jungkook nyaman di rumah itu. Eunha mengarahkan Jungkook untuk duduk di ruang tengah yang terdapat meja kecil di depannya. Rumah ini tidak memiliki ruang tamu, hanya ruang tengah dan dua kamar serta dapur.
"Tunggu sebentar, aku akan membuat teh." ucap Eunha dan di balas anggukan dari Jungkook.
Eunha lantas meninggalkan Jungkook menuju dapurnya. Jungkook memilih melihat-lihat isi rumah Eunha dan pandangannya tertuju pada sebuah foto yang terpajang di nakas dekat televisi. Di foto itu ada gadis kecil beserta ayah dan ibunya yang berdiri di kedua sisinya. Jungkook yakin kalau gadis kecil itu Eunha.
Di foto itu Eunha terlihat sangat menggemaskan dan membuat sudut bibir Jungkook terangkat.
Omong-omong soal Eunha, sebenarnya Jungkook tidak berniat menjadikan wanita itu kekasih bohongannya. Ia mencari Eunha untuk... Astagah, dia teringat kejadian minggu lalu itu. Dimana dia dan Eunha melakukan hubungan yang...
"Aishhhh..." Jungkook mengacak rambutnya frustasi. Kenapa dia malah mengingat itu? Karena itu sekarang adiknya terbangun.
Tangannya mengepal erat dan rahangnya mengeras. Pria itu nampak frustasi saat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Their Story
FanfictionKumpulan Short Story Eunkook. Ada part bahasa non baku! Update sesuka hati author!