Panjang ini, awas gumoh:))
Malam itu juga Eunha diizinkan pulang oleh dokter dengan syarat harus rajin mengganti perban jahitan di kakinya. Jungkook masih menemani Eunha, bahkan ia membayar seluruh administrasi dan uang perawatan Eunha. Ia juga mengantar Eunha pulang dengan motornya.
Jungkook kembali menggendong Eunha untuk membawanya masuk ke dalam rumah. Laki-laki itu mengetuk pintu rumah Eunha dan disambut oleh ibu Eunha dengan kaget.
"Nak Jungkook, Eunha kenapa? Kok digendong?" tanya ibu Eunha. Ia mempersilahkan Jungkook dan Eunha masuk dan menuntun mereka ke ruang tamu.
"Eunha jatuh di gudang, Bu. Tadi aku bawa ke rumah sakit." jelas Jungkook.
Ibu mengangguk kemudian menatap kaki Eunha yang terperban, "Ya Ampun, Eunha. Kok bisa jatuh, sih?"
Eunha tidak menjawab. Ia masih kaget dengan interaksi Jungkook dan ibunya. Tadi ibunya juga terlihat sudah mengenali Jungkook dan bahasa Jungkook juga terlihat berbeda jika bicara dengan ibunya.
"Eunha, kok kamu malah melamun?"
Mengabaikan pertanyaan ibunya, Eunha malah balik bertanya, "Ibu kok bisa kenal sama Jungkook?"
Ibu Eunha tersenyum kemudian menatap Jungkook, "Kemarin Jungkook datang ke toko ibu. Dia bilang dia teman kamu dan sempat bantu-bantu ibu."
Eunha kembali terkejut. Ia merasa tidak percaya dengan perkataan ibunya. Jungkook itu laki-laki jahat dan arogan, mana mungkin dia mau membantu ibu Eunha berjualan. Tapi tidak mungkin juga ibunya berbohong tentang itu. Itu tidak ada untungnya.
"Makasih ya, Jungkook. Kamu udah mau anterin Eunha." kata ibunya Eunha dengan senyum tulus.
Jungkook membalas senyuman itu, "Sama-sama, Bu. Yaudah Jungkook balik dulu."
"Loh, kok cepet banget? Duduk dulu, ibu buatin minum."
"Duh, nggak usah, Bu. Ngerepotin."
Ibunya Eunha menggeleng, "niat ibu baik nggak boleh ditolak. Tunggu sebentar, ibu ke dapur."
Jungkook hanya meringis namun ia kembali duduk di sebelah Eunha.
"Jungkook," panggil Eunha.
Laki-laki itu menoleh, "Kenapa?" tanya Jungkook dengan agak ketus.
"kok bisa kamu kenal sama Ibuku?"
"Ya bisa aja."
Mendengar jawaban Jungkook yang menyebalkan membuat Eunha mendesis, "Kamu beneran bantuin ibuku di pasar?" tanya Eunha lagi.
Jungkook hanya mengangguk dengan acuh.
"Kenapa?"
"Kayak dora aja lo, banyak tanya!"
Eunha hanya bisa mengelus dada dengan nada bicara Jungkook yang terdengar seperti mengajak berkelahi. Kalau tidak ingat tentang ancaman laki-laki itu, mungkin Eunha sudah mengusirnya dari rumah.
"Ini minumnya, Nak Jungkook. Ibu buatin teh anget." Ibu Eunha menghampiri keduanya kemudian memberikan segelas teh hangat untuk Jungkook dan Eunha.
"Makasih banyak, Bu." ucap Jungkook.
"Sama-sama Jungkook, ayo diminum." kata wanita setengah baya itu sambil mengambil tempat duduk di depan Eunha dan Jungkook.
"Eunha coba ceritain ke ibu gimana kamu bisa dapat luka itu."
Eunha menatap ibunya kikuk. Gadis itu tidak pandai berbohong pada ibunya, ia memutar otaknya untuk mencari alasan yang pas agar ibunya percaya.
"A...anu itu..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Their Story
FanfictionKumpulan Short Story Eunkook. Ada part bahasa non baku! Update sesuka hati author!