6 tahun yang lalu
Tetesan air berjatuhan dari daun-daun, semua jalanan hampir dipenuhi oleh genangan air. Suara kereta melaju begitu kencang, sang adik kakak itu berjalan melewati lorong bawah rel kereta.
Dia membawa boneka kesayangan nya dan juga memegang erat tangan kecil adik kembaranya.
Namanya Miria Ichinose, berumur 8 tahun. Ia telah terbuang oleh kedua orang tuanya karena ketahuan memiliki kemampuan. Kedua orang tua nya membenci kemampuan, hal itu dapat menghilangkan nyawa mereka. Maka mereka membuang si kembar karena mereka sangat menyayangi nyawa mereka sendiri dibandingkan anaknya. Maria Ichinose, adik kembarannya sangat mendendamkan kepada orang tua nya.
Sampai sekarang, wajah Maria masih saja murung dan kecewa. Lebih tepatnya sedih dan marah.
Si kembar Ichinose ini terbengkalai, tak makan dan tak minum selama 2 hari lanjut. Mereka hanya anak anak berumur 8 tahun yang hanya bisa bermain dan tidur. Dan sekarang, dia sangat menyesalinya. Sang kakak merasa putus asa saat itu juga, tidak ada tempat untuk mereka berdua. "Andai saja dulu kita tidak dilahirkan, pasti tidak akan hidup se-sengsara ini." Ucap pelan Miria.
Seiring berjalannya waktu, mereka berdua masih merasa putus asa. Miria menendang batu kecil dihadapan nya dengan kencang sehingga batu kecil itu terlempar. Tanah terukir bercak air yang ditimbulkan oleh batu kecil itu. Melihat kakaknya, Maria hanya bisa menghela nafas nya.
"Andai kita dilahirkan kembali, jikalau boleh meminta aku tak ingin memiliki kemampuan," kata kata Miria itu pun terselip keputus-asaan dibalik maknanya. "Jika kita dilahirkan kembali, kau tidak akan bisa bertemu dengan Ichigo." Singkat Maria yang hanya bisa menatap wajah pasrah Miria. Jika kalian ingin tahu, Ichigo itu berwajah cantik, tapi sayangnya dia terlalu bahaya jika dijadikan kemampuan. Setelah mencerna perkataan Maria, kakaknya hanya diam. "Kau benar, aku tak bisa bertemu dengan ichigo, tapi setidaknya kita bisa memanfaatkan dia dengan baik kan? Seperti membantu orang?" Jelas Miria, "tak semuanya kemampuan bisa membantu, kau ingat? Dulu ada seorang anak laki-laki yang memiliki kemampuan juga, dia merusak ladang dan persediaan makan kita" jawab Maria. "Tapi kan belum tentu benar, siapa tau saja dia hanya ingin menakut-takuti kita dengan cerita konyol itu." Lanjut Miria dengan wajah yang tak yakin. "Terserah kau saja, jika tak ada cerita itu, kita pasti tidak diusir seperti ini."
Miria terdiam lagi, "baiklah, kali ini aku yang salah. Jadi mau bagaimana lagi?" Tanya Miria pasrah. "Kita akan bertahan hidup, entah bagaimana caranya." Jawab Maria. Karena lelah, Miria pun duduk di tepi aliran sungai. Airnya terlihat bening seperti biasanya. Lalu Miria mengisyaratkan Maria untuk duduk disampingnya, lalu Maria menolak. Ia tak ingin duduk dekat air, dia trauma.
Hari semakin sore, matahari akan tenggelam dan berganti menjadi bulan. "Aku ingin mati saja," kata Miria sambil ingin menghanyutkan dirinya ke sungai. Seketika Maria langsung menarik tangan Miria, "jangan lakukan bodoh, nanti aku bagaimana?" Tanya Maria dengan kesal. "Kau ikut bersamaku." Senyum Miria konyol. "gak deng, bercanda." lalu Miria terkekeh pelan, "Miria-nee! Jangan membuatku takut!" Maria pun menarik pelan baju Miria. "Kan aku hanya bercanda," Miria pun tertawa setelah melihat reaksi Maria yang takut kehilangan Kakaknya.
"Kita tidur dimana?"
"Dibawah jembatan rel kereta saja, bagaimana?"
"Baiklah."
~TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
teardrops | BSD OC
Fanfiction᭝ꔛ⃟⿻ྀ⃕🌙 bungou stray dogs ff;oc side story. (( REVISI )) 'berawal dari kisah si kembar kakak beradik yang terpisah dengan lamanya, selama beberapa tahun. ini kisah kehidupan yang gelap pastinya untuk seorang anak kecil berumur 8 tahun ini. hingga...