Seorang gadis bersurai biru itu terlihat tertidur di luasnya rumput, hembusan angin yang kencang membuatnya terbangun dari tidurnya. Saat dia duduk untuk mengumpulkan beberapa nyawanya, dia melihat sesuatu yang bersinar lewat di depan matanya. Seketika dia langsung membuka matanya lebar, melihat samar-samar. Didepannya ada seorang gadis bersurai blonde berdiri membelakangi nya.
"Kau sudah bangun ya, Miria-chan."
Dengan suara itu, sang pemilik nama langsung terkejut dan matanya benar-benar membulat. "Kita bertemu lagi ya," senyum tipis gadis itu, "b-bukankah—" belum selesai Miria berbicara sang gadis itu langsung memotongnya. "Ini sebuah takdir untuk kita bertemu."
Miria pun berdiri dan mulai mendekati gadis itu, tetapi gadis itu menghindarnya. Lalu Miria dengan cepat langsung memeluknya, "ah, aku kembali. Miria Ichinose."
~~~~~~~~~~
"Miria-nee? Kau kenapa?"
Seketika Miria terbangun, "k-kenapa aku?" Miria pun langsung tak sadar sebenarnya apa yang terjadi. "Kau mimpi dia lagi ya?" Tanya Maria, Miria hanya diam, "setelah diusir, kau semakin memimpikan dia terus."
Miria hanya menghembuskan nafasnya, "dia bilang kepadaku," Maria hanya diam menatap kakaknya itu. "Dia kembali." Seketika raut wajah Maria langsung berbeda dari biasanya, "b-bukankah dia—" kata kata itu tak bisa diucapkan oleh Maria. Dia benar-benar kaget, "tapi itu hanya mimpi kan? Pasti tidak mungkin," Kata Maria tak percaya, "ini sudah ketiga kalinya aku bermimpi seperti ini, Maria." Tegas sang kakak. "Jika benar, dia kemana? Apa dia akan bertemu kita?"
"Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan, sekarang yang kita pikirkan adalah kita makan apa sekarang?" Tanya Miria dengan wajah malasnya, "mana ku tahu, kenapa kau bertanya kepadaku bodoh." Maria saat itu sedang tidak mood. Sekarang sang dua kembar ini terkapar lemah tak berdaya dengan wajah pucatnya. "Seseorang, tolong kami berdua." Batin Miria memohon.
~~~~~~~~~~~~~~~~
"Target sudah ditemukan, bos." Suara itu terdengar jauh dari tempat Miria dan Maria berada. Laki-laki yang memakai pakaian panjang hitam ini pun langsung bergegas pergi setelah menemukan sesuatu atau bisa dibilang target. "Wah, wah, ada apa ini?" Suara itu dikejutkan oleh gadis bersurai merah muda cerah yang tertutup bayangan pohon. Wajahnya tertutup oleh syal berwarna merah darah nya itu, "k-kau?!" Laki-laki itu langsung menyerang gadis itu dengan kemampuan nya. Sebuah makhluk hitam itu pun bergerak dengan sangat cepat, dengan mudahnya gadis itu menghindar dari serangan yang menurutnya lemah. "Hoi, Akutagawa bisakah kau sopan sedikit kepada ku, bodoh." Gadis itu pun memasang wajah kesal kepada laki-laki bernama Akutagawa. "Tch, siapa yang peduli?" Tatapan dingin itu pun menyambar gadis itu, "bagaimana Dazai tak menyukai mu jika kau seperti itu bodoh." Gadis itu pun meninggikan nadanya itu. "Tak usah bawa Dazai-san!" Akutagawa langsung menyerang gadis itu, "ah jika kau melawan, baiklah"Inoryōku
Falling CrysophiaSeketika bayangan hitam itu langsung membuat Akutagawa lumpuh seketika, gadis itu langsung mengeluarkan cutter miliknya. Akutagawa membulat kan matanya, menandakan dia tidak ingin mati sekarang. Tetapi kemampuan milik Akutagawa berhasil membuat gadis itu lengah, cutter miliknya terhempas dan membuat goresan luka di pipinya. "Ah kau lumayan juga ya," gadis itu tersenyum licik. Ah, Akutagawa dalam bahaya gais.
~~~~~~~~~~~~~~~~
"Miria-nee, kau mendengar teriakan tidak?" Tanya sang adik yang terkapar lemah, "tidak, mungkin itu perasaanmu saja." Jawab Miria menyakinnya adiknya. Lalu Miria bangun dari tidurnya yang lemah itu dan melihat sebungkus paper bag. Sebelum bertanya ini milik siapa, di paper bag itu bertuliskan 'untuk si kembar Ichinose'. Lalu ia mulai bertanya ini dari siapa, tetapi tidak ada saksi yang melihat. Isi paper bag tersebut berisikan 4 roti keju untuk persediaan besok dan uang. Miria merasa sangat bersyukur, lalu meminta Maria untuk makan bersama. "Ini dari siapa?" Tanya sang adik."Itu pemberian dari tuhan." Miria tersenyum.
~TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
teardrops | BSD OC
Fanfiction᭝ꔛ⃟⿻ྀ⃕🌙 bungou stray dogs ff;oc side story. (( REVISI )) 'berawal dari kisah si kembar kakak beradik yang terpisah dengan lamanya, selama beberapa tahun. ini kisah kehidupan yang gelap pastinya untuk seorang anak kecil berumur 8 tahun ini. hingga...