Sebelumnya, author minta maaf kalau chapter ini agak pendek.
Soalnya sisa chapter sebelumnya.
Ya, kalau begitu enjoy and happy reading!.
.
.
.
.
.****
[ Sebelumnya ]"keluarkan aku!" Bentak Sasaki, dia mulai menderita di dunia khayalan Liliana. "Sebelum kau mati, apa kau tidak ingin meminum teh bersama temanku ini?" Tanya Liliana, dia menyeringai. Lebih licik dibandingkan Sasaki.
Jikare bahkan hanya bersantai memakan kue yang ada di meja itu, Miria hanya diam, duduk manis tak melakukan apa-apa. Sesekali dia meneguk teh yang dihidangkan oleh Liliana.
Sasaki hanya diam memojok di pohon besar itu, mengacak rambutnya frustasi.
Efek frustasi dan ke-depresian dari dunia itu tidak terpengaruh oleh Jikare dan Miria, karena Liliana tidak dapat menyakiti seseorang yang baginya berharga.
Seperti yang kalian belum tahu, Liliana suka melihat orang yang dibencinya menderita seperti Sasaki ini. Dia bahkan bahagia sambil meneguk teh nya itu. Atau bisa dibilang–– Liliana itu psikopat (?) Yah, walaupun tak semuanya psikopat suka membunuh atau melihat orang menderita.
****
"Maria!"
"Ayo kita bermain bersama!"
Suara itu, Maria berada di bawah sadar. Semuanya putih, dan sedikit terang. Terdapat seorang anak kecil yang serupa dengannya.
"Ayolah, jangan malu-malu." Anak itu menarik tangan Maria pelan. Ia pun bergerak mengikuti anak itu. "Dasar anak sampah!"
Kata-kata itu membuat Maria terkejut, melihat kakaknya didorong dengan kasar. Dia tentu saja jatuh dan mengeluh kesakitan. "Nee-chan ... " Pelan Maria, ia hanya terdiam. Membeku melihat kakaknya diinjak-injak oleh anak anak panti itu. "Jangan sakiti kakakku." Suara Maria membuat anak-anak itu menoleh kepadanya.
"Maria? Jangan ikut-ikutan dia dong! Dia itu anak sampah!" Seru salah satu dari anak-anak itu, "iya, kau kan anak pintar dan berbakat! Tak seperti manusia macam dia ini!"
Kata-kata itu membuat Maria menunduk, ia menggeram sambil mengepalkan tangannya. "JANGAN SAKITI KAKAK KU! KALAU KAU MENYEBUTNYA ANAK SAMPAH, BERARTI KAU JUGA MENYEBUT KU SEPERTI ITU!" Teriak Maria, disekelilingnya muncul api biru yang berkobar. "Miria nee-chan , dia adalah separuh hidupku! Separuh jiwaku! Jika dia tersakiti, aku juga tersakiti!" Teriak Maria lagi.
Lalu api biru itu menyambar anak-anak panti itu.
...
"M-maria! Hentikan!" Kata Derina panik, ia mencoba mengontrol pikiran Maria sekarang. Mata Maria terbuka, sedikit demi sedikit. "Apa itu masa kelamnya?! Kejam sekali..." Batin Derina, "nee-chan?" Katanya pelan.
Derina mengelus kepala Maria, melihat nya dengan sedih. "Derina- sensei, apa aku punya kakak?" Tanya nya, Derina bisa merasakan gemetar dari tubuhnya.
"Entah, aku tidak tahu itu ..." Bohong Derina, sebenarnya dia tak ingin menyakiti perasaan Maria. Kalau saja Mori tidak akan menyiksanya, dia tidak akan mengkhianati Maria seperti ini.
Terlihat wajah Maria yang sedih, mengingat kembali mimpi di alam bawah sadar sebelumnya. "Kenapa itu terasa sangat nyata ya?" Tanya Maria, dia mengeratkan selimut nya. Derina merasa sangat bersalah disana, tak bisa mengungkapkan kebenaran nya. Mungkin ia bisa memberikan sedikit clue tentang kakak kembarnya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/159227610-288-k273040.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
teardrops | BSD OC
Fanfic᭝ꔛ⃟⿻ྀ⃕🌙 bungou stray dogs ff;oc side story. (( REVISI )) 'berawal dari kisah si kembar kakak beradik yang terpisah dengan lamanya, selama beberapa tahun. ini kisah kehidupan yang gelap pastinya untuk seorang anak kecil berumur 8 tahun ini. hingga...