[ ch. 15 : Criminality ]

37 8 0
                                    

"huaa~ kawaii~"

Pagi yang indah ini pun kembali dibisingkan oleh anggota agensi, Atsushi yang baru datang itupun bingung kenapa orang-orang pada ngumpul dan memotret sesuatu. Terlihat Kunikida yang nampak tak memperdulikan mereka dan selalu fokus pada tugasnya. Karena penasaran, Atsushi pun bertanya kepada Tanizaki. "Ano.. Tanizaki-san.. ini ada apa?" Tanya Atsushi. " Miria memang cocok memakai gaun apapun.. sama halnya seperti Kyouka!" Seru Tanizaki. Seketika Atsushi dan Kyouka memerah. Miria masih terpaksa karena Yosano dan Naomi, "siapapun tolong aku plis.." batin Miria dengan wajah yang terukir senyum paksa.

"Semuanya! Kita mendapatkan tugas lagi!" Kata Kunikida setelah dari ruang Fukuzawa, direktur A.D.A. "he? Baru kemarin tak ada tugas sekarang ada lagi?" Kaget Jikare yang tiba-tiba muncul entah darimana. "Ini bersangkutan dengan konflik The 4 Mad Alice" lanjut Kunikida. Jikare tersenyum tipis dan berkata, "ah.. aku baru ingat.. yang tersisa adalah Sasaki Nobuhiko.."

"Nobuhiko?!" Semuanya tersontak kaget terkecuali Jikare dan Miria, Jikare hanya mengangguk iya dengan wajah serius nya. Sebelum nya, Dazai juga tidak pernah melihat Jikare se serius ini. "Sebentar! Bukannya Nobuhiko itu seorang puppeter ternama ya?" Tanya Naomi. "Kenapa dia juga melakukan hal ini?!"

Agensi pun dipenuhi keberisikan tentang Sasaki, Jikare hanya memaklumi keadaan bising tersebut. Dia hanya menatap Miria yang sedang bingung apa yang sedang mereka bicarakan. "Ada apa Jikare-san?" Seketika Miria langsung mengetahui kalau Jikare sedari tadi menatapi dia, "ah tidak..."

"Mungkin aku harus ke Derina-sensei.." batin jikare sambil keluar agensi. Miria yang mengenakan dress ala Lolita itu pun pasrah.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Gadis bersurai merah muda bergelombang itu pun jalan memasuki beberapa distrik, walau ia sedikit risih terhadap sekelompok om om genit. Tetapi ia mampu mengatasi nya sama halnya ia mengatasi Dazai yang gila nya kambuh.

Lalu ia sampai di tangga menuju tempat dimana Derina berada. Jikare menaiki tangga tersebut dan segera memgetuk pintu nya, "Derina-sensei? Apa kau ada di dalam?" Tanya Jikare yang menunggu di depan pintu. Tak ada jawaban darinya, Jikare pun mencoba untuk membuka pintu nya. "Ah tidak terkunci ternyata." Senyum kecewa pun menghiasi wajahnya.

"Dimana dia? Derina-sensei!!" Panggil Jikare di ruangan sunyi itu, Jikare hanya melihat sebuah berlian dan mineral lainnya yang tersusun di rak. Banyak boneka figur yang dia buat, ada juga sertifikat dan bingkai-bingkai yang tergantung di tembok. "Apa boneka Sasaki dibuat oleh Derina-sensei? " Batinnya. Jikare pun menganalisa dari foto bingkai yang tersusun rapih di tembok.

"Bo~"

"ASTAGHFIRULLAH MAMAKKK LONTONGG ADA SETAN"

"Heh anak kampret, ini gua Derina"

"Yamaha"

"Ya maap geblek"

"Eiya sori typo"

"Typo ndasmu" Derina langsung menepok jidat Jikare biar sadar, takut nanti setannya berkeliaran di tempat Derina. "Kau sedang apa disini?" Tanya Derina sehabis dari port mafia, "aku hanya ingin mengetahui apa boneka Sasaki Nobuhiko itu dibuat oleh kau?" Jikare pun bertanya balik. Derina hanya terdiam tak menjawab Jikare, "hoi jawab."

"Ah, iya benar, boneka Nobuhiko-san aku yang buat" akhirnya Derina pun menjawab pertanyaan Jikare, "bagaimana cara menghancurkan nya?" Jikare pun bertanya lagi. "Kau itu pura-pura bodoh atau bodoh beneran sih? Percuma saja kalau kau menghancurkan bonekanya kemampuan nya itu masih bisa berfungsi!" bentak Derina. "Et yaudah si biasa aja gausah ngegas." Jikare pun menatap Derina kesal.

"Bonekanya bernama Anastasia, dia terbuat dari sapphire hitam dan diamond. Kekerasan sapphire hanya 9 sedangkan diamond 10" jelas Derina sambil membuka jaket putihnya. "Kalau dibandingkan dengan Miria?" Jikare pun mulai mencari informasi tentang Sasaki itu, "kalau dibandingkan dengan Miria-chan... Mungkin beda 43% karna Ichigo campuran obsidian dan Alexandrite, kekerasan Obisdian sekitar 7 atau 8 dan Alexandrite 8½. Maka dari itu Anastasia lah yang menduduki peringkat ke 2 setelah Dertaph di boneka terkuat.." jelas Derina sambil mengikat rambutnya menjadi gaya ponytail. "Kemampuan apakah yang ia miliki oleh Sasaki?"

"A momentary Lilac, sebuah kemampuan yang bisa mengendalikan orang layaknya mengendalikan boneka.. ia bisa melakukan sesuka hatinya.. maka dari itu akan sulit jika ingin melawan dia.." Derina masih menjelaskan sambil membuat kare instan. "Kau benar-benar tahu banyak hal ya, Derina-sensei.." Jikare pun tersenyum.

"Terimakasih infonya! Aku pergi dulu ya!" Jikare pun segera bergegas untuk pergi meninggalkan tempat Derina, "sebentar! Aku baru saja membuat kan kare untukmu.." Derina pun menunjukkan nasi kare yang terlihat istimewa di piringnya. "Bungkus aja dah"

"Enak aja, mang lu kata beli bakso"

"Emang ada bakso yah di Yokohama?"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Atsushi dan Tanizaki pun mengerjakan tugasnya untuk menjenguk Akio dan si Twin Heart. Sebelumnya tugas ini diserahkan kepada Jikare, karena anak itu pergi tanpa memberi tahu siapapun maka terpaksa Atsushi dan Tanizaki lah yang menjadi korbannya.

"Apa baik-baik saja kalau Atsushi-san dan Tanizaki-san berdua menjenguk si kriminal itu?" Tanya Miria yang telah mengganti pakaian biasanya, "daijoubu Miria-chan, kalau hanya menjenguk sih tidak apa-apa.." jawab Tanizaki sambil tersenyum. "Baiklah kalau begitu hati-hati dijalan ya.."

"Baiklah, Ittekimasu!"

"Perasaan aneh apa lagi ini.." batin Miria sambil berlari melihat jendela dengan wajah yang agak pucat itu.

...

Sesampai Atsushi dan Tanizaki di tempat penjara Akio dan si kembar hati, mereka lihat itu semuanya terlihat biasa. Harus memasukkan password nya, dari mana, anggota mana, dan lainnya.

Saat itu juga mereka pun terkejut, dimana penjara itu menjadi lautan darah.

Penjara Akio, Hayato dan Oshiro itu pun sepertinya dirusak dan mereka kabur. Tanizaki langsung menghubungi Jikare karena sudah takut akan terjadi apa-apa.

"Ya ada apa?"

"Jikare-san!! A-ano... Para anggota The 4 Mad Alice kabur!!!"

"Huek! Apa!? Kabur!? Baiklah pergilah dari tempat itu!!"

"Baik lah!"

Percakapan singkat itu pun selesai dan akhirnya Tanizaki memutuskan untuk segera pergi dari penjara itu, Tanizaki memakai kemampuan nya agar tidak terjadi apa-apa kepada mereka.

...

"Ada apa shiichi? Kok panik begitu?" Tanya Derina yang bingung karena ulah Jikare, "ano, aku pergi dulu ya! Terimakasih untuk karee nya!" Seketika Jikare langsung hilang di tempat itu juga. Lalu Derina menyalakan televisi nya, terlihat bahwa ada penjara yang hancur karena bom. "Ah jadi begitu.."


~~~~~~~~~~~~~~~

"Karena kita sudah berkumpul lagi, maka rencana kita untuk menghancurkan Jikare akan berjalan lagi."

"Pengkhianat tidak berhak untuk hidup, iyakan Sasaki-neesan?"

~TBC~

Tolong, ini kenapa cerita makin rumit ye buat dicerna?

teardrops | BSD OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang