"kau kenapa?" Dazai pun sepertinya memperhatikan Miria daritadi, "ah.. aku.. aku.. hanya.." Miria pun langsung terbata-bata. "Sudahlah apa yang ingin kau katakan?" Dazai pun sudah mengetahui firasat Miria. "A-aku.. aku hanya merasakan tidak enak badan..." Ucap Miria sambil memegangi tangannya. "Benarkah?" Dazai pun langsung memeriksa kepala Miria. Hangat, itu yang ia rasakan saat tangan Dazai berada di kepalanya. Tiba-tiba kepalanya terasa pusing.
Miria pun memegangi tangan Dazai yang hangat itu, "aku memang tak bisa menjaga kesehatan ya.." Miria pun tersenyum kecil. "Ah.. kau pasti telat makan ya.." Dazai pun mencubit pelan pipi Miria, "i-itte! Sakit bodoh.." Miria pun memegangi pipinya yang merah akibat dicubit Dazai.
"Wah ternyata Dazai telah menjadi pedofil.."
Para anggota agensi berkumpul dan menonton aksi Dazai kepada Miria, terkecuali Kunikida. "He?" Miria pun menatap polos. "Kawaiii~" jawab mereka serempak. "Kenapa kalian jadi ngumpul gini?" Dazai pun menatap aneh, "semuanya tenang, dan kembali bekerja!" Tegur Kunikida kesal. "Moshi moshi~" Kata Jikare yang sedang menelepon seseorang. "Nee... Jikare-san sedang apa?" Tanya Miria, "sedang menelepon polisi" jawabnya singkat. "CHOTTO! AKU BUKAN OM OM PEDO BODOH!" Dazai langsung membuang Jikare. "Wah ternyata anggota agensi kejam kejam ya.." Ucap Miria yang melihat Dazai sedang membuang Jikare.
"Maria sedang apa ya disana.. apa dia baik-baik saja? Atau..." Gumam Miria, banyak pertanyaan pertanyaan yang menghantui pikiran nya sehingga membuat Miria pusing. Firasat buruk nya seketika langsung menghantam Miria.
"H-he.. kenapa aku menangis?"
Air matanya jatuh tanpa aba-aba, hatinya benar-benar tidak kuat untuk perpisahan Maria.
...
Akutagawa langsung menggendong Maria dengan ala bridal style setelah memasukkan Akio ke penjara bersama Hayato dan Oshiro.
Maria sudah pucat dan tak berdaya, Akutagawa takut jika harta Mafia ini akan menghilang. Akutagawa langsung membawa Maria ke port Mafia secepatnya.
"Maria! Tolong jangan tinggalkan port mafia"
...
"Nee Miria-chan? Kenapa kau menangis?" Tanya Jikare sehabis kabur dari setan yang terkutuk. "Eh! Benarkah!" Sontak Miria kaget, ia langsung mengelap air matanya yang terus mengalir tanpa aba-aba. "Sudahlah Miria-chan, ceritakan apa yang terjadi.." kata Jikare sambil memeluk Miria. Rasa hangat itu pun kembali dirasakan.
"A-aku.. merasakan firasat buruk.." jawab Miria dengan wajah cemas, "aku takut Maria kenapa-kenapa.."
Jikare langsung mengelus kepalaku dengan lembut, sama halnya dengan Dazai. Ia tersenyum kepada Miria.
"Jangan bersedih.." Jikare pun berusaha membuat Miria tersenyum kembali, tetapi tidak semudah itu. "Makan ini.." kata Dazai sambil memberikan sebungkus roti keju ke Miria. "Baka Dazai, kau membuat nya mengenang masa lalunya" lirikan tajam pun tersambar ke Dazai. "Heh? Memangnya Miria-chan kenapa?" Tanya Dazai kepada Jikare. "Bakacchi.. aku merasakan firasat buruk.. " manik nya itu pun mengartikan bahwa ia sedang mengalami sedih yang mendalam. "Ah iya, Dazai-sensei.. tolong jaga Miria-chan!" Kata Jikare sambil memberi Miria ke Dazai, "aku akan pergi.. jangan berbuat aneh aneh! Aku akan kembali lagi" ucap Jikare sambil tersenyum. Lalu ia meninggal agensi dan jalan menuju port mafia.
"Akutagawa bodoh, bisa-bisa nya dia membiarkan Maria terluka.." gumam Jikare.
...
Sesampai nya Akutagawa di port Mafia, terlihat Higuchi, Kouyou, Chuuya, dan Elise yang menunggu kehadiran Maria dan Akutagawa. Sangat disayangkan, setelah melihat keadaan Maria mereka pun langsung terkejut dan kaget. "Maria-chan kenapa!?" Antusias Elise yang panik melihat kondisi Maria saat ini. Bahkan, Akutagawa pun tak sanggup untuk menceritakan apa yang telah terjadi. "Apa yang terjadi Akutagawa!" Tanya Kouyou dengan wajah cemas.
"M-ma-maria.."
"Bodoh! Apa yang terjadi!" Bentak Chuuya, wajah Akutagawa semakin bersalah. Akutagawa hanya mempererat tangan Maria. Tiba-tiba saja ada yang mendobrak pintu. Auranya yang cemas kini pun berubah drastis. Auranya mencengkam yang ada di port mafia.
"Utsushimi-san?"
"Ah ternyata kau masih mengenalku.. Higuchi"
Tak diduga, kedatangan tamu kali ini adalah sang mantan port mafia. "Akutagawa bodoh!" Seketika Jikare langsung melakukan high kick, karena sudah terbiasa, Akutagawa hanya menghindar. Jikare hanya mendecih kesal melihat wajah Akutagawa. "Untung kau tepat waktu.." lanjut Akutagawa, "aku sudah mengetahui nya.. bahkan aku sudah menduganya.." aura Jikare pun berbeda dari biasanya. Dia bisa saja licik dan kejam, sama hal nya seperti Dazai.
"Nee-san!!" Teriak Elise yang menghampiri Jikare, Elise memeluk Jikare erat. Lalu ia tersenyum kembali, "ah kau masih saja imut seperti biasa" Kata Jikare mengelus kepala Elise. "Ehe! Nee-san bisa saja!" Pipi Elise pun kini merah merona, menambah kesan imut nya.
"Jikare ini sebenarnya makhluk apa sih.." gumam mereka serempak. Bukan cuman heran, bahkan sampai bingung mana bedain manusia sama setan yang terkutuk.
"Baiklah.. dimana Maria?" Tanya Jikare yang usai bertemu dengan adik kecilnya. Kaget kan :v? Soalnya saat Jikare masih di port mafia, Jikare sangat erat dengan Elise sehingga dianggap adik kakak yang beda darah.
Akutagawa pun menaruh Maria di sofa panjang, wajahnya benar-benar pucat, pendarahan diperutnya kini telah berhenti. Baju yang dikenakan Maria telah ternoda kan oleh darah.
"Sungguh malang..." Ucap Jikare yang berdiri di depan Maria yang tak berdaya itu. "baiklah aku mulai.." cahaya hijau kini mulai menyelimuti Jikare, dia hanya menatap wajah Maria. "Inoryōku.."
Falling Crysophia : lonely dark.
Angin pun berhembus dengan kencang, seiring berjalannya waktu. Jikare memejamkan matanya dan menaruh tangannya di perut Maria yang tertusuk.
...
Miria hanya memandangi orang lalu-lalang di jendela sambil memakan roti keju yang diberikan Dazai itu. Dia masih mengingat saat dia masih bersama adiknya. Dari dia mencari makan bersama, mencari tempat tidur dan sampai dia bercanda bersama adiknya yang ia cintai. /Eabaper
"Miria-chan! Kemarilah!" Panggil Naomi, Miria langsung cepat-cepat menghabiskan roti nya dan menghampiri Naomi. "Ada apa naomi-neechan?" Tanya Miria kepada Naomi, "kita punya hadiah buatmu!" Senyum Naomi. "Ah hountou!?" Sontak Miria, Naomi memberikan sebuah kotak berukuran sedang kepada Miria. "Arigatou!! Naomi-neechan!" Jawab Miria sambil memeluk Naomi dengan erat. "He? Kenapa dengan aku saja? Ini kan pemberian dari agensi.." kata naomi mengelus kepala Miria. "Eh.. souka? Baiklah.."
"Minna! Arigatou!" Teriak pelan Miria dengan wajah nya yang merah merona itu, semuanya menanggapi Miria terkecuali Kunikida yang selalu fokus pada pekerjaan nya.
...
"Dah! Selesai.." seru Jikare sambil menepuk nepuk pelan tangannya itu, dia pun menyelimuti Maria yang tidur di sofa panjang. Kondisi Maria kini telah pulih kembali akibat kemampuan dari Jikare. "Karena sudah mampir, aku kembali dulu ya! Jaa nee~" senyum Jikare kepada anggota port mafia terkecuali Mori Ougay :v
Jikare pun meninggal kan port mafia, dia merasakan pusing di kepalanya. "Eh? Tadi ada apa ya?" Jikare pun sadar dan cepat-cepat berlari ke agensi.
~
"Bagaimana? Tsukishima?" Tanya Mori yang masih stay di mejanya itu, "berjalan dengan baik.." jawab Tsukishima dengan senyum liciknya itu. "Ah kau memang dapat diandalkan.."
"Mungkin akan seru jika terjadi banyak konflik yang terjadi di antara Miria dan Maria.."
~TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
teardrops | BSD OC
Fanfiction᭝ꔛ⃟⿻ྀ⃕🌙 bungou stray dogs ff;oc side story. (( REVISI )) 'berawal dari kisah si kembar kakak beradik yang terpisah dengan lamanya, selama beberapa tahun. ini kisah kehidupan yang gelap pastinya untuk seorang anak kecil berumur 8 tahun ini. hingga...