[ ch. 16 : Utsushimi Hope ]

27 6 0
                                    

Konflik itu pun belum terselesaikan dengan mudah. Konflik ini malah menjadi lebih rumit dari apa yang direncanakan Jikare untuk menghentikan The 4 Mad Alice. Sepertinya ketua dari organisasi tersebut telah membantu anak buahnya melarikan diri dari penjara dengan mudah, Jikare bisa membayangkan betapa buasnya ketua dari organisasi itu. Bahkan dirinya yang dulu menjadi ketua itu pun tergantikan oleh yang lain.

Sekarang kasus bertambah dan bertambah, dengan munculnya Jikare. Agensi pun kewalahan akibat kasus tersebut, Jikare hanya pasrah karena kasus ini harus Jikare yang menyelesaikan.

...

Melihat Atsushi dan Tanizaki terlihat panik saat sampai di agensi, Kunikida pun heran kenapa Atsushi dan Tanizaki terlihat panik begitu. Lalu Atsushi dan Tanizaki menceritakan kejadian dan pendapat tentang kejadian itu. Kunikida dan lainnya langsung semakin waspada kepada organisasi buas itu. Jika dibandingkan dengan port mafia, The 4 Mad Alice lah yang mendapat peringkat ke satu dalam organisasi terkejam di Yokohama.

Mendengar kabar pembunuhan dan menyebabkan lautan darah itu pun juga tidak terdengar asing lagi oleh para detektif bersenjata. Mereka akan menyelesaikan kasusnya secara bijak.

Terlihat Jikare memasang wajah serius nya itu saat mengetik informasi di komputer nya itu. Banyak lembaran kertas memenuhi meja kerja Jikare, ini mungkin derita orang bolos kerja selama 2 tahun. Miria juga turut duka oleh manusia sableng ini.

"Ah kasian sekali manusia ini." Batin Miria dengan wajah penuh makna, menjadi detektif bukanlah hal yang mudah. Tapi kalau seperti ranpo jangan tanya. Tetapi karena masih ada rasa kasihan, Miria pun pergi ke supermarket untuk membeli beberapa bahan-bahan makanan. Lantas uang dari mana yang ia dapat? Ah, masa kalian lupa? Baca chapter sebelumnya ehe.

Miria pun membeli beberapa camilan dan bahan makanan di supermarket, sehingga kasir tersebut dibingungkan oleh anak bocah berumur 8 tahun ini. Setelah dari supermarket, ia pun langsung ke asrama Dazai untuk mencari sesuanu eh typo, maksudnya sesuatu. Ia mengacak-acak isi kulkas Dazai, "he tak ada apa-apa? Jadi selama ini dia makan apa? Makan orang kah?" Batin Miria sambil tercengang akan isi kulkas nya. Karena sepertinya Dazai akan memakan makanan instan menurut prediksi Miria, sekarang tugas dia teralihkan oleh Miria. Karena hari sudah ingin menjelang malam, ia pun mencoba untuk memasak masakan sederhana. Ia pun berencana untuk membuat omurice.

Ia memecahkan 2 butir telur ke dalam mangkuk, memberi sedikit garam, susu, dan keju. Mengaduknya dan memanaskan margarin nya di penggorengan.

Setelah cukup lama ia membuat omurice sederhana, memberikan sedikit hiasan berupa saus yang bertuliskan 'bakacchi'. Ia pun menuliskan sedikit kata-kata pada selembar kertas, setelah menulis ia langsung menuju ke agensi sambil membawa bekal makan malam untuk Jikare.

Saat diperjalanan, Miria merasakan hawa membunuh yang cukup besar. Karena takut, ia langsung berlari.

...

"Lihatlah adik-adik kecilku.. betapa lucunya dia.." seringai itu pun terukir jelas di wajahnya, "kapan kita akan membunuhnya?" Tanya salah satu dari si kembar. "Tunggu saja waktu yang tepat."

...

"Bagaimana dengan keadaan Maria, bos?"

"Tenang saja, dia akan segera pulih. Kau tahu? Kemampuan Utsushi-kun yang paling manjur setelah yosano," jelas Mori yang sedang melihat keadaan Maria di kamarnya. Dia tertidur dengan wajah sedikit pucat.

Akutagawa saat itu merasa benar-benar terpukul oleh kejadian itu, dia tak tahu apa yang terjadi. Gin, adiknya itu pun berusaha untuk membuat Akutagawa untuk bekerja lagi. Sudah 4 hari setelah Maria tertidur, Akutagawa tak bekerja. Gin pun bingung dan bercerita kepada Higuchi dan Kouyou.

teardrops | BSD OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang