Belum ada tanda-tanda bahwa si kembar Ichinose dalam bahaya, mereka terlihat biasa-biasa saja saat kedatangan Dazai. Itu terlihat seperti hal sepele, dan tak perlu diragukan lagi oleh Miria dan Maria. Kepikiran dengan paper bag yang diberikan oleh orang misterius, Miria langsung mengecek isinya lagi. Sedari tadi dia merasakan hawa yang tidak enak atau dibilang buruk. Dia mendapati sebuah roti keju, uang, dan sepuncuk kertas. Miria hanya heran kenapa ada kertas disini. Tak berfikir panjang dia membacanya.
"Halo! Ini empat roti dan uang untuk memenuhi kebutuhan mu. Jika kau bertanya kenapa, karna aku tak sempat bertemu denganmu^^ dan juga aku menulis ini karena kau dalam bahaya. Jika adikmu bertanya kenapa aku tidak mengadopsi kalian, maka aku menjawab itu rahasia. Ada 2 orang yang akan menculik antara kau dan adikmu, Akutagawa Ryunosuke dan Higuchi Ichiyou. Ingat itu, dan juga aku tahu kalian memiliki kemampuan! Maaf aku tak bisa membantu kalian karena sesuatu. Baiklah, berhati-hatilah, sebaiknya kalian pindah dari situ karena sebentar lagi mereka datang."
Setelah membaca surat itu, dia terkejut, entah itu benar atau tidak. Sepertinya ini bukan main-main, surat inilah yang menjawab kenapa daritadi Miria merasa tidak enak. Segera dia memasukkan kertas itu dan Ichigo, lalu Miria lari sambil menarik adiknya. Di jalan, Maria selalu bertanya kenapa mereka kabur dari tempat itu, Miria hanya diam dan mencari tempat aman. Miria ingat, Akutagawa. Dia adalah seorang eksekutif port mafia, dan juga higuchi seorang bawahannya. Sepertinya dia menyerah untuk mencari tempat yang aman, Miria tahu kemana pun dia berlari pasti mereka akan menemukannya. Miria tidak bodoh, dia tahu dia dimata-matai."Kena kau!"
Maria pun terkejut, ada yang memegang tangannya. Miria membulatkan matanya, gugup. Detak jantung yang tidak teratur dan nafas yang terengah-engah. Dia terjebak di sebuah gang buntu. Tak tahu harus apa, mereka benar-benar mematung.
"A-akuta.. gawa.."
Maria pun menoleh, merasa tak asing dengan nama itu. Dia benar-benar diam, bertemu dengan port mafia itu bukanlah hal yang menyenangkan. Apalagi dengan Akutagawa, si pengguna kemampuan yang kejam, bisa membunuh semua orang di Yokohama. "Lepas-" belum selesai dengan teriakan Miria, dengan lincah Maria melakukan high kick untuk melepaskan tangan Akutagawa dari tangan Maria. Tanpa berpikir panjang, Akutagawa langsung memerah karena melihat sesuatu. Maria pun sadar bahwa dia memakai pakaian rok (?)
"Dasar manusia tanpa alis mesum!!" Teriak Maria sambil menutupi pahanya dengan rok itu. "Siapa yang kau maksud mesum!?" Tiba-tiba datanglah wanita dengan rambut pirang yang menodong pistol ke arah Maria, karena reflek wanita itu malah menembak Maria. "Maria awas!" Kata Miria sambil mendorong Maria, alhasil lengan Miria pun tertembak. "Argh!" Jerit sakit Miria, mendengar itu aura membunuh Maria pun meluap. Dengan penuh amarah dia menatap wanita itu, "Higuchi ya, menarik.." kata Maria sambil memiringkan kepalanya, membuat poni itu menyingkir dari matanya yang tertutup sebelah itu. Terlihat terang saat melihat mata Maria yang tertutup sebelah tadi, "g-gawat.." batin Miria sambil menutup luka tembak di lengannya itu. Rasa sakit itu pun hampir membuat sang kakak merasa putus asa, tapi ternyata tidak. Tekadnya untuk melindungi adiknya tak pernah luput di pikirannya. Tiba-tiba saja disekitar Maria terdapat api biru yang meledak-ledak, auranya juga semakin berbeda. Ini bukan Maria yang biasanya.
"Kau telah melukai kakakku.."
Tatapan amarahnya itu masih terlihat jelas, Higuchi pun juga sempat bersalah karena refleksnya itu. Akutagawa pun langsung menyerang Maria. "Inoryōku.."
Rashoumoun!
Sebuah makhluk hitam itu pun menyerang Maria dengan cepat, karena Maria mempunyai reflek yang cepat, ia langsung membakar rashoumoun milik Akutagawa. Makhluk itu lenyap, lalu datang lagi. Seketika Maria kepikiran untuk membakar Akutagawa sekalian. Lalu Maria membuat lingkaran api di sekeliling Akutagawa, Maria tertawa jahat. Malah seperti nya Maria lah sang port mafia tersebut. "Akutagawa-senpai! Keterlaluan kau!" Higuchi, seperti dia terlalu gegabah. Menodong kan senjata api atau bisa disebut pistol ke hadapan anak kecil yang tak berdosa. Astaga apa apaan dia. Miria masih terkapar lemah, memegangi lengannya dan mengeluh kesakitan. Pada akhirnya, Maria lah yang melindungi kakaknya dengan kemampuannya itu. Anak itu sudah terlatih untuk menghadapi kejahatan seperti ini, sedangkan Miria hanya terlatih membaca pikiran dan membaca situasi. Maria melakukan high kick lagi dan pistol itu terlempar dan mendarat dekat Miria. Mencengkram tangan higuchi dan membelakanginya, dengan kejam dia menendang higuchi hingga terjatuh. Sekarang Higuchi benar-benar lemah menghadapi tugasnya ini. Akutagawa menggunakan rashoumoun nya dan menangkap Maria, Miria membulatkan matanya, dia meraih pistol yang ada di dekatnya dan menembaki Akutagawa.
Sayangnya kemampuan Akutagawa bisa menahan peluru-peluru pistol, "Ichigo!!" Miria pun berteriak, bonekanya berubah menjadi manusia dan menyerang Akutagawa. Miria memaksakan tangannya untuk menggerakkan Ichigo. Pedang yang digunakan Ichigo hampir mengenai kepala Akutagawa. Karena kaget, Akutagawa melepaskan Maria, "sial, diriku tak mampu membaca situasi.." gumam Miria sambil fokus menggerakkan Ichigo.
"Miria-nee!!"
~TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
teardrops | BSD OC
Fanfiction᭝ꔛ⃟⿻ྀ⃕🌙 bungou stray dogs ff;oc side story. (( REVISI )) 'berawal dari kisah si kembar kakak beradik yang terpisah dengan lamanya, selama beberapa tahun. ini kisah kehidupan yang gelap pastinya untuk seorang anak kecil berumur 8 tahun ini. hingga...