Ini mulmed gambaran baju nikah Nafisa dan Anzar
Hari ini Nafisa akan bertemu dengan keluarga calon suaminya. meski sudah pernah bertemu sebelumnya tapi entah kenapa rasanya sangat gugup.
"Afis ,yuk kebawah mereka udah nunggu loh " ucap Dina .
"Mama Dina ,afis grogi" ucap Nafisa.
"Grogi itu wajar kok . Waktu mama ketemu papa kamu juga gitu " ucap Dina .
"Ya udah jadi afis harus gimana nanti sama mereka?" Tanya Nafisa.
"Ya gimana ya ? pokoknya Afis nggak boleh gugup tetap tenang ikuti jalan aja " ucap Dina .
******
Adnan sudah berada di ruangan keluarga besar Dito ayah Nafisa di sana juga sudah ada eyang Kakung serta kakek nenek dari pak dokter eh maksudnya calon suami Nafisa.
"Jadi tanggal 28 bulan Agustus ?" Tanya eyang Kakung terdengar sayup-sayup suara.
"Iya gimana ?" Tanya seorang lagi.
"Setuju , tinggal dua Minggu lagi. Ngurus surat sama walimah ur's " ucap kakek pak dokter.
Nampak terlihat dari wajah mereka terpancar kebahagiaan . Nafisa duduk dan menyalami perempuan yang berada di ruangan dan menangkupkan tangan didepan dada kepada yang pria . Meski urakan paling tidak Nafisa masih punya sopan santun.
"Boleh saya bicara dengan kamu?" Tanya Anzar pada Nafisa.
"Boleh " ucap Nafisa .
"Isti ikut sama kakak ? " Tanya Anzar.
"Dengan senang hati " jawab Isti bersemangat.
Anzar berjalan keluar rumah menuju halaman , diikuti Nafisa dan Isti.
Anzar duduk disampingIsti sedangkan Nafisa berdiri.
"Jadi bapak mau bicara apa ?" Tanya Nafisa .
"Kamu nggak duduk ?" Tanya Anzar .
"Nggak pak ,enakan berdiri" jawab Nafisa.
"Kamu sudah yakin mau menikah dengan saya ?" Tanya Anzar .
"Kalau saya nggak yakin nggak mungkin bisa sampai tahap seperti ini pak ,asal bapak tahu saya bukan tipe orang yang main-main dalam mengambil keputusan. Meski saya urakan tapi saya juga sudah meminta petunjuk sama Allah pak" ucap Nafisa.
"Saya hanya bertanya Nafisa. Jika kamu yakin Alhamdulillah" ucap Anzar.
"Kak mbak Nafisa galak ya " ucap Isti berbisik pada Anzar .
"Pak apa bapak juga sudah yakin dengan keputusan bapak soalnya saya takut diperlakukan dingin kaya di novel yang saya baca " ucap Nafisa.
Anzr tersenyum manis gula aja kalah .
"Jangan selalu bandingkan kehidupan nyata dengan novel ya " ucap Anzar .
"Emang kenapa ?" Tanya Nafisa.
"Kamu sering Baper" ucap Anzar .
"Ish,nggak nyambung banget jawabannya pak " ucap Nafisa.
"Jangan disambungin soalnya jawaban saya bukan kabel " ucap Anzar .
"Pak ?" Panggil Nafisa.
"Apa ?"tanya Anzar .
"Jangan bicara formal sama saya " ucap Nafisa.
"Kenapa?" Tanya Anzar .
"Berasa lagi ngomong sama atasan" ucap Nafisa.
"Saya juga boleh minta satu permintaan? " Tanya Anzar .
KAMU SEDANG MEMBACA
Setulus Cinta Anzar
SpiritualAnzar fadlih Ibnu Sina dokter yang tampan dan sangat disukai oleh kaum hawa tapi tak ada satupun yang berhasil masuk ke hatinya . Hingga suatu hari Anzar harus dijodohkan dengan anak yang menurutnya masih ingusan . Huria alzena Nafisa kerap disapa...