Karena Allah memiliki rencana yang indah .Setelah satu jam Nafisa menunggu akhirnya Anzar tertidur tapi lebih hebatnya Nafisa juga mengantuk dan akhirnya tertidur.
Pukul 03.00 pagi Nafisa terbangun untuk sholat isya , Anzar masih tertidur .Nafisah bergegas mengambil air wudhu dan mendirikan sholat tak lupa juga ia berdoa untuk kedua orang tuanya .
Setelah selesai Nafisa melipat sajadah dan mukena kedalam tas kembali. Saat Nafisa akan ke ranjang dikagetkan dengan suara Anzar yang bertanya.
"Ngapain Naf? Baru jam tiga pagi? " Tanya Anzar yang memang berniat sholat tahajud.
"Eh ini abis minum " jawab Nafisa dengan kebohongan tentunya.
"Oh ya udah tidur lagi masih jam tiga pagi " ucap Anzar.
Nafisa naik ke tempat tidur untuk tidur lagi . Gini nih kalau berbohong bawaannya gelisah melulu.
Anzar melaksanakan sholat sangat lama . Nafisa melihat dengan perasaan terharu.
Anzar telah selesai sholat dan melipat sajadah ketika melihat ke arah tempat tidur melihat Nafisa masih belum tidur .
"Belum tidur?" Tanya Anzar .
"Nggak bisa tidur lagi sih pak " ucap Nafisa.
"Jangan panggil saya pak bisa ? Berasa bicara sama mahasiswi" ucap Anzar.
"Saya nggak biasa panggil mas kalau kakak boleh ?" Tanya Nafisa.
"Oke bukan sesuatu yang buruk, daripada dipanggil bapak. apa saya setua itu ?" ucap Anzar.
"Kakak nggak tua sih, aku aja yang aneh manggil dokter dengan embel-embel lain " jawab Nafisa.
"Naf apa kamu terpaksa menikah dengan saya ?" Tanya Anzar.
"Duh kakak dokter pastinya juga tahu kalau pernikahan ini atas dasar perjodohan jadi kakak bisa simpulkan sendiri" jawaban Nafisa.
"Kalau kamu keberatan kita bisa.." ucap Anzar terputus.
"Jangan dilanjutkan kak . Jika kakak mengira aku main-main dengan pernikahan ini kakak salah . Meski aku nggak seperti perempuan yang shalihah tapi aku ingin menikah satu kali seumur hidup. Atau kakak yang ingin main-main dengan pernikahan ini ?" ucap Nafisa membelakangi Anzar.
Anzar belum menjawab tapi Nafisah sudah membelakanginya.
Sungguh sejak Anzar tahu dijodohkan dia akan selalu melindungi istrinya tak berniat sedikitpun untuk menyakiti."Maaf Naf, jika perkataan saya menyinggung perasaan kamu" ucap Anzar.
"Enggak kak .kakak nggak salah " ucap Nafisa.
******
Hari ini Nafisa dan Anzar pindah ke rumah yang dibeli Anzar dengan uang gajinya. Anzar mengantar Nafisa ke rumah orang tua Nafisa dan Anzar harus bergegas ke rumah sakit terlebih dahulu .
"Semua udah dimasukin tas ?" Tanya Dina yang ikut berkemas.
"Sudah ma ,papa lagi tugas?" Tanya Nafisa.
Dina memandang Nafisa.
"Nggak usah di jawab Nafisa udah tahu ma " ucap Nafisa.
"Suami kamu udah Dateng?" Tanya Dina.
"Mungkin satu jam lagi ma .dia ada pasien darurat yang harus ditangani" ucap Nafisa.
"Wah sama sibuknya kaya papa kamu " ucap Dina .
"Iya " ucap Nafisa.
"Masak yuk ,biar pas suami kamu kesini udah ada makanan" ucap Dina.
Nafisa menurut dan mengikuti langkah kaki Dina .
KAMU SEDANG MEMBACA
Setulus Cinta Anzar
SpiritualAnzar fadlih Ibnu Sina dokter yang tampan dan sangat disukai oleh kaum hawa tapi tak ada satupun yang berhasil masuk ke hatinya . Hingga suatu hari Anzar harus dijodohkan dengan anak yang menurutnya masih ingusan . Huria alzena Nafisa kerap disapa...