Hari ini Nafisa melaksanakan acara ospek setelah perdebatan panjang dengan sang suami yang mewajibkan Nafisa memakai hijab jangan kira Nafisa mau-mau saja memakai hijab ,Anzar sudah menjanjikan coklat setiap hari ditambah eskrim selama satu Minggu membuat Nafisa tergiur dan mau memakai hijab.
Nafisa jalan dengan terburu-buru tanpa melihat ke kanan dan kiri tiba-tiba dia menabrak seseorang yang sedang berdiri.
Brak..
"Kak,Kalau mau berdiri santai jangan ditengah jalan dong ,kan orang yang mau lewat jadi nabrak kakak " ungkap Nafisa. Orang yang ditabrak malah menatap tajam ke arah Nafisa.
"Eh kalau orang nabrak tuh minta maaf bukan malah marah-marah . Harusnya kamu yang jalan hati-hati jangan main grasak-grusuk kayak kerbau . Kerbau aja tahu aturan" ceramah orang itu .
"Loh kok jadi bawa-bawa nama binatang di sini kita itu lagi ngomongin orang" Nafisa tetep kekeuh dengan pendapatnya.
"Itu perumpamaan . Anak SD aja tahu masa kamu yang udah mau masuk kuliah nggak tahu . Jangan-jangan suka bolos sekolah jadi nggak tahu " orang itu masih saja membuat opini yang menurut Nafisa membuatnya kesal .
"Terserah kakak mau ngomongin apaan aku udah mau telat males juga meladeni omongan cabai kakak " Nafisa berlalu pergi .
Nafisah berjalan menuju aula yang diumumkan oleh panitia ospek . Nafisa mencari teman yang sekiranya dikenal namun jarang ada teman yang masuk ke kampus ini .
"Hay nama aku Anggita Maharani, biasanya pada manggil Gita atau Anggit atau Rani .asal jangan mahar soalnya kalau cowok yang manggil mahar berasa kayak ditanya you know lah . Eh nama kamu siapa ?" Cewek yang diketahui bernama Anggita mengulurkan tangan ke Nafisa.
"Huria Alzena Nafisa biasanya dipanggil afis kalau nggak Naf ehm Huria juga boleh " balas Nafisa mengulurkan tangannya menjabat tangan Anggita .
" Kamu cari temen juga ya sama teman-teman aku juga pada nggak masuk kampus ini btw kita kan satu nasib bagaimana kalau kita temenan nih nomor ponsel aku . Aku seneng kenal kamu Naf " Anggita tersenyum pada Nafisa.
"Terima kasih " jawab Nafisa.
Acara pembukaan ospek dimulai Nafisa bersama Anggita berbaris satu kelompok . Panitia ospek mulai menyampaikan informasi tentang apa saja kegiatan yang dilakukan dalam ospek serta aturan dan tata tertib yang tidak boleh dilanggar.
"Panas ya Naf ,cuacanya andai tiba-tiba hujan " Anggita mengibaskan tangannya di depan muka sambil mengelap keringat yang keluar dari wajah .
Nafisa hanya diam yang menjadi pendamping dalam kelompok Nafisah adalah . Yusuf Afghani seseorang yang tadi berdiri di tengah jalan . Nafisa tidak yakin kalau si Yusuf ini bakal tidak balas dendam pasalnya tadi sebelum pergi Nafisa malah menginjak kaki si Yusuf dengan sepatu alhasil Yusuf meringis kesakitan . Mungkin Yusuf sedang sial sudah jatuh tertimpa tangga dan masuk ke got . Pokoknya udah jatuh ngga dapat kata maaf malah di marahin ,dapat omongan pedas pagi-pagi , lalu kaki di injak bagaimana tidak kesal coba .
Nafisa mencuri pandang melihat gerak-gerik sang senior yang sudah dibuat murka oleh ulahnya sendiri.
"Woy kamu naksir ya Naf sama senior pembimbing kita dari tadi ngelirik ke arah kak Yusuf Mulu " Anggita yang memang selalu menyuarakan apa yang dilihat serta terlintas dipikirannya.Lah ini si Anggita pakai acara teriak-teriak bilang kalau aku suka sama si Yusuf. Emang melirik berarti suka ? Orang takut dia berbuat macam-macam misalnya mendorong aku sampai jatuh mungkin atau nyekik aku kan nggak tahu eh abaikan pemikiran ku yang seperti itu . emang sih nama adalah doa buktinya dia tampan tapi lebih tampan suamiku sih .batin Nafisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setulus Cinta Anzar
SpiritualAnzar fadlih Ibnu Sina dokter yang tampan dan sangat disukai oleh kaum hawa tapi tak ada satupun yang berhasil masuk ke hatinya . Hingga suatu hari Anzar harus dijodohkan dengan anak yang menurutnya masih ingusan . Huria alzena Nafisa kerap disapa...