12

10.6K 411 6
                                    

Hari ini Nafisa melaksanakan acara ospek setelah perdebatan panjang dengan sang suami yang mewajibkan Nafisa memakai hijab  jangan kira Nafisa mau-mau saja memakai hijab ,Anzar sudah menjanjikan coklat setiap hari ditambah eskrim selama satu Minggu membuat Nafisa tergiur dan mau memakai hijab.

Nafisa jalan dengan terburu-buru tanpa melihat ke kanan dan kiri tiba-tiba dia menabrak seseorang yang sedang berdiri.

Brak..

"Kak,Kalau mau berdiri santai jangan ditengah jalan dong ,kan orang yang mau lewat jadi nabrak kakak " ungkap Nafisa. Orang yang ditabrak malah menatap tajam ke arah Nafisa.

"Eh kalau orang nabrak tuh minta maaf bukan malah marah-marah . Harusnya kamu yang jalan hati-hati jangan main grasak-grusuk kayak kerbau . Kerbau aja tahu aturan" ceramah orang itu .

"Loh kok jadi bawa-bawa nama binatang di sini kita itu lagi ngomongin orang" Nafisa tetep kekeuh dengan pendapatnya.

"Itu perumpamaan . Anak SD aja tahu masa kamu yang udah mau masuk kuliah nggak tahu . Jangan-jangan suka bolos sekolah jadi nggak tahu " orang itu masih saja membuat opini yang menurut Nafisa membuatnya kesal .

"Terserah kakak mau ngomongin apaan aku udah mau telat males juga meladeni omongan cabai kakak " Nafisa berlalu pergi .

Nafisah berjalan menuju aula yang diumumkan oleh panitia ospek . Nafisa mencari teman yang sekiranya dikenal namun jarang ada teman yang masuk ke kampus ini .

"Hay nama aku Anggita Maharani, biasanya pada manggil Gita atau Anggit atau Rani .asal jangan mahar soalnya kalau cowok yang manggil mahar berasa kayak ditanya you know lah . Eh nama kamu siapa ?" Cewek yang diketahui bernama Anggita mengulurkan tangan ke Nafisa.

"Huria Alzena Nafisa biasanya dipanggil afis kalau nggak Naf ehm Huria juga boleh " balas Nafisa mengulurkan tangannya menjabat tangan Anggita .

" Kamu cari temen juga ya sama teman-teman aku juga pada nggak masuk kampus ini btw kita kan satu nasib bagaimana kalau kita temenan nih nomor ponsel aku . Aku seneng kenal kamu Naf " Anggita tersenyum pada Nafisa.

"Terima kasih " jawab Nafisa.

Acara pembukaan ospek dimulai Nafisa bersama Anggita berbaris satu kelompok . Panitia ospek mulai menyampaikan informasi tentang apa saja kegiatan yang dilakukan dalam ospek serta aturan dan tata tertib yang tidak boleh dilanggar.

"Panas ya Naf ,cuacanya andai tiba-tiba hujan " Anggita mengibaskan tangannya di depan muka sambil mengelap keringat yang keluar dari wajah .

Nafisa hanya diam yang menjadi pendamping dalam kelompok Nafisah adalah . Yusuf Afghani seseorang yang tadi berdiri di tengah jalan . Nafisa tidak yakin kalau si Yusuf ini bakal tidak balas dendam pasalnya tadi sebelum pergi Nafisa malah menginjak kaki si Yusuf dengan sepatu alhasil Yusuf meringis kesakitan . Mungkin Yusuf sedang sial sudah jatuh tertimpa tangga dan masuk ke got  . Pokoknya udah jatuh ngga dapat kata maaf malah di marahin ,dapat omongan pedas pagi-pagi , lalu kaki di injak bagaimana tidak kesal coba .

Nafisa mencuri pandang melihat gerak-gerik sang senior yang sudah dibuat murka oleh ulahnya sendiri.
"Woy kamu naksir ya Naf sama senior pembimbing kita dari tadi ngelirik ke arah kak Yusuf Mulu " Anggita yang memang selalu menyuarakan apa yang dilihat serta terlintas dipikirannya.

Lah ini si Anggita pakai acara teriak-teriak bilang kalau aku suka sama si Yusuf. Emang melirik berarti suka ? Orang takut dia berbuat macam-macam misalnya mendorong aku sampai jatuh mungkin atau nyekik aku kan nggak tahu eh abaikan pemikiran ku yang seperti itu . emang sih nama adalah doa buktinya dia tampan tapi lebih tampan suamiku sih .batin Nafisa.

Setulus Cinta AnzarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang