end

14.4K 444 22
                                    

Aldito sangat marah mengetahui karen mantan istrinya menemui sang anak . Apa tidak cukup dia membuat menderita Nafisa hingga dengan beraninya dia datang mengusik nafisa kembali .
Dina yang sedang sakit membuat aldito tidak bisa menghampiri nafisa .
"Assalamualaikum pa ?" Seseorang menghampiri sang papa .
"Wa'alaikumsalam hafsah sini nak mana anak kamu ?" Tanya dina . Ya seseorang yang datang tadi adalah hafsah. Anak dari karen dengan selingkuhannya namun siapa sangka aldito sudah menganggapnya seperti anak sendiri karena sedari kecil mereka adalah anak aldito berkat tipu muslihat mantan istrinya . Karen saja yang tidak tahu malu dengan beraninya selingkuh dibelakangnya.

" meyla sedang sekolah ma. Mama sudah mendingan ? Anzar dan nafis udah kesini ?" Berondong hafsah .
"Sudah , papa aja yang berlebihan pakai acara nginep di rumah sakit segala. Nafisa lagi di rumah nunggu suaminya pulang baru bisa kesini .maklum hamil tua takutnya ada apa-apa . Katanya meyla juga mau punya adik ya ?" Aldito dan hafsah memang berhubungan baik selalu namun pura-pura seolah tidak mengenal saat ada nafisa ia tidak ingin Nafisa mengingat masa lalu yang menyedihkan . Ditinggalkan oleh seorang ibu waktu kecil demi mengejar seorang pejabat. siapa yang akan terima bahkan entah sudah berapa lagi anak yang lahir dari perempuan itu bersama dengan para pria kaya .
Aldito tidak menyesal telah hidup bersama karen. Karena dihadiahi seorang putri semata wayangnya menjadi harapan untuk selalu bertahan hidup .

"Iya jalan 3 bulan ma "jawab Hafsah.

"Suamimu belum balik ? Kasihan kan istri hamil muda malah suami nggak nemenin" omel dina.

"Namanya juga tugas ma ,pihak rumah sakit yang tentukan " iya hafsah menikah dengan dokter di rumah sakit tempat ia bekerja .
****
Anzar memasuki rumah setelah seharian menangani pasien . Setelah mengucapkan salam tidak ada tanda-tanda seseorang menjawab harusnya nafisa dan hasbi sedang di rumah menonton televisi.
Perasaan Anzar tidak enak langsung saja bergegas masuk ke dalam kamar .

Anzar sangat terkejut mendapati Nafisa terkulai memegangi perutnya . Lantas saja perasaannya sedari tadi tidak enak . Anzar bergegas ke rumah sakit tak lupa ia juga menelpon bund agar menjemput hasbi di sekolahnya .

"Mas... sakit " rintih Nafisa.
Anzar menggenggam tangan nafisa .
"Sabar ya dek ,mas berusaha cepet " anzar mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang meski terlampau panik tapi keselamatan lebih penting .
Sesampai di rumah sakit nafisa langsung di bawa ke UGD untuk penanganan .
Aldito yang sedang menunggu dina di rumah sakit tidak bisa datang sementara bunda sedang mengurus hasbi.

"Bu nafisa harus segera di operasi kondisinya sangat lemah "ungkap dokter . Anzar segera ke bagian administrasi . Rapalan doa tidak hentinya di panjatkan.

Bunda dan ayah ,anzar akhirnya datang ke rumah sakit setelah hasbi tertidur .
"Gimana kondisi nafisa Zar?" Tanya bunda anzar.
"Lagi di dalem ma ?" Jawab anzar.
Setelah beberapa saat akhirnya dokter memberitahu kabar bahagia . Nazar memiliki dua anak kembar putra dan putri.
Karena kondisinya lemah terpaksa dibawa ke inkubator .

Anzar menemui Nafisa yang belum sadar dia mengecup kening Nafisa .
"Terima kasih sudah memberikan dua anak kecil yang lucu " bisik anzar di telinga Nafisa.
******
Nafisa kembali berduka atas meninggalnya ibu kandungnya karena sakit kanker yang diderita selama ini .
Meski jarang berkomunikasi namun nafisa sudah memaafkannya bahkan papa aldito sudah melupakan masa lalu yang kelam .

Nafisa kini di temani ketiga anaknya yang sudah mulai tumbuh padahal ia merasa baru kemarin melewati proses melahirkan waktu berjalan terlalu cepat .
"Kakak ... ini ayam kok matukin arshyla terus " omel anak berusia 6 tahun yang saat ini duduk kelas satu sd .
"Orang kamu makan saudaranya , ya jelas dipatok lah . Lagian makan ayam di depan temannya " omel arshaka kembaran arshyla .
Arshyla langsung cemberut anak perempuan satu-satunya ini emang galak banget . Padahal kedua orang tuanya mengajari untuk lemah lembut.
"Ummi kakak arsha nakal " adu arshyla pada nafisa.
"Kakak.. nggak boleh nakalin adeknya " teriak nafisa yang sedang menyiapkan makan siang .
"Enggak ummi .ini anak perempuan ummi kok kayak preman ketuker kali waktu lahir an " dasarnya arshaka suka sekali menggoda arshyla. Semakin menggerutu semakin tambah menggoda.
"Dek itu abang hasbi udah pulang sama abi " teriak nafisa . Arshyla langsung berlari sedangkan arshaka mendengus kesal. Lagi asik-asiknya godain malah muncul penolongnya.

Setulus Cinta AnzarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang