10

13.5K 514 37
                                    

Hari ini Nafisa belanja keperluan ospek ditemani Anzar.

"Semuanya udah dibeli kan ?" Tanya Anzar.

"Kayaknya udah yuk pulang " ajak Nafisa.

"Nggak makan  ? ada yang lapar loh  " kode Anzar.

"Siapa ? Aku nggak lapar" ucap Nafisa.

" Kan masih ada perut lain Naf" ucap Anzar .

Nafisa nampak berpikir.

"Aha, kakak lapar ?" Tebak Nafisa.

Anzar mengangguk.

"Lain kali kalau kakak lapar jangan kasih kode kak, bilang aja langsung Afis bukan scan barcode jadi nggak bisa baca kode kakak " ucap Nafisa.

"Mau makan dimana ?" Tanya Anzar.

"Menurut kakak ? Afis jarang makan diluar  kecuali makan bakso" ucap Nafisa.

"Bakso ? Kedengarannya bagus . Biasanya kamu makan dimana  ?" Tanya Anzar.

"Di sana kebetulan baksonya enak barangkali kakak suka atau ada opsi lain ?" Tanya Nafisa.

"Kedengarannya bagus saya jarang makan bakso kalau gitu yuk kita kesana " aja Anzar menggandeng tangan Nafisa.

Mereka duduk di bangku yang berhadapan dengan jalan raya .

"Eh  mbak Afis  mau pesen bakso atau mie ayam?" Tanya ibu-ibu penjualannya.

"Biasa Bu  " jawab Nafisa.

"Loh nggak sama mas Iqbal ,?" Tanya ibu penjual pada Nafisa. Nafisa terkejut begitu juga Anzar.

"Udah putus Bu " jawab Nafisa lirih.

"Ibu kira bakal langgeng loh mbak tahu-tahu udah putus" ucap ibu penjual.

"Kita sebagai perencana Bu selebihnya Allah yang atur " jawab Nafisa.

"Iya mbak . Eh ini siapa mbak ?" Tanya ibu penjual.

"Suami saya Bu " jawab Nafisa. Ibu penjual bakso kaget pasalnya baru sebulan yang lalu Nafisa dan Iqbal kesini.

"Eh maaf ya mas saya tadi ngobrol tentang Nafisa sama mantan pacarnya" ucap ibu penjual merasa bersalah.

"Nggak papa kok Bu ,setiap orang punya masa lalu" jawab Anzar.

"Ibu jadi nggak enak sama masnya " ucap penjual bakso.

"Nggak papa Bu , kapan makananya Dateng saya sudah lapar" ucap Anzar mengalihkan pembicaraan yang terkesan awkward.

"Oh iya ibu lupa sebentar ya tunggu " ucap ibu itu melenggang pergi.

"Kak " panggil Nafisa.

"Iya kenapa ?" Tanya Anzar .

"Soal tadi Nafisa minta maaf nggak seharusnya Afis bawa kakak ke tempat ini " ucap Nafisa.

"Saya nggak papa kok , Alhamdulillah kalau kamu mengizinkan saya untuk mengetahui kesukaan kamu . Setiap orang punya masa lalu yang berbeda-beda Naf. Kamu,saya dan mereka itu punya masa lalu yang memang sudah berlalu" ucap Anzar.

"Aku beruntung bisa dapet suami kayak kakak " ucap Nafisa.

"Saya lebih beruntung dapat istri seperti kamu " ucap Anzar. Membuat pipi Nafisa merona.

"Kok pipinya merah, nggak alergi panas kan?" Ucap Anzar.

"Enggaklah gini-gini Afis mantan atlet loh " ucap Nafisa.

"Oh ya ,kok saya nggak liat mendali kamu ?" Tanya Anzar.

"Ya gitu nggak pernah menang " jawab Nafisa sambil tertawa.

Setulus Cinta AnzarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang