Happy reading
Nafisa POV
Hari ini sudah 10 hari aku menyandang sebagai istri dokter Anzar .
Kalian tahu betapa dia sangat menghormati perempuan ? , Jawabannya dia sangat berlaku lembut .
Aku sedang tiduran di kamar sedangkan dia sedang melipat sajadah yang telah digunakan untuk sholat subuh dari masjid tadi .
"Naf ?" Panggil suamiku ?. Ah mengingat kata suami aku jadi malu apakah aku adalah istri yang durhaka selama ini ? .
"Iya kak " jawabku santai? . Tidak saat ini aku sedang dilanda gelisah .
"Kamu belum selesai datang bulannya?" Tanyanya padaku .
"Eh anu itu " jawabku bingung.
"Kita periksa ya ke dokter takutnya ada yang bermasalah ini udah 10 hari lebih " ucap Anzar .
"Eh nggak usah kak " jawabku cepat .
"Tapi saya khawatir Naf" ucap Anzar.
"Kak ?" Panggilku . Aku takut untuk mengatakan yang sebenarnya tapi daripada dosa bertumpuk bukankah lebih baik jujur .
"Iya ?" Balas Anzar .
"Misalkan ada orang yang bohong sama kakak , dimaafin?" Tanyaku .
"Ya ampun Naf , Allah aja pemaaf apalagi saya yang hamba-Nya" ucap Anzar .
"Sebenarnya aku bohong soal datang bulan kak " ucapku . mulutku bergetar ,mataku menatap ke bawah tak berani menatapnya. Butiran bening mulai membasahi pipiku.
"Maksud kamu apa Naf?."
"Iya kak ,aku bohong sama kakak soal datang bulan .soalnya aku takut kakak ngapa-ngapain aku " ucapku masih menunduk. Setidaknya hatiku sudah ada kelegaan walau entah apa yang terjadi selanjutnya entah aku diusir atau ditalak?. Ya Allah jangan biarkan itu terjadi masa rumah tangga yang baru berusia seumur jagung harus pisah gara-gara sang istri berbohong masalah tamu bulanan. Terdapat guratan kemarahan di wajah suamiku ah apa pantas aku menyebutnya seperti ini.
"Akfiini ainak (tutuplah matamu)" ucap Anzar . Aku masih mencerna ucapannya lalu aku menurut perintahnya aku pasrah entah apa yang akan dilakukannya.rasa gelisah dan cemas aku rasakan
sekarang."Taqarabbi (mendekatlah)" ucap Anzar. Aku mendekat dengan langkah kaki gemetar.
Tanpa disangka dia memelukku erat.
" telah hilang rasa marahku ketika aku memelukmu ya Nafisa. " ucap Anzar.
Aku menangis, ya Rabb ighfirli aku telah seudzon.
"Naf, sebenarnya saya sudah tahu kalau kamu berbohong sejak awal " ungkap Anzar .
"Apa ?" Aku terlonjak kaget .
"Saat itu aku sengaja beli makanan karena aku curiga dengan tingkah kamu . Kamu nggak pandai berbohong Naf" ucap Anzar
Aku semakin mengeratkan pelukannya."Maaf " hanya kata itu yang terlintas di benakku.
"Saya sudah maafin kamu jangan ulangi ,saya hanya ingin kejujuran darimu " ucap Anzar.
"Iya afis janji" ucapku .
"Saya nggak akan ngapa-ngapain kamu kalau kamu belum siap kecuali.." omongan Anzar terjeda.
"Kecuali apa ?" Tanyaku .
"Kalau kamu mancing " ucapnya menyebalkan.
"Dasar mesum " ucapku sambil menutup mukaku yang mungkin sudah merah seperti kepiting rebus.
******
Aku dan Anzar memutuskan berjalan di taman dekat kompleks kebetulan hari ini dia mendapat shift malam .
Terlihat anak kecil sedang berlarian di taman . Saat aku perhatikan wajah Anzar tersenyum melihat anak dengan pakaian merah , kerudung lebar hitam yang menjuntai indah sampai ke bawah. dengan muka yang ditutupi cadar.Jangan bilang Anzar ingin memiliki anak . Aku saja belum merasakan bangku kuliah.
"Ehm " dehemku karena merasa diabaikan.
"Eh,maaf yuk duduk " ucap Anzar .
"Kakak naksir sama anak kecil itu ?" Tanyaku .
"Kamu mikirnya terlalu jauh Naf ,lihat dia anak kecil tapi sudah menutup aurat ,kamu kapan ?" Pertanyaaan Anzar membuat tenggorokanku kering .
"Aku ..aku " ucapku terpotong.
"Jangan dipaksa tapi setidaknya hormati saya sebagai suami kamu karena sekarang kamu adalah tanggung jawab saya . Jangan buat kita masuk neraka ya, masuk surga aja " ucapnya .
"Kak aku mungkin tak bisa jadi Khadijah ,tak bisa jadi Fatimah ,ataupun Aisyah maukah kakak membimbingku ?" Tanyaku .
"Dengan senang hati Naf, kita sama-sama belajar soalnya saya juga pengalaman pertama punya istri " ucap Anzar .
"Pengalaman pertama, kakak mau cari istri lagi ?" Ucapku melipat kedua tangan didepan dada .
"Nggak ,satu aja udah bikin saya migrain" ucap Anzar .
"Ya udah kan aku suka bikin migrain gimana kalau nikah sma perawat yang cantik yang suka genit sama kakak " ucapku .
"Loh kok jadi kamu yang ngambek " ucap kakak Anzar .
"Serah " ucapku meninggalkan Anzar sendiri.
Dasar bukannya istri ngambek dikejar ,eh malah pergi entah kemana istri mana yang tahan . Cuma aku doang Nafisa doang .
Tiba-tiba ada yang menyodorkan es krim aku sangat suka tapi ketika melihat orang yang mau ngasih aku urungkan niat mengambil es krim yang terlihat er enak .
"Kok nggak jadi diambil ?" Tanya kak Anzar .
"Alergi " ucapku .
"Hah alergi ,terus yang makan es krim di kulkas rumah siapa ?" Tanya kak Anzar .
"Tikus " ucapku ketus .
"Masih marah ?" Tanya kak Anzar .
"Udah tahu pakai nanya situ sehat ?" Ucapku.
"Alhamdulillah sehat buktinya bisa ajak istri jalan-jalan"ucap kak Anzar.
"Tahu ah gelap " ucapku .
"Ini masih pagi mana ada gelap perlu ke dokter mata ?" Tanya kak Anzar .
"Awas minggir " ucapku menjauh .
Kak anzar cmasih mengikutiku .
"Nggak capek ya lari terus ?" Tanya kak Anzar.
"Capai tapi setannya nggak bisa pergi ngikutin terus " ucapku.
"Mana biar saya usir " ucap kak Anzar .
"Nih setannya" tunjukku pada kak Anzar .
"Tega suami sendiri dikatain setan " ucap Anzar .
"Tega emang aku mutilasi kamu ?" Tanyaku spontan.
"Enggak sih he" ucap kak Anzar.
"Kenapa ketawa ada yang lucu ?" Tanyaku .
"Enggak . Marah Mulu lagi pms ya ?" Tanya kak Anzar .
"Emang lagi pms doang yang bisa marah ?" Tanyaku balik .
"Enggak sih " ucap pasrah kak Anzar.
Bersambung ...
Afwan pendek ...
Ada yang baca ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Setulus Cinta Anzar
SpiritualAnzar fadlih Ibnu Sina dokter yang tampan dan sangat disukai oleh kaum hawa tapi tak ada satupun yang berhasil masuk ke hatinya . Hingga suatu hari Anzar harus dijodohkan dengan anak yang menurutnya masih ingusan . Huria alzena Nafisa kerap disapa...