Happy reading ..
"Kakak naksir sama kak Anzar?" Tanya Iqbal.
"Apaan sih bal , dia udah jadi imam orang lain" jawab Hafsah.
"Ye tadi kakak bilang dokter Anzar cocok sama Nafisa " ucap Iqbal.
"Ya cocok lah bal wong dia istrinya" ucap Hafsah.
Iqbal kaget.
"Istrinya?" Pekik Iqbal.
"Iya" jawab Hafsah.
Nyatanya aku kalah sebelum berjuang. Batin Iqbal.
"Dek kok malah melamun?" Tanya Hafsah.
"Enggak kok " jawab Iqbal .
"Kamu nggak naksir kan sama siapa yah namanya ah ya Nafisa?" Tebak Hafsah.
"Enggak lah " jawab Iqbal
"Syukurlah . Eh gimana beasiswa di Amerika kamu ambil kan ?" Tata Hafsah.
"Ye kan udah mau berangkat masa nggak diambil sih kakak ini telat nanya" ucap Iqbal.
"Kakak bingung mau ngobrol apaan . Kamu yakin mau ambil nggak kasihan liat Kakek nenek?" Tanya Hafsah.
Kasihan kak ,tapi aku harus pergi menghapus semua ingatanku pada Seseorang yang kini sudah jadi milik orang lain. Batin Iqbal.
"Kak , aku nggak egois kan ? Aku cuma belajar di sana bukan mau menetap . Percaya setelah itu aku pulang " jawab Iqbal .
"Semua yang kamu lakuin udah bener ,papa mama dan adek pasti tersenyum bangga" ucap Hafsah.
"Iya kak . Kakak juga jangan mikirin pasien Mulu cari pasangan juga " goda Iqbal .
"Emang kakak sendal harus pasangan " jawab Hafsah jutek.
"Ye kakak udah wajib hukumnya nikah tahu " ceramah Iqbal .
"Udah gede kamu ya bal " Hafsah mengacak rambut adiknya.
" Masa kecil terus ,entar dibilang kurcaci lagi " ketus Iqbal .
"Kamu tetep adek kecil kok " gurau Hafsah .
***
Aku sengaja bangun siang dan malas-malasan jangan tanya pak dokter yang satu itu sudah entah kemana orangnya . Aku keluar kamar dan membuka pintu .
Gubrak ..."Astagfirullah .. " aku kaget dan terjatuh jika dalam cerita novel yang aku baca seorang cowok menangkapnya maka cowok yang didepan ku tak bergeming .
"Butuh bantuan ?" Tanya dokter Anzar yang menatap ke arahku . Aku sedang dalam mode kesal hanya mendengus sambil berdiri.
"Nggak perlu ..nggak butuh .." jawabku . melengos pergi. Aku menuju meja makan ternyata masih kosong .
Allahu Akbar padahal udah laper pakai banget tumben bener itu orang nggak masak .
Tiba-tiba dokter Anzar sudah ada di belakangku tanpa aku tahu ."Lagi cari apa ?" Tanya dokter anzar membuat aku kaget .
"Astaghfirullah ,mas nggak berniat merencanakan pembunuhan kan "
"Loh aku kan nanya bagaimana kamu menyimpulkan aku mau membunuhmu? ""Gara-gara serangan jantung lah orang kakak dokter selaku nongol secara tiba-tiba"
Dengus Nafisa."Telepon ayah lah biar ayah yang nanganin" goda Anzar . membuat Nafisa tambah memberengut.
"Ngomong sih gampang jangan-jangan kalau aku meninggal kakak dokter malah ngucapin hamdalah 50 kali dan ngadain syukuran besar-besaran lagi " semua yang Nafisa pikirkan ia keluarkan.
"Wah ide bagus tuh " goda Anzar sambil tersenyum devil.
Emang dasar laki-laki kurang peka dimana-mana istri ngambek ya di baikin ini malah ..
"Udah jangan cemberut terus lagian mana mas tega sih biarin kamu meninggal ,mas kan belum siap jadi duda kembang " lanjut Anzar .
KAMU SEDANG MEMBACA
Setulus Cinta Anzar
SpiritualAnzar fadlih Ibnu Sina dokter yang tampan dan sangat disukai oleh kaum hawa tapi tak ada satupun yang berhasil masuk ke hatinya . Hingga suatu hari Anzar harus dijodohkan dengan anak yang menurutnya masih ingusan . Huria alzena Nafisa kerap disapa...