Happy reading !1.
Jakarta,Indonesia.
Blenda senior high school,adalah sekolah SMA yang tidak pernah terasa hening. Ada saja segerombolan murid yang membuat keramaian. Entah itu di kantin, di taman belakang , ataupun di lapangan. Sebetulnya gedung sekolah ini dibagi menjadi tiga bagian. Gedung pertama adalah gedung O,ruangan yang berada disini adalah ruang guru,
perpustakaan,UKS,dan ruang BK. Gedung kedua terletak di tengah-tengah gedung O; di gedung ini terdapat kelas X IPA, XI IPS, ruang kepala sekolah,kantin dan koperasi. Gedung ketiga terletak di belakang sendiri; gedung U yang di--dalamnya terdapat kelas X IPS,XI IPA,kelas XII dan ruang komputer serta laboratorium.Di gedung U ini lebih bebas,karena letaknya jauh dari ruang guru. Kelas yang letaknya di gedung U bisa nongkrong di depan kelas,bernyanyi,hingga berkejaran.
Biasanya, hampir tidak ada yang masuk BK walaupun di gedung U memiliki satpam khusus. Anak-anak disini,sudah akrab dengan semua satpam untuk diajak bekerja sama." Sekarang lo nyesel kan,
Kesel kan putusin gue."
"Mantan lo udah bahagia noh Vin." Reyhan menyelutuk seraya menunjukkan sepasang sejoli yang sedang berangkulan manja kepada Arvin yang tengah bernyanyi.
" Lo yang ambil keputusan,
Waktu pacaran tuk putusin gueh."
"Iyaa maaf bwang."celetuk Reyhan, lagi.
Athala hanya menoleh sekilas lalu fokus kepada buku yang dipegangnya. Suasana gedung U yang semula ramai mendadak hening. Suara nyanyian Arvin juga perlahan tenggelam bersamaan dengan datangnya seorang guru berbadan besar. "Kenapa diam?"kata guru itu---seraya menatap Arvin dengan tajam. Arvin dan Reyhan berlari menuju kelasnya diikuti Athala yang terlihat berjalan santai di belakangnya.
Athala Reynard Aditya, seorang laki-laki yang memiliki sifat cuek dan dingin. Ia adalah anak pemilik Blenda SHS. Tapi tidak ada yang mengetahui tentang hal itu karena Athala yang menginginkannya.
Athala dan teman-temannya sudah berada di kelas. Mereka merubah suasana hening itu menjadi ramai kembali. Reyhan mengeluarkan sebotol minuman bersoda dari balik bajunya,ia menyodorkannya ke Athala. "Nih minum."ujarnya. Athala melirik sekilas dan kemudian menggeleng. "Gak mood."
"Kenapa?"
"Tenggorokan gue sakit."
Reyhan memasukkan minumannya lagi ke dalam saku celananya. Reyhan duduk di sebelah Athala, ia paham jika kondisi Athala sedang tidak merasa baik. Athala menyumpal telinganya dengan earphone karena lagu di hpnya jauh lebih bagus daripada suara Arvin yang sedari tadi---- menyanyikan lagu younglex. "Lo galau banget ya habis putus?" Raka menyahuti nyanyian Arvin.
"Arvin masih gamon huu."seru Tarissa. Arvin menghentikan nyanyiannya dan memandangi Tarissa dengan sorot mata tajam. "Heh tarian,lo bilang gue gamon? Lo sendiri apa kabar?" ucap Arvin,tetapi dengan nada sedikit mengejek.
Tarissa masih diam dan melanjutkan aktivitasnya kembali.
"Suka ngatain orang,tapi gak ngaca. Apa perlu gue beliin kaca yang gede?" sindir Arvin kembali kepada Tarissa.
"Jangan ngajak perang!" Reyhan menasehati Arvin seraya memberikan minumannya yang tadi hendak diberikan kepada Athala. Arvin ini gampang emosi dan gampang terprovokasi. Jadi---- Reyhan harus ekstra sabar menghadapi temannya ini.
Athala menutup buku nya dan melihat Arvin yang sedang berada di titik emosi tertingginya.
"Istirahat kantin belakang."ucap Athala.
Reyhan menghela napasnya kembali. Jika seseorang tidak pandai merangkai kata, maka ia tidak akan tau apa yang dikatakan oleh Athala. Untung saja Reyhan sudah terbiasa dengan itu.
Kantin belakang yang dimaksud Athala adalah kantin mak Eva. Di kantin ini hanya menjual snack dan gorengan-----namun di kantin belakang ini sangat menenangkan bagi Athala. "Jangan ngajak Arvin,dia ngutang mulu." Reyhan berhasil menghentikan aksi Arvin yang sedari tadi berjoget ria.
"Gue emang bokek kali Rey." Arvin menyahut dengan berkacak pinggang.
"Selalu gitu." Athala menyeletuk tapi tidak menoleh ke arah Arvin. Arvin mendengus dan duduk di bangkunya menghadap ke Athala. "Beneran nih,bokap gue gak ngasih gue uang jajan bro gara-gara gue kemaren nilep uang nyokap gue." Reyhan memutar bola matanya malas.
"Itu salah lo bego. Pantesan aja gak dikasih. Ngapain coba lo nilep uang nyokap?"
"Gue kemarin disuruh beli beras sama minyak goreng. Terus ada kembaliannya,ya gue ambil lah kan gue udah disuruh pergi malem-malem. Pas nyokap tanya kembalian,gue bilang aja harganya naik. Eh tau-tau besoknya nyokap gue beli beras lagi dan ketauan deh kalo gue nilep." Arvin menjelaskan dengan nada yang sangat songong. Reyhan menjitak kepala Arvin hingga membuat Arvin meringis. "Atha,lo kenapa?"
"Lo temenan sama dia udah berapa lama sih? Dia emang gitu kali."sahut Reyhan.
"Gue mencoba untuk jadi orang peka."
"Lagak lo, ayo kantin!" Reyhan mengajak teman-temannya dan menarik leher Arvin.
Suasana kantin belakang tampak sepi karena letaknya jauh dari pantauan guru. Biasanya, hampir tidak ada murid yang---datang kesana karena mager alias malas gerak.
"Mak Eva,kopi satu." Arvin berteriak memecah suasana hening di kantin Mak Eva.
"Bisa bicara dengan Athala?"seorang--- cewek dengan gaya yang tomboy menatap Athala yang sibuk memejamkan mata seolah sangat menikmati lagu di earphone nya.
To be continued
Tinggalkan jejak kalian setelah membaca🌟🌟
Thanks for reading ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARA (SELESAI) ✔
Teen FictionAthala namanya, seorang cowok yang sangat tidak suka dengan dunia percintaan. Namun ketika dia bertemu seorang gadis, dia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menaruh perasaan. Athala mencari tau tentang gadis itu yang ternyata namanya Rachel, si...