J- Masalah

5.1K 233 10
                                    

Happy reading !

10.


Hari ini adalah hari Jumat. Dimana semua siswa harus mengikuti kajian rutin di mushola sekolah bagi yang muslim. Sedangkan yang non muslim berkumpul di aula sekolah. Rachel baru saja akan melepas sepatunya untuk masuk ke dalam mushola. Namun, ia melihat kakaknya bersama Athala terlihat sedang berdebat.

"Lo---"

Rachel membeku seolah telah melihat ular di depannya. Reyhan mendekati Athala, tangannya terkepal dan langsung meninju perut Athala. Wajah Athala juga terkena pukulan hingga sudut bibirnya berdarah. Semua murid tampak mengerubungi Reyhan dan Athala tanpa ada yang berniat  melerainya. Ini adalah pertama kalinya Reyhan dan Athala bertengkar. Rachel takut. Benar-benar takut. Kejadian itu berlangsung di depan matanya. "Abang. Stop!"

"Gak bisa dek. Dia udah nyakitin lo. Gara-gara dia lo jadi keserempet motor. Bahkan gara-gara dia lo hampir kehilangan kehormatan lo." Athala terdiam dan belum mengerti maksud dari perkataan Reyhan.

"Bang. Udah ya. Kasian kak Athala. Udah bang."

Rachel menggenggam tangan Athala. Takut jika kakaknya itu akan menghabisi Athala lagi. Rachel tersenyum ke arah Athala. Semua pasang mata menatap Rachel seakan bertanya-tanya tentang hubungan Rachel dengan Reyhan dan Athala.  Bola mata Rachel seketika membulat ketika melihat Reyhan melayangkan tinjuan kembali di pipi Athala. Kerumunan murid malah asik menonton, tidak ada yang menjauh atau melapor ke guru BK. "ABANG UDAH !" Rachel berteriak-------melindungi Athala di belakangnya.

"Kenapa kamu belain dia? Kamu suka sama dia hah? Kamu suka sama orang yang hampir ngebuat kamu celaka?"

"Rachel gak tau apa yang ada dipikiran abang. Rachel baik-baik aja bang. Itu masih hampir dan belum terjadi. Abang gak boleh ngehakimin kak Athala kayak gitu. Abang kenapa? Rachel jadi bingung. Gak biasanya abang gegabah kayak gini. Ayo kak!" Rachel menggandeng tangan Athala dan menuntunnya menuju ke UKS.

Rachel mengambil kotak p3k dan mangkuk berisi air kompresan. Rachel mengompres luka Athala. Sesekali Athala meringis. Rachel tau jika tinjuan Reyhan itu sakit karena Reyhan mengikuti beladiri. "Atas nama kak Reyhan, Rachel minta maaf ya kak." Athala menatap Rachel yang sibuk membalut lukanya dengan perban.

"Sebenarnya lo kenapa semalam? Kenapa Reyhan sampe mukulin gue?"

"Hahah. Rachel itu kemarin habis keserempet motor. Kenceng banget masa nyetirnya. Terus semalem Rachel takut banget soalnya jalanan sepi. Tiba-tiba ada cowok-cowok ngedeketin Rachel. Akhirnya Rachel ngluarin jurus kecepatan flash buat kabur."ujar Rachel tertawa namun juga ingin menangis. Athala tercekat. Sempat-sempatnya Rachel tertawa ketika dia dalam bahaya. Athala menarik Rachel ke dalam pelukannya.

Rachel terkejut dan mematung. Ada perasaan nyaman yang hinggap di dalam dirinya. Namun tiba-tiba dia menangis dalam dekapan Athala. "Rachel takut kak. Rachel takut."

"Maafin gue Chel. Maafin gue."

Walaupun Rachel terlihat selalu ceria namun dia juga seorang cewek yang harus dilindungi. Tidak selamanya orang yang terlihat bahagia dan strong itu benar-benar seperti yang kita lihat. Bisa saja mereka menutupi kesedihan dan beban mereka dengan tersenyum.

"Lo jangan nangis. Gue gak bisa liat lo nangis." Athala menghapus air mata Rachel yang turun di pipi chubbynya. "Maafin gue. Reyhan bener. Ini gara-gara gue. Sebagai permintaan maaf dari gue, gue bakal nraktir lo apapun yang lo mau."

"4 eskrim 5 novel?"

"What ever you want." Athala memeluk Rachel kembali. Tubuh Rachel sangat pas dipelukannya. Mereka berdua------dua insan yang sedang merasakan marathon jantung.

"Kita itu harusnya ke mushola. Bukan pelukan di UKS. Hihi."

"Yaudah ayo ke mushola!"

"Udah telat tau kak."

"Yaudah disini aja."

Rachel dan Athala tertawa bahagia dengan perasaan yang tidak bisa diceritakan kepada siapapun. Hanya mereka berdua dan Tuhan yang tau.

*****

Waktu sudah menunjukkan waktu lima sore, tetapi Rachel dan Athala masih berada di rooftop menunggu sunset. Matahari akan tenggelam di antara gedung yang tinggi menjulang. Cahaya jingganya sangat menenangkan bagi siapa saja. Rachel berdiri di tepi balkon hingga suara seseorang mengagetkannya.

"Seru banget ngliat sunsetnya."

"Indah banget tau kak."

"Mama gue juga suka banget sama senja. Malahan senja yang ngebuat papa sama mama gue bersatu."

"Oh iya? Lucu banget."

"Kalo gue sih hujan. Hujan yang ngebuat gue sama lo jadi deket kayak gini."

"Kak Athala jadi cerewet banget ciii." Rachel menangkup wajah Athala dan merapatkan kedua pipinya. "Gue lagi jatuh cinta sekarang."

"Jatuh cinta itu apa?"

Athala tertawa geli mendengar jawaban polos Rachel. "Jatuh cinta itu ketika lo suka sama seseorang dan gak mau kehilangan dia."

Rachel merasakan pipinya menghangat, dia segera mengalihkan wajahnya melihat senja di langit. "Rachel emang belum tau tentang cinta dan pacaran. Tapi Rachel sudah tau apa itu jatuh cinta."

Athala menatap Rachel seolah tidak ingin melepaskan gadis itu. Athala menautkan jarinya dengan jari Rachel. "Sebenarnya kak Athala dan kak Naya itu pacaran apa enggak sih? Kayaknya kalian so sweet banget. Kemarin aja kak Naya cium kak Athala."

Ini adalah pertanyaan yang sedari tadi ditunggu oleh Athala. Bahkan Athala sudah mempersiapkan jawabannya. "Gue sama Naya itu------"

"Dijodohin sejak bayi."

Suara seseorang membuat Rachel dan Athala menoleh. Naya. Darimana dia tau keberadaan Athala?

"Gak! Itu gak bener."

"Itu bener. Lo gak inget Thal? Lo pernah bilang kalo kita akan menjadi sepasang kekasih nanti. Dan gara-gara lo Rachel,hubungan gue sama Athala jadi renggang."

"Rachel minta maaf kak. Rachel gak bermaksud apa-apa. Yaudah, Rachel pergi aja." Rachel mengambil tasnya dan turun dari rooftop.

"Apa-apaan sih lo! Lo ngehancurin moment gue dan gue gak pernah bilang apapun sama lo karena gue gak pernah punya perasaan sama lo."

"Lo kenapa sih Thal? Lo lebih milih dia yang lo kenal belum seminggu daripada gue yang udah kenal semua kebiasaan lo dari kecil. Kenapa lo gak pernah ngerti kalo gue suka sama lo."

"Lo suka sama gue? Kita udah buat janji kalo kita gak boleh jatuh cinta. Gue harus ngejar Rachel."

Athala berlari menuruni lift---------meninggalkan Naya yang menangis terduduk. Naya membenci Rachel. Rachel perusak segalanya. "Gue sayang sama lo Athala."

To be continued

Jangan lupa tinggalkan jejak 🌟🌟
Thanks for reading ❤❤

ATHARA (SELESAI) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang