Happy reading !
3.
Blenda SHS,Jakarta
Suasana pagi ini tidak seperti biasanya---dimana para murid saling bergerombol dan membuat keramaian di luar kelas atau di kantin. Murid kelas 12 sedang melakukan ujian akhir semester sehingga tidak ada yang berani keluar kelas. Murid kelas 10 dan 11 tetap berada di dalam kelas mereka,membuat keramaian sendiri walaupun tidak ada jam pelajaran.Namun tidak dengan Athala yang masih duduk di kursi koridor gedung U.
Awalnya, Athala berdebat dengan seorang guru agar ia diperbolehkan untuk berada di luar kelas dan berjanji untuk tidak membuat kegaduhan---- tetapi akhirnya guru itu mengangguk pasrah dan menyetujuinya. Berada di luar kelas yang hening lebih menenangkan daripada berada di kelasnya yang super ramai.
"Permisi." Athala menolehkan kepalanya dan melihat seorang gadis mungil. Ia mengangkat satu alisnya."where is the teacher's room?"
Athala mengernyit---bagaimana bisa gadis itu mencari ruang guru hingga berjalan di gedung paling akhir di sekolah ini. Athala berdiri dan melangkahkan kakinya. "Follow me." Gadis itu menggaruk kepalanya yang tak gatal lalu mengangguk paham.
"Ini."
"Thank you. Nama aku..." belum sempat gadis itu menyebutkan namanya, Athala sudah berjalan kembali menuju ke ruang kelasnya.
"Permisi bu."
"Silahkan masuk. Kamu murid baru ya? Sebentar saya carikan kelas." Guru itu sibuk melihat sesuatu di laptopnya kemudian berdiri. "Ayo ibu antar ke kelas baru kamu!" Gadis itu mengangguk dan mengikuti langkah guru di depannya.
"Selamat pagi." Guru itu memberi ucapan pagi---membuat suasana riuh menjadi sunyi. "Kita kedatangan murid baru disini dan akan menjadi teman kalian. Ayo perkenalkan diri kamu!"
"Hai everyone. My name is Rachel, I moved from Germany. Semoga kita bisa berteman baik." Rachel tersenyum manis dan membenarkan poninya sebentar.
"Baik Rachel,kamu bisa duduk di bangku kosong. Saya tinggal dulu."
"Terimakasih bu." Rachel mencari bangku kosong . Hanya ada satu bangku kosong, yaitu di sebelah perempuan berambut pendek dengan bando di kepalanya. "Hai,can i sit here?" Gadis itu menoleh dan tersenyum ke arah Rachel.
"Sure. Ayo duduk!" Rachel duduk di bangkunya dan melepaskan tasnya yang ia bawa. "What is ur name?"
"Oh,Anneth." Gadis itu menyambut uluran tangan Rachel dan ikut tersenyum. Rachel merasa akan mendapatkan teman baru yang pas dengan karakternya. "Aku belum punya teman disini. Will you be my friend?"
"Tentu. Enjoy saja." Rachel senang akhirnya ia mendapatkan teman baru. Walaupun masih satu, setidaknya Anneth bisa menerima kehadirannya. "Oh iya,tadi lo tau ruang guru darimana? Sekolah ini besar,bahkan pertama kali gue kesini aja tersesat haha." Anneth mulai mengeluarkan suara dan mengakrabkan dirinya.
"Tadi aku diantar sama cowok di ujung koridor. He is tall, cool, and carries a thick book."
"Oh,kak Thal."
"Who?" Anneth menghadapkan tubuhnya ke arah Rachel. "Namanya kak Athala. Dia emang keren banget bahkan banyak yang rela antri buat dia. Tapi kak Athala itu diem banget dan cuek gitu, beda sama teman-temannya." Rachel mendengarkan--cerita Anneth dengan seksama dan sesekali menganggukkan kepalanya.
"Kak Athala belum pernah pacaran. Kalo lo suka,coba aja deketin. Tapi susah buat deketin kak Athala,dianya aja gitu."lanjut Anneth.
"Pacaran itu apa sih?" Anneth melototkan matanya dan bibirnya membentuk huruf O. "Yaampun,lo polos banget sih. Emang lo gak pernah pacaran?" Rachel menggelengkan kepalanya membuat Anneth menepuk jidatnya.
"Nanti temenin aku ke kantin ya sekalian ngehafal ruangan di sekolah ini."ucap Rachel. Anneth mengacungkan jempolnya kemudian menelungkupkan wajahnya diantara kedua lengannya.
*****
Jika kelas lain isinya para murid yang sedang tidur. Berbeda dengan kelas Athala yang tidak pernah bisa diam apalagi berkaitan dengan Arvin dan Raka.
"Seberapa gregetnya dirimu wahai Arvin." Arvin berjalan dan berdiri di depan kelas. "Kemarin gue disuruh mengajar tetangga gue yang gak bisa ekonomi. Pas gue hajar eh gue ditimpukin batako sama maknya."
Reyhan tertawa. "Bego lo gak ketulungan." Reyhan tidak sengaja menyenggol Athala yang sedang membaca buku. Athala menatapnya. "Eh maaf Thal maaf. Gak sengaja gue mah." Athala mengalihkan pandangannya kembali ke buku tebal didepannya.
Bukan hanya Athala saja yang terlihat fokus dengan bukunya, Rachel juga serius dengan novel yang dibacanya. Dengan rambutnya yang terlihat sedikit berantakan dan suasana yang semakin pengap----pandangan Rachel masih terpusat di cerita novel yang membuatnya ikut terhanyut.
Walaupun teman-teman Athala ini suka membuat onar dan kegaduhan, setidaknya mereka berhasil mengisi cerita kehidupan Athala. Melepaskan penat yang hinggap di kepalanya. Menjadi sumber saran dan pendapat di setiap masalah. Bahkan hingga membicarakan body bu Dian sudah menjadi candaan mereka di setiap harinya. Kata Arvin, tanpa anak nakal---guru BK tidak ada kerjaan. Diantara Reyhan dan Athala, Arvin-lah yang selalu membuat masalah. Ujung-ujungnya juga Athala yang menyelamatkannya.
"Woi,istirahat." Suara Arvin memecahkan konsentrasi Athala. Athala menutup bukunya dan berjalan keluar kelas. "Thal,ikutt."teriak Arvin.
Langkah tegap Athala dan penampilan Athala menjadi pusat perhatian para siswa---tak terkecuali Rachel. Sedari tadi ia memandangi Athala hingga suara deheman memutuskan pandangannya. "Halo." Reyhan menyapa Rachel.
"Hai kak." Rachel berusaha untuk tidak terlalu akrab dengan Reyhan. "Anak baru ya?"tanya Arvin. Rachel menganggukkan kepalanya sebelum Anneth menarik tangannya agar menjauh dari Athala.
"Anneth. Why?"
"Lo jangan pernah deket sama golongannya kak Athala kalo lo gak mau cari musuh." Rachel masih tidak mengerti dengan kalimat Anneth. "Disini ada geng super judes,namanya loyalty. Geng itu diketuai oleh kak Loli. Dia gencar banget ngejar kak Athala. Dia pernah bully anak yang cuma nyapa kak Athala doang. Jadi sebelum itu terjadi sama lo,lebih baik lo jauhin mereka."lanjut Anneth. Kini Rachel paham--- namun satu yang belum ia mengerti,kenapa Rachel belum melihat geng yang dimaksud Anneth?
Athala dan teman-temannya menduduki bangku nomor 8. Bangku belakang Anneth dan Rachel. Sorot mata Athala terlihat menatap Rachel. "Athalaa." Arvin yang sedang makan bakso tiba-tiba tersedak setelah melihat sesosok perempuan didepannya.
"Oh God,kenapa penampilan lo jadi kayak kepiting pake dress sih." Arvin menyeletuk seraya membersihkan mulutnya dengan tisu.
To be continued
Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca 🌟🌟🌟
Thanks for reading ❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARA (SELESAI) ✔
Teen FictionAthala namanya, seorang cowok yang sangat tidak suka dengan dunia percintaan. Namun ketika dia bertemu seorang gadis, dia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menaruh perasaan. Athala mencari tau tentang gadis itu yang ternyata namanya Rachel, si...