Pt. 9

51.4K 1.3K 61
                                    

[ BUDAYAKAN VOTE SESUDAH MEMBACA ]
.
.
.
Usia kandungan Irene telah mencapai bulan ke enam, perut Irene yang dulunya ramping kini sudah terlihat membuncit namun tidak mengurangi sedikitpun kecantikan wanita itu.

Bagi Sehun, Irene malah terlihat semakin mempesona ketika wanita itu mengandung anaknya.
Sebenarnya Irene memang selalu mempesona, sih.

Itu juga salah satu alasan Sehun mencintai wanita itu. Memangnya siapa juga pria bodoh yang tidak akan menyukai wanita cantik macam istrinya?

Sehun bahkan ingat bahwa dulu ia harus bersusah payah mengambil hati Irene sementara istrinya dulu adalah seorang maid di keluarga besarnya.

Dan beruntungnya, takdir memihak padanya yang saat itu dia dan Irene sudah terlanjur ketahuan bersetubuh di kolam renang. Dan ketika tahu Irene memiliki latar yang baik untuk putranya. Oh Sehun

Bahkan tak tanggung tanggung pernikahan mereka berlangsung sangat haru ketika sang pendeta mengatakan

"Katika sayap Tuhan mengatakan bila Cinta tak mengenal siapa Tuan dan siapa itu Kaki tangannya, maka sayap Tuhan yang satunya akan melengkapi dan menyamakan derajat atas kekuatan Cinta"

Bahkan Sehun sangat ingat ketika semua yang ada di Gereja pada waktu menangis saat mengetahui Tuan Muda Oh yang sangat kaya itu mencintai seorang Maid.

Dan, yeah, seperti yang terlihat sekarang. Hubungan mereka berlanjut ke tahap pernikahan dan bahkan Irene sedang mengandung anaknya karena nafsunya yang sangat tinggi itu. Eh

."Sehun-ah, menurutmu anak kita berjenis kelamin apa?" tanya Irene antusias disuatu pagi ketika mereka sedang sibuk dengan sarapan, ditambah segelas kopi untuk Sehun dan susu khusus ibu hamil untuk Irene.

Wanita itu menatap penuh harap pada jawaban suaminya itu.
Sehun yang sedang mengunyah roti selainya mengalihkan perhatiannya pada sang istri.

"Entahlah, aku berharap anak pertama adalah laki-laki, jadi aku bisa mengajarkannya cara berbisnis dan membuat dia jadi penerus perusahaan. Bagaimana menurutmu, sayang?"

Irene memincingkan matanya, nampak tidak setuju.

"Aku tidak rela anakku nanti menjadi orang yang gila kerja sepertimu."

"Anak kita, Irene. Bukan anakmu saja. Aih" koreksi Sehun.

"Memang apa salahnya? Lagipula dengan memiliki pekerjaan bagus, maka para wanita akan menggilainya nanti. Bukankah begitu?"

"Sayang sekali, itu tidak membuatku terkesan." Irene mengedikkan bahunya

"Aku lebih berharap dia perempuan. Agar aku bisa mendandaninya dan menjodohkannya dengan anak Chanyeol dan Seulgi."

Sehun yang sedang menyesap kopinya, langsung tersedak.

"Astaga, sayang, dia bahkan belum lahir dan kau sudah memikirkan hal sejauh itu." Ucap pria itu tak habis pikir.

"Itu lebih baik dari pada membuatnya menderita dengan pekerjaan kantoran." cibir Irene, menjulurkan lidahnya.

"Biarkan aku bertanya satu hal kalau begitu." Sehun mengubah nada bicaranya menjadi serius, Irene menatapnya lekat-lekat, menunggu kelanjutan kalimat yang akan di katakan oleh sang suami.

"Jujur saja, kau lebih suka aku bekerja atau berdiam diri di rumah?"

"Tentu saja kau harus bekerja, aku tidak suka pria yang bermalas-malasan seharian."

"Nah. Kau sendiri mengakui bahwa pria pekerja yang sukses akan lebih disukai daripada mereka yang pengangguran."

Irene merengut, merasa kesal karena ia kalah berdebat dengan Sehun.

MY SEXY MAID | HUNRENE [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang