[ BUDAYAKAN VOTE SESUDAH MEMBACA ]
.
.
.
Pagi ini Irene bangun sebelum alarmnya berdering. Tepat pukul 5 pagi ia bangun untuk mempersiapkan barajg barangnya dan apa saja yang hendak ua bawa kerumah calon majikannya.Yakin sudah lengkap kini Irene harus cepat mandi. Chanyeol bilang, jam 7 nanti mobil dari perusahaan akan menjemputnya untuk menuju ke kediaman Tuan Oh.
.
.
Setelah ia mandi dan sedikit memberikan polesan pada wajah mulusnya. Irene melihat kembali tubuhnya yang kini di balut celana skinny jean yang ia pinjam dari Seulgi tadi malam dan baju krop bagian pundak berwarna biru bergaris putih ke bawah. Jangan lupakan rambut hitam kecoklatannya yang ia biarkan menjutai indah menutupi bahunya yang terbuka.Tiiin tiiiinn
"Ah pasti itu mobil perusahaan."
Irene yang mendengar suara bell mobil itu langsung keluar dari apartemen Seulgi. Di barengi dengan Seulgi yang masih menggunakan piyama merah meronanya dan sandal kelinci kesukaannya.
"Hoaaaamm hati hati di jalan dan semoga betah Rene-ah." Tutur Seulgi dengan mata yang sangat sayu tanda dia terlihat masih sangat mengantuk.
Tadi malam memang sempat Irene mendengar Seulgi tengah bertelphon entah dengan siapa tepat ia bangun pada pukul 2 pagi. Hm dasar SeulMo.
"Yah semoga saja aku betah dan majikanku sangat baik pada. Walaupun mereka berdua lelaki. Heheh doakan akuuu"
Irene lantas langsung menghambur kepelukan Seulgi yang kini tidak mengantuk lagi malahan dia bersedih karena apartemennya terlihat sepi kembali.
"Bye bye Seul-mo"
"Byeoong Renee-ah"
.
.
Sudah 14 menit perjalanan menuju kerumah sang majikan membuat dirinya merasa kegugupan yang luar biasa, pasalnya ini adalah kali pertama dia akan berkeja kepada orang dan lagi orang ini bukan orang yang Irene kenal. Orang asing yang akan menjadu majikannya.Apakah tuanku orang baik?
Apa sebaliknya?
Apakah mereka akan menerika gadis desa sepertiku?
Ahhh jinjja membuatku pusing saja
Irene yang sedari tadi bermain dengan pikirannya tidak memperhatikan supir perusahaannya yang tengah menatap dirinya dengan aneh. Ya, aneh. Dirinya yang sedari tadi diam menatap keluar jendela kini malah tengah menangkupkan kedua tangannya diwajah. Layaknya orang yang baru saja melihat hantu.
"Ada sesuatu yang mengganggumu nona?" Supir yang sedari tadi menatapnya aneh itu bertanya dengan tetap pandangannya terfokus pada jalan yang mulai memadat.
"Ah tidak pak Kim. Aku hanya takut saja membayangkan seperti apa majikanku nanti." Jawab Irene dengan jujur dan pandangan yang ia kembalikan pada jendela mobil. Menghilangkan kegugupannya mungkin.
"Tenang. Kebanyakan pelanggan Chanyeol-sii selalu yang baik. Kau tak perlu khawatir nona."
"Pelanggan?"
"Yah seperti yang kau ketahui, kau didaftarkan bukan kesembarang orang butuh saja. Mereka benar benar telah Chanyeol-sii ketahui latar belakangnya. Apa kau sudah menerima skripnya?"
"Em ya aku telah menerimanya kemarin. Dan seperti yang telah kubaca. Mereka sangat baik."
Pak Kim hanya menggumam dan menganggukan kepalanya saja ketika mendengar penuturan dari Irene.
_________________________________________
"Terima kasih pak Kim."
Tin tin
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY MAID | HUNRENE [ COMPLETED ]
Fanfiction[FOLLOW DULU AKUN PENULIS/AUTHOR DEMI KENYAMANAN UPDATE] . . . . . "T-tuan apa anda sudah 'bangun'?" Irene melotot saat Kejantanan besar milik tuannya telah mengacung lebih dulu daripada tuannya