Pt. 36 | AWAL CERITA

28.4K 809 173
                                    

[BUDAYAKAN VOTE + KOMEN SESUDAH MEMBACA]
.
.
.
.
_________________________________________
.
.
.
Irene mendesah dalam hati, ia kira ada hal yang lebih baik lagi dari alasannya tidak bisa meminum obatnya. Irene terlalu berharap hingga dia sendiri yabg terkena sakitnya.

Gadis itu dengan pelan menjauhkan wajahnya dari wajah Sehun dan mengambil sebutir Pil besar berwarna kuning pucat itu dengan air hangat yang sempat ia bawakan untuk tuannya itu.

"I-ini tuan." Kata Irene sambil menyodorkan dengan gemetar obat itu pada Sehun.

Sehun mendelik tajam pada Irene, gadis itu sontak menunduk takut dengan tatapan tajam dari Tuannya.

'Apa aku akan dipecat?' Batin Irene ingin menangis, cukup dia sakit diteriaki oleh Sehun tapi jangan sampai dia pergi dan melepaskan pandangannya pada pria tampan itu.

Sehun seperti sebuah vitamin hariannya.

"M-maaf tuan, aku akan mengambil sendok dulu." Titah Irene pelan dan berdiri gemetar dari tepian ranjang Sehun.

Sehun memicingkan matanya heran, mengambil sendok?

"Untuk apa?" Tanya Sehun ketus.

Irene sudah tidak bisa membendung air matanya, dia ketakutan jika harus tuannya marah padanya.

Sehun tercengang bersalah menatal gadis itu berdiri menunduk dengan tangan yang terus saja mengusap matanya, gadis cantik itu menangis.

"Duduk, kita tak membutuhkan sendok." Kata Sehun melunak, namun tetap nadanya sangat ketus.

Irene dengan gemetar mendudukkan diri dipinggiran ranjang Sehun dengan masih tertunduk dan bahu yang naik turun sesenggukan.

Sehun dengan kasar mengambil obat di nakas mejanya dan menatap Irene dengan.

"Suapi obat ini padaku" kata Sehun dengan menyodorkan obatnya pada Irene.

"hn?" Irene mendongakkan wajahnya menatap Sehun bingung

"Aku tidak suka minum obat dengan tanganku sendiri."

Aneh, ya itulah alibi Sehun agar Irene menyuapi obat itu pada Sehun.
Irene paham langsung mengambil alih obat kuning itu pada tangannya, sentuhan tangannya pada tangan Sehun membuat dirinya bergetar.

Tak lupa Irene mengambil air hangat yang berada pada nakas.

Sehun kembali menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang dengan menatap gerak gerik Irene yang terlihat menggemaskan baginya.

"Mana!" Kata Sehun keras yang membuat Irene terlonjak kaget.

Gadis itu dengan berkaca kaca menyodorkan obat kuning itu pada bibir tipis Sehun, serius Irene tidak berani menatap mata Sehun karena pria bermata elang itu tengah menatapnya tajam, sangat tajam namun terlihat sexy.

Dengan cepat Irene kembali menyodorkan air hangat pada bibir tipis Sehun yang langsung diterima oleh pria itu.

Karena sudah meminum obat yang notabene adalah vitamin, kekeke tentu saja Irene tidak tau jika itu vitamim. Sehun kan baik baik saja, hanya ingin melihat Irenenya saja.

Sehun menidurkan dirinya dengan nyaman dan memejamkan matanya damai.

Irene masih saja mematung dari duduknya sambil menatap Sehun yang tengah tertidur dengan damai, Irene merindukan Sehun yang menatapnya teduh dan hangat bukannya tatapan dingin dan tajam.

Tes!

Kembali, air mata terjatuh dari pelupuk matanya dengan perlahan. Tidak ingin diketahui oleh tuan mudanya, Irene berdiri dan menyelimuti Sehun sampai ke dada dan keluar kamar Sehun untuk kembali ke kamarnya.

MY SEXY MAID | HUNRENE [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang